• HOME
  • ABOUT ME
  • OLSHOP
  • VIDEO
  • DAF ISI BUKU

Kamis, 11 April 2013

Rangkaian Kontrol Silinder Kerja Ganda

RANGKAIAN KONTROL SILINDER KERJA GANDA DALAM SISTEM 
ELEKTRO PNEUMATIK

          Setelah kita bahas tentang rangkaian kontrol silinder kerja tunggal pada pertemuan sebelumnya, kali ini pada pertemuan keduabelas untuk sesi kontrol elektro pneumatik kita lanjutkan pembahasan kita tentang rangkaian kontrol silinder kerja ganda dalam sistem elektro pneumatik. 
          Prinsip konstruksi silinder kerja ganda adalah sama dengan silinder kerja tunggal, tetapi tidak memiliki pegas pengembali, dan dua lubang saluran dapat dipakai sebagai saluran masukan maupun saluran keluaran secara bergantian. Silinder kerja ganda mempunyai keuntungan yaitu bisa dibebani pada kedua arah gerakan batang pistonnya. Hal ini memungkinkan pemasangan yang lebih fleksibel. Seperti pada silinder kerja tunggal, pada silinder kerja ganda, piston dipasang dengan seal jenis O atau membran.
          Jika silinder harus menggerakkan massa yang besar, maka dipasang peredam di akhir langkah untuk mencegah benturan keras dan kerusakan silinder. Proses peredaman dilakukan dengan jalan pada saat piston akan mencapai akhir langkah, peredam piston memotong langsung jalan arus pembuangan udara ke udara bebas. Untuk itu disisakan sedikit sekali penampang pembuangan yang umumnya dapat diatur. Sepanjang bagian terakhir dari jalan langkah, kecapatan masuk dikurangi secara drastis.

Gambar 1. Silinder Kerja Ganda

          Katup 4/2 atau 5/2 dapat dipakai untuk mengontrol silinder kerja ganda. Katup tombol 4/2 (4/2 way push button valve) mempunyai 4 lubang yaitu dua lubang masukan, lubang keluaran, dan lubang pembuangan. Posisi kontak akan menentukan variasi aliran udara, tombol tekan untuk mengaktifkan dan pegas untuk kembali. Katup tombol 5/2 (5/2 way push button valve) mempunyai 5 lubang yaitu dua lubang masukan, lubang keluaran, dan dua lubang pembuangan.
          Katup 4/2 pegas kembali (4/2 way pneumatic valve) mempunyai 5 lubang yaitu dua lubang masukan, lubang keluaran, lubang pembuangan, dan lubang sinyal. Bila lubang sinyal diberi aliran udara maka akan mengaktifkan katup dan sebaliknya bila aliran udara diputus maka katup akan kembali ke posisi awal karena terdorong oleh pegas kembali. Sedangkan katup 5/2 pegas kembali (5/2 way pneumatic valve) mempunyai 6 lubang yaitu dua lubang masukan, lubang keluaran, dua lubang pembuangan, dan lubang sinyal. Bila lubang sinyal diberi aliran udara maka akan mengaktifkan katup dan sebaliknya bila aliran udara diputus maka katup akan kembali ke posisi awal karena terdorong oleh pegas kembali.

Gambar 2. Katup 4/2 dan 5/2 Pegas Kembali

Gambar 3. Katup 5/2 Pegas Kembali

          Seperti yang telah disebutkan pada pertemuan sebelumnya bahwa kontrol rangkaian pneumatik,  baik untuk silinder kerja tunggal maupun silinder kerja ganda berdasarkan aliran udaranya dapat dibedakan menjadi 2 sistem yaitu: sistem pengontrolan langsung dan sistem pengontrolan tak langsung. Nah di bawah ini akan disajikan gambar-gambar rangkaian kontrol langsung dan tak langsung silinder kerja ganda.

Gambar 4. Rangkaian Kontrol Langsung Silinder Kerja Ganda dengan Katup 4/2

Gambar 5. Rangkaian Kontrol Langsung Silinder Kerja Ganda dengan Katup 5/2



Gambar 6. Rangkaian Kontrol Tak Langsung Silinder Kerja Ganda dengan Katup 5/2

          Sebagai contoh berikut ini akan ditunjukkan gambar rangkaian kontrol silinder kerja ganda dengan katup 5/2 (gambar 7) yang cara kerjanya dapat dijelaskan sebagai berikut : Silinder pada gambar 7 bagian atas hanya akan bergerak ketika S1 ditekan untuk waktu selama silinder bergerak. Sedangkan gambar 7 bagian bawah menunjukkan bahwa silinder 1A1 bergerak berdasarkan impulse yang diperoleh dari S1 dan S2 yang ditekan sesaat saja. Katup 5/2 terminal 1V1 merupakan sebuah katup dengan memori, oleh karena itu untuk mengoperasikannya hanya diperlukan impulse yang pendek saja periodenya. S1 dapat dioperasikan kembali ketika S2 telah dioperasikan, sehingga belitan magnet Y1 dan Y2 akan aktif, dan pengaturan katup 1V1 tidak dapat dialihkan. Impulse katup 1V1 tersimpan oleh sinyal yang pertama kali datang.

Gambar 7. Rangkaian Kontrol Silinder Kerja Ganda dengan Katup 5/2 

7 komentar: