PERAKITAN SISTEM MIKROPROSESOR
Pada pertemuan yang kesepuluh untuk sistem mikroprosesor kali ini, kita akan membahas tentang perakitan sistem mikroprosesor. Tapi sebelum menuju pada
perakitan sistem mikroprosesor, kita harus kembali memperhatikan adanya dua perangkat
pembentuk sistem mikroprosesor yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.
Sebagai suatu sistem, perangkat keras dan perangkat lunak sama-sama pentingnya.
Dalam perencanaan dan pengembangan sistem kedua perangkat tersebut harus dirancang
dan dikembangkan secara bersama-sama.
Arsitektur Sistem
Mikroprosesor sebagai suatu sistem arsitekturnya
dapat digambarkan seperti pada gambar 1 di bawah ini. Masing-masing komponen dari sistem
dihubungkan satu sama lain melalui tiga saluran bus.
Gambar 1. Arsitektur Sistem Mikroprosesor
Peta Memori
Mikroprosesor sebagai pusat unit pemroses yang kemudian dikenal
dengan sebutan Central Processing Unit (CPU) hanya dapat berkomunikasi
dengan unit memori (RWM atau ROM) dan unit I/O apabila unit-unit ini memiliki
alamat tertentu. Untuk keperluan ini maka dikembangkan suatu peta yang disebut Peta
Memori. Peta memori adalah suatu peta yang menunjukkan lokasi alamat suatu
unit memori. Peta ini sangat penting artinya bagi CPU dalam mengenali
lokasi-lokasi suatu unit memori. Peta memori menunjukkan :
- Bagian dari memori yang dapat digunakan untuk program
- Bagian memori read only
- Program pengendalian sistem
- Tempat dimana memori diinstalasi
- Daftar alamat piranti memori
- Daerah memori yang masih kosong (jika ada).
Pada Gambar 2 terlihat di sebelah kiri peta ada angka-angka yang menunjukkan alamat memori. EPROM 2532 berada pada alamat 0000h – 0FFFh. Sedangkan RAM 6116 berada pada alamat 1800h – 1FFFh dan EPROM 2732 berada pada alamat 2000h – 2FFFh.
Gambar 2. Peta Memori
Luasan daerah alamat suatu
memori menentukan kapasitas memorinya. EPROM 2532 berada pada alamat 0000h –
0FFFh memiliki kapasitas 4 Kbyte. Kapasitas ini dicari dengan mengurungkan bit
alamat akhir terhadap bit alamat awal. Kemudian dihitung jumlah bit (n) yang menunjukkan
angka biner 1. Kapasitas memori suatu memori sama dengan dua pangkat n.
Dari
hasil pengurangan di atas diperoleh 11 bit angka 1 sehingga diperoleh 2 11 = 2
K. Alamat 1000h – 17FFh tidak digunakan, alamat 2000h – 2FFFh digunakan untuk
pengembangan memori. Pada sistem memori ini bus alamat memiliki jumlah saluran
16 bit, sehingga CPU memiliki kemampuan 2 16 = 64 Kb. Untuk menentukan kode
pengalamatan masing-masing komponen digunakan suatu table 1 sebagai berikut.
Tabel 1. Pemetaan Memori
Pemilihan Chip / Komponen
Masing-masing
komponen pada sistem mikroprosesor biasanya dilengkapi minimal dengan satu pin
untuk pemilihan chip. Pin ini biasanya disebut chip select (CS) atau
juga dikenal dengan chip enable (CE). CS (tanpa tanda sles) artinya
sebuah chip akan aktif jika pin itu berlogika tinggi (1). Sedangkan CS
menunjukkan sebuah chip akan berkeadaan aktif apabila pada pin CS diberi
keadaan logika rendah (0). Dalam pemilihan chip dikenal tiga metode yaitu :
- Pemilihan Linier
- Pemilihan Parsial
- Pemilihan Penuh.
Ketiga metode pemilihan chip/komponen tersebut tidak diuraikan di sini, tapi akan kita bahas pada pertemuan selanjutnya.
Pembufferan Bus
Bus mikroprosesor harus berhubungan dengan
setiap chip masukan keluaran pheriferal dan memori sistem. Semua mikroprosesor
MOS kurang kemampuan penggerakkan keluarannya yang diperlukan dalam sistem
besar. Karena itu dipakai buffer atau penggerak untuk menaikkan daya
penggerakan bus. Ada pengirim bus untuk menggerakkan bus dan ada penerima bus
untuk menerima bus dan menggerakkan mikroprosesor. Gambar 3 di bawah ini
menunjukkan pembufferan saluran alamat dan saluran pengendali
Tiap
masukan sebuah alat merupakan beban pada keluaran yang menggerakkannya.
Sebagian besar komponen menggerakkan mulai dari satu sampai dua puluh komponen
lainnya. Setiap komponen harus diperiksa karakteristik penggerakan serta
pembebanan masukan keluarannya.
Gambar 3.Pembuffferan Saluran Alamat dan Pengendali
Dalam gambar 3 melukiskan
penggunaan pengirim untuk pembufferan bus pengendali dan bus alamat.
Saluran-saluran pada bus pengendali bersifat satu arah. Pada gambar 4 ditunjukkan cara pembufferan bus data. Data harus lewat pada dua arah, jadi
dipakai baik sebagai pengirim maupun sebagai penerima.
Gambar 4. Pembufferan Bus Data
Menghubungkan Memori dan I/O
Sebagai bagian dari suatu sistem mikroprosesor memori dan I/O merupakan komponen pokok. Perakitan memori dan I/O mengacu pada rancangan sistem berupa pengembangan peta memori dan peta I/O.
Sebagai suatu kasus berikut diuraikan cara-cara perakitan Z80-CPU dengan memori dan I/O. Z-80-CPU adalah mikroprosesor 8 bit produksi Zilog. Dengan memperhatikan sinyal-sinyal pengendali
yang ada pada CPU, saluran alamat, dan saluran data serta rancangan sistemnya
maka perakitan sistem mikroprosesor dapat dikerjakan seperti Gambar 5.
Gambar 5. Rangkaian Hubungan CPU dengan Memori dan I/O
Tidak ada komentar:
Posting Komentar