MEKANISME DAN OPERASIONAL PENGONTROL KATUP PNEUMATIK
Pada pertemuan ketujuh untuk sesi kontrol elektro pneumatik kali ini kita akan membahas tentang mekanisme dan operasional pengontrol katup pneumatik. Jenis-jenis penggerak katup pneumatik pada dasarnya dapat dikontrol baik secara manual, mekanik, dengan udara bertekanan maupun secara elektrik. Nah berikut ini akan disjaikan gambar jenis-jenis pengontrol katup pneumatik, contoh penggambaran katup pneumatik secara operasional dan contoh pemakaian katup pneumatik tersebut.
1. Jenis-Jenis Penggerak Katup Pneumatik
Gambar 1 Jenis Kontrol Katup Pneumatik Secara Manual
Gambar 2 Jenis Kontrol Katup Pneumatik Secara Mekanik
Gambar 3 Jenis Kontrol Katup Pneumatik Dengan Udara Bertekanan
Gambar 4 Jenis Kontrol Katup Pneumatik Secara Elektrik (Selenoid)
2. Contoh Penggambaran Katup Pneumatik Secara Operasional
Gambar 5 Contoh Katup Pneumatik Secara Operasional
3. Contoh Pemakaian Katup Pneumatik
Perhatikan gambar 6 di bawah ini, pada kondisi normal (katup a maupun katup b) belum diberikan aktuasi, piston berada pada posisi "0" karena udara betekanan (garis tebal) dari kompresor P yang menuju katup a dan katup b alirannya tertutup oleh katup 3/2 Normally Close (katup a dan katup b), sehingga udara bertekanan mengalir ke silinder pneumatik melalui katup 4/2 yang posisinya sedang mengalirkan udara lubang sebelah kanan yang memposisikan piston berada pada posisi "1".
Gambar 6
Perhatikan gambar 7 di bawah ini, ketika katup a (ditandai dengan anak panah) diaktuasi maka katup tersebut akan terbuka sehingga mengalirkan udara bertekanan yang akan merubah posisi katup 4/2 ke posisi sebelah kiri, sehingga udara bertekanan dari kompresor mengalir ke sisi kiri dari katup 4/2 dan keluar dari lubang A yang menyebabkan piston bergerak ke posisi "1". Sedangkan udara yang terdapat pada sisi kanan silinder akan dibuang melalui lubang pembuangan katup 4/2 (lubang R).
Gambar 7
Perhatikan gambar 8 di bawah ini, ketika katup b di aktuasi (katup a dibiarkan bebas), maka katup tersebut akan terbuka sehingga mengalirkan udara bertekanan yang akan merubah posisi katup 4/2 ke posisi sebelah kanan, sehingga udara bertekanan dari kompresor mengalir ke sisi kiri dari katup 4/2 dan keluar dari lubang B yang menyebabkan piston bergerak ke posisi "0". Sedangkan udara yang terdapat pada sisi kiri silinder akan dibuang melalui lubang pembuangan katup 4/2 (lubang R).
Gambar 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar