RANGKAIAN KONTROL AKTUATOR JAMAK (LEBIH DARI SATU)
Setelah sobat blogger berlatih menyusun atau membuat rangkaian kontrol dari silinder kerja ganda dalam sistem elektro pneumatik pada pertemuan sebelumnya. Saat ini pada pertemuan kelimabelas untuk sesi kontrol elektro pneumatik kita lanjutkan dengan membahas tentang rangkaian kontrol aktuator jamak atau rangkaian kontrol akatuator yang lebih dari satu.
Dalam aplikasi industri penggunaan rangkaian kontrol dengan
dua atau lebih aktuator adalah hal yang sangat lazim. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan untuk memilih media kontrol yang sesuai, diantaranya adalah :
1.
Tuntutan kerja dan keluaran yang dibutuhkan.
2.
Metode pengontrolan yang diprioritaskan.
3.
Sumber daya manusia untuk menunjang proyek.
4.
Lingungan sistem yang sudah ada dimana sistem yang baru
akan dipakai.
Sistem secara keseluruhan membutuhkan gabungan dari media
kontrol dan kerja, oleh karena itu peralatan pengubah akan menjadi elemen
penting dari suatu proses untuk menjamin kelangsungan dan keseragaman dari
sinyal dan data.Penelaahan permasalahan secara jelas diperlukan untuk
mengembangkan pemecahan sistem kontrol. Tersedia beberapa kemungkinan untuk
menjabarkan masalah dalam bentuk teks maupun dalam bentuk grafik. Metode
penjabaran dalam sistem pengontrolan yang digunakan untuk identifikasi
permasalahan adalah sebagai berikut :
1.
Tata letak.
2.
Diagram rangkaian.
3.
Diagram gerakan langkah.
4.
Diagram gerakan waktu.
5.
Diagram kontrol.
6.
Diagram aliran.
7.
Diagram fungsi.
Untuk pengontrolan pneumatik banyak menggunakan metode tata
letak, diagram rangkaian, diagram gerakan langkah dan diagram gerakan waktu.
Tata letak menunjukkan hubungan antara aktuator dengan
mesinnya. Aktuator ditunjukan dalam orientasi yang benar. Diagram yang
digunakan adalah penggabungan antara uraian proses kerja mesin dan diagram
gerakan.
Diagram rangkaian memperlihatkan aliran sinyal dan hubungan
antara komponen dan lubang saluran udara, juga tidak menjelaskan tata letak secara
mekanik. Rangkaian digambar dengan aliran energi dari bawah ke atas. Rangkaian
meliputi sumber energi, masukan sinyal, pengolah sinyal, elemen kontrol akhir
dan aktuator.
Diagram gerakan langkah digunakan untuk menggambarkan gerakan yang
berurutan di dalam daerah kerja pneumatik.Apabila sistem kontrol lebih dari
satu aktuator, aktuator kedua dan seterusnya digambarkan dibawahnya dalam
daerah yang sama. Hubungan antar atuator dapat dilihat melalui
langkah-langkahnya.
Penggunaan rangkaian kontrol pneumatik dengan aktuator
jamak di industri diantaranya adalah kontrol pembalik beban, pemindah benda
kerja datar oleh pengayun, kontrol untuk perbedaan tingkat distribusi benda
kerja, kontrol perubahan arah dari konveyor, alat distribusi untuk 2 atau lebih
lintasan, alat pembuang dan pemutar, dan sebagainya. Nah di bawah ini (gambar 1) ditunjukkan rangkaian kontrol dengan dua silinder kerja ganda yang bekerja secara berurutan.
Gambar 1
Sedangkan pada gambar 2 ditunjukkan suatu sistem produksi terdapat sub sistem
pengecapan produk dengan menggunakan rangkaian pneumatik. Dua buah silinder
kerja ganda digunakan untuk membuat sub sistem ini. Proses dimulai dengan
menekan tombol pada katup 3/2 yang menyebabkan silinder A bergerak maju, setelah silinder A bergerak maju diikuti oleh silinder B bergerak maju untuk mengecap produk dan kemudian
silinder B bergerak mundur, mundurnya silinder B menyebabkan silinder A kembali bergerak mundur
ke posisi semula.
Gambar 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar