• HOME
  • ABOUT ME
  • OLSHOP
  • VIDEO
  • DAF ISI BUKU

Senin, 31 Maret 2014

Istilah-Istilah Penerangan Jalan (Roadway Lighting)

1. Cone of Vision - Bidang berbentuk kipas untuk memperluas pandangan di depan operator kendaraan (pengendara)
2. Ambient Light - Penerangan di dekat atau di sekitar fasilitas lalu lintas tetapi berada di luar jalan sebelah kiri .
3. Ballast - Perangkat tambahan yang digunakan pada lampu dengan pengosongan intensitas tinggi (High Intensity Discharge) untuk memberikan start awal dan karakteristik operasi yang tepat. Hal ini membatasi arus yang mengalir ke lampu dan juga dapat mengatur tegangan lampu.
4. Candela - Satuan intensitas cahaya (kekuatan menghasilkan fluks cahaya). Bentuk lain dari penggunaan istilah "lilin".
5. Complete Interchange Lighting - Peenerapan penerangan pada pertukaran atau pusat persimpanga jalan untuk mencapai pencahayaan dari seluruh jalan raya di pertukaran atau pusat persimpangan jalan tersebut.
6. Davit Mast Arm – Satu pasang poros (ganda/kembar)  yang berbentuk kurva melengkung dari vertikal ke horizontal.
7. Efficacy (Luminous Efficacy) – Efektifitas lampu yang merupakan hasil bagi total flux cahaya dari lampu dengan total daya input ke lampu dalam satuan lumen per watt.
8. Glare - Kecerahan sumber cahaya yang dapat menyebabkan gangguan mata, ketidaknyamanan mata, atau kehilangan kinerja dan visibilitas penglihatan.
9. Gore – Area pada jalan bebas hambatan atau jalan tol, dimana arus utama dari jalan raya dan jalan melandai yang bercabang (divergen) atau bertemu (konvergen).
10. High Base – Tapak dasar Transformer yang mengecil mulai dari pelat dasar  ke poros yang lebih kecil.
11. Iluminasi - Kerapatan fluks cahaya pada permukaan, yang merupakan hasil bagi fluks cahaya dengan area permukaan dari awal hingga terakhir diterangi secara seragam, yang dinyatakan dalam satuan lumen per meter persegi.
13. Lamp - Sebuah sumber cahaya, yang merupakan perangkat dalam luminer yang mengubah energi listrik menjadi cahaya.
14. Light Loss Factor - Faktor depresiasi yang diterapkan dengan menghitung lux rata-rata awal untuk menentukan nilai penyusutan pencahayaan rata-rata pada waktu yang telah ditentukan dalam siklus operasi (biasanya hanya sebelum penyalaan ulang), dan yang mencerminkan penurunan output cahaya efektif lampu dan luminer selama menyala.
15. Lumen - Satuan fluks cahaya (tingkat waktu aliran cahaya).
16. Luminansi - Intensitas cahaya dari permukaan apapun dalam arah tertentu per satuan luas proyeksi permukaan seperti yang terlihat dari arah itu, yang dinyatakan dalam satuan candela per meter persegi.
17. Lux – Satuan iluminasi (intensitas penerangan) siatem international (SI). Satu lux didefinisikan sebagai kejadian pencahayaan pada permukaan satu meter persegi, dimana semua titik permukaan satu meter persegi tersebut diterangi dari sumber lampu yang seragam sebesar satu candela .
18. Partial Interchange Lighting – Penerapan penerangan hanya menerangi pada bagian dari pertukaran atau pusat persimapangan jalan yang paling penting saja untuk pengendara pada malam hari.
19. Pavement Refleksi Factor (Reflektansi) - Rasio cahaya yang dipantulkan oleh permukaan perkerasan (aspal) untuk penerangan jalan tersebut.
20. Post Top Lighting Unit - Sebuah tiang lampu dengan poros vertikal pendek untuk memasang luminer
21. Progresif Shear Base - Sebuah tapak dasar yang tinggi yang terpaku atau dilas titik pada pelat dasar yang dirancang untuk dapat digeser secara progresif.
22. Shoe Base - Sebuah pengecoran low profile yang menghubungkan poros dengan pelat dasar tiang .
23. Slip Base - Sebuah pelat dasar tiang yang dirancang untuk dapat meluncur turun ke plate yang lebih rendah.
24. Specular Glare - Silau yang dihasilkan oleh cahaya yang dipantulkan dari permukaan jalan yang dipoles atau glossy.
25. Transformer Base - Sebuah struktur kotak di antara pondasi dan pelat dasar tiang yang dapat digunakan untuk mengakomodasi ballast dan koneksi kabel bawah tanah.
26. Truss Mast Arm - Sebuah braket atau klem horisontal yang digunakan untuk mendukung luminer.

Rabu, 26 Maret 2014

Program Komputer Desain Penerangan Jalan

          Oke sobat blogger, pembahasan kita tentang proses desain penerangan jalan raya secara manual telah selesai. Nah kali ini kita lanjutkan dengan membahas tentang beberapa program komputer yang digunakan untuk mendesain penerangan jalan raya secara otomatis.
          Ada banyak program software desain penerangan jalan untuk digunakan sebagai alat bantu mendesain penerangan jalan raya. Harga program software desain penerangan jalan bervariasi dari yang gratis sampai yang cukup mahal. Semakin banyak kemampuan yang dimiliki program, semakin tinggi harganya.
         Program software desain penerangan jalan gratis telah dikembangkan oleh pabrikan (prodeusen). Program-program ini biasanya berbasis web dan dapat diperoleh dari situs web pabrikan (produsen) atau dapat juga dengan menghubungi pabrikan (produsen) secara langsung. 
          Beberapa contoh program perangkat lunak penerangan yang dikembangkan secara mandiri dan yang dikembangkan pabrikan (produsen) adalah sebagai berikut :

1.      Dikembangkan secara mandiri :
-          Lumen - Micro (point- by -point ditambah rendering)
-          Autolux (internal ACAD)
-          AGI32 (point- by -point ditambah rendering) - digunakan oleh Pemerintah
-          Lightscape (diperlukan rendering, CAD)
-          Accurender (diperlukan rendering, CAD)

2.      Dikembangkan Pabrikan (Produsen) :
-          Genesys II (Genlyte)
-          Lite - Pro (Columbia / LCA)
-          Luxicon (Cooper)
-          Visual (Lithonia)
-          ALADAN  Plus +

Jumat, 21 Maret 2014

Langkah 10 Proses Desain Penerangan Jalan

10. Langkah Desain 10 adalah menyelesaikan tata letak set plan  (Plan Set Layout)
          Unit penerangan jalan pada DLLAJR wilayah propinsi dan kota/kabupaten, atau konsultan perancang sistem penerangan dan menyusun rencana untuk sistem penerangan yang akan dipasang di bawah kontrak wajib menyelesaikan tata letak set plan (untuk set plan referensi, yang merupakan set plan penerangan besar akan dibahas pada pokok bahasan berikutnya).     
          Rencana desain penerangan standar sekurang-kurangnya memuat lembar-lembar seperti yang dijelaskan berikut ini :

Tabel 8. Lembar Plan Desain Penerangan Standar
Nama Lembar
 (Sheet)
Plan desain penerangan yang berdiri sendiri
Plan penerangan merupakan bagian set plan yang lebih besar
Lembar judul
X

Pernyataan perkiraan jumlah barang
X

Tabulasi perkiraan jumlah barang

X
Lembar detail
X
X
Tata letak plan penerangan
X

Lembar utilitas
X
*
Plan kontrol traffic (hanya untuk penerangan dengan tiang tinggi)

X

X

* Utilitas akan dimasukkan dalam keseluruhan set plan


        Plan penerangan akhir harus disiapkan pada lembar rencana (plan sheet) ukuran 11" x 17". Lembar judul asli harus ada komposisi sampul. Skala untuk plan penerangan tidak harus mengikuti aturan proyek pembangunan jalan. Setiap lembar rencana harus diidentifikasi secara benar di sudut kanan bawah (Nomor proyek dan lembar ke xx dari xx lembar).

a.   Lembar Judul
          Lembar judul diperlukan untuk semua plan penerangan yang berdiri sendiri. Lembar judul harus menyertakan judul blok, lokasi dan deskripsi proyek, nomor proyek negara, propinsi atau kota/kabupaten, nomor area dan pekerjaan, tempat tanda tangan pengesahan/persetujuan, nilai-nilai desain jalan, riwayat dan simbol, daftar skala, dan indeks plan.

Gambar 9. Rencana konstruksi penerangan jalan

          Untuk unit penerangan yang dirancang pada proyek penerangan yang berdiri sendiri, lembar judul harus ditandatangani langsung oleh perancang (ahli teknik profesional berlisensi), tapi semua lembar berikutnya dapat memanfaatkan tanda tangan scan elektronik. Jika set plan penerangan merupakan bagian dari set plan yang lebih besar, blok tanda tangan pengesahan seperti  berikut ini diperlukan pada semua lembar plan penerangan.

          Dengan ini saya menyatakan bahwa lembar______ sampai _______ telah saya susun atau langsung dibawah pengawasan saya dan saya seorang ahli teknik profesional berlisensi berdasarkan Surat Keputusan_____________ No_________Tanggal____________

Tanda Tangan & Cap

LST DESIGNER

Tanggal_____________________LIC. NO. 12345
  
           Ketika pemerintah kota/kabupaten berpartisipasi dalam membantu biaya memasang atau mempertahankan sistem penerangan, lembar judul harus mencantumkan tempat tanda tangan untuk otoritas yang berwenang dari pemerintah kota/kabupaten. Ahli teknik pada DLLAJR harus menyerahkan salinan akhir plan ke pemerintah kota/kabupaen untuk diperiksa dan disetujui sebelum proyek dikerjakan.

b.   Lembar Jumlah Item Barang
          Dalam plan penerangan juga harus memasukkan pernyataan estimasi jumlah item barang, atau tabulasi jumlah item barang jika merpakan bagian dari proyek yang lebih besar. Ada kalanya diinginkan untuk memasukkan ketentuan pipa saluran (conduit), lubang tangan, dan kotak sambungan sebagai bagian dari proyek jalan dan memiliki waktu jeda untuk plan penerngan sebagai proyek terpisah.
        Biasanya, sistem penerangan dengan pembayaran per item barang menunjukkan item untuk pipa saluran (conduit), kabel, lampu standar, dll. Setiap catatan yang berkaitan dengan salah satu item barang dalam jumlah yang diperkirakan harus dimasukkan pada estimasi lembar jumlah item barang. Tetapi jika sistem penerangan dibayar secara borongan (lump sum) dan ha ini tidak dianjurkan, plan harus mencakup tabulasi dari setiap item barang yang merupakan bagian dari borongan (lump sum). Platform standrd untuk harga item barang tersebut dapat menggunakan referensi pada website berikut ini: http://www.dot.state.mn.us/tecsup/splate/index.html

Berikut ini adalah daftar standard harga/pembayaran item penerangan :
No. Item
Item Barang/Pekerjaan
Satuan
1
Penghapusan barang
Tiap item
2
Penyelamatan barang
Tiap item
3
Sistem lampu listrik
Borongan
4
Sistem tenaga/daya listrik
Borongan
5
Sistem pipa saluran (conduit)
Borongan
6
Jenis unit penerangan
Tiap item
7
Luminer
Tiap item
8
Jenis penerngan underpass tetap
Tiap item
9
Desain tapak/pondasi penerangan
Tiap item
10
Pipa saluran (conduit) baja keras
Tiap meter linier
11
Pipa saluran (conduit) logam campuran
Tiap meter linier
12
Pipa saluran (conduit) non logam
Tiap meter linier
13
Kawat pentanahan ukuran …….mm
Tiap meter linier
14
Kabel berlapis baja ukuran….....mm
Tiap meter linier
15
Jenis kabinet (PHB) sekunder
Tiap item
16
Pad peralatan/komponen
Tiap item
17
Kotak sambung
Tiap item
18
Lubang tangan (hand hole)
Tiap item
19
Peralatan kerja (service)
Tiap item
20
Pelayanan listrik
Tiap item
21
Pemasangan item
Tiap item



Petunjuk untuk memperkirakan jumlah kabel / conduit :
1)  Conduit/penghantar : setiap jarak 9 meter dari tiang ke tiang harus dipasang trafo.
2) Kabel lapis baja : dipasang sepanjang 1,5 meter kedalam tapak dasar, dan sepanjang 1,5 meter keluar tapak dasar.
(dipasang sepanjang 3 meter kekiri dan kekanan  setiap tapak dasar)  
(dipasang sepanjang 1,5 meter pada tapak dasar akhir).
3) Kawat pentanahan : dipasang sepanjang 4,5 meter kedalam tapak dasar, dan sepanjang 4,5 meter keluar tapak dasar.
4) Ukur kawat pentanahan atau kabel lapis baja sepanjang ketentuan yang telah diterapkan pada langkah 2 dan/atau 3, kemudian tambahkan 5 persen sebelum dipasang seperti pada langkah 2 dan/atau 3.
5)  Ukur kabel yang dipasang di udara (overhead) dan tambahkan 15 persen.

c.  Lembar Rincian (Detail)
          Lembar detail harus menunjukkan rincian untuk masing-masing jenis tiang dan perlengkapan lampu yang digunakan dalam proyek, rincian untuk pemasangan panel layanan dan kontrol fotolistrik, rincian setiap pelabuhan khusus, pipa saluran tambahan pada jembatan untuk penerangan underpass, dan rincian setiap keperluan lainnya.

Gambar 10. Detail tapak dasar penerangan jenis baja E

Gambar 11. Detail kabinet layanan (PHB) sekunder jenis L1

Gambar 12. Detail unit penerangan jenis 9-40 dan 12-40

d.  Lembar Tata Letak Tiang
          Setiap lembar tata letak tiang harus mencakup tata letak jalan dan lokasi lampu standard, kabel, kabinet layanan (PHB), pipa saluran (conduit), kotak penyambung, dan lubang tangan. Semua item barang-barang tersebut harus dilabeli dan diidentifikasi dengan benar. Tabulasi harus mencakup daftar stasiun, lokasi, dan jenis unit penerangan.
          Pada lembar tata letak pertama, harus menampilkan riwayat dan simbol. Simbol dalam desain penearngan jalan harus sesuai dengan "Petunjuk Teknis". Semua lembar tata letak harus diberi nomor lembar yang menampilkan riwayatnya .
          Semua luminer dan lampu tanda lalu lintas yang ditunjukkan dalam plan harus diberi label dengan nomor unik. Bilangan untuk luminer jalan, terowongan, dan underpass harus terdiri dari nomor feedpoint atas angka yang mengidikasikan luminer pada feedpoint itu. Luminer harus diberi nomor secara berurutan. Sedangkan lampu tanda lalu lintas harus terdiri dari nomor feedpoint atas surat yang mengidikasikan lampu tanda lalu lintas pada feedpoint itu dan nomor harus dari kiri ke kanan secara terpisah untuk setiap lampu tanda lalu lintas yang berhadapan  langsung di jalan raya. 
          Sebuah lampu standard dan tapak dasar yang diringkas dalam tabel harus disertakan pada lembar tata letak tiang. Lihat plan tata letak letak tiang berikut ini.

Gambar 13. Tata letak tiang dengan tapak dasar dan lampu standard

Pemasangan Kabel (Pengawatan)
        Plan harus mencakup diagram pengawatan untuk detail kabel pada rangkaian penerangan dan menunjukkan ukuran kawat (seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah ini), termasuk lembar informasi yang diperlukan. Komunikasi harus dilakukan dengan perusahaan listrik yang sesuai untuk mendapatkan sumber daya listrik. Perusahaan listrik mungkin memerlukan peralatan tambahan dan memiliki layanan pengisian sumber listrik. Semua komunikasi dengan perusahaan listrik harus dikonfirmasikan secara tertulis.

Gambar 14. Diagram pengawatan pada rangkaian penerangan jalan

e.  Lembar Utilitas
     Lembar ini menjelaskan mengenai utilitas yang berada dalam area plan penerangan. Penjelasan khusus harus disertakan pada lembar utilitas seperti misalnya:
-  Hal-hal yang akan menjadi tanggung jawab kontraktor dapat memanfaatkan Satu Panggilan Sistem Pemberitahuan Penggalian (telepon no. xxxxxxx), yang dibutuhkan oleh kontraktor untuk semua lokasi utilitas.
-  Tidak ada utilitas yang akan terkena proyek ini (jika plan sesuai kondisi lokasi di lapangan).

Gambar 15. Denah utilitas yang telah berada di tempat