DASAR-DASAR SISTEM MIKROPROSESOR
Sobat blogger yang berbahagia, pokok bahasan tentang kontrol elektro pneumatik sementara kita akhiri dulu dan kita lanjutkan dengan pokok bahasan tentang sistem mikroprosesor. Pada pertemuan yang pertama untuk sesi sistem mikroprosesor kali ini kita akan membahas tentang dasar-dasar sistem mikroprosesor. Untuk mengetahui apa itu sistem mikroprosesor, silahkan sobat blogger menyimak penjelasan berikut ini.
1.
Sistem Mikroprosesor
Sistem
Mikroprosesor dapat dipahami dari susunan dua kata menamainya yaitu :
- Sistem adalah gabungan dari beberapa elemen atau komponen
yang membangun suatu fungsi tertentu.
- Mikroprosesor adalah sebuah komponen rangkaian terintegrasi (IC)
mikroelektronika dalam paduan skala yang sangat kecil dan kompleks (lihat gambar 1) yang di
desain bekerja sebagai pusat pengolah data digital yang lebih dikenal dengan
sebutan Central Processing Unit (CPU).
Jadi Sistem Mikroprosesor adalah gabungan dari beberapa komponen dalam
hal ini Memory Unit, Input, Output Unit, dan CPU yang
bekerja sebagai pengolah data elektronik digital. Sebuah mikroprosesor agar
dapat berfungsi memerlukan sebuah sistem
yang disebut sistem mikroprosesor (lihat gambar 2).
Gambar 1. Sebuah IC
Gambar 2. Sistem Mikroprosesor
Komponen utama sebuah sistem mikroprosesor tersusun dari lima unit pokok : unit mikroprosesor atau Microprocessor
Unit ( MPU) atau CPU, unit memori baca atau Read Only Memory (ROM),
unit memori baca tulis atau Read Write Memory (RWM), unit masukan
keluaran terprogram atau Programmable Input Output(PIO) dan unit detak/Clock.
Gambar 3. Blok Diagram Sistem Mikroprosesor
MPU adalah sebuah CPU
yang tersusun dari tiga bagian pokok yaitu :
- Control Unit (CU)
- Arithmetic Logic Unit (ALU)
- Register Unit (RU)
Sebagai
CPU, MPU bekerja dan melakukan fungsi dasar yaitu fungsi logika dan aritmetika.
Fungsi logika antara lain fungsi AND, OR, XOR, CPL, dan NEG. Sedangkan fungsi
Aritmetika antara lain : ADD, SUB, ADC, SBC, INC, dan DEC.
Disamping
fungsi pengolahan aritmetika dan logika MPU juga melakukan fungsi pengalihan
data dengan menggunakan perintah MOV, atau LOAD, EXCHANGE, PUSH, dan POP. Untuk
menyimpan program dan data yang digunakan pada sistem mikroprosesor harus
dilengkapi dengan Memori. Jadi memori mutlak diperlukan dalam sistem
mikroprosesor. Tanpa ada memori sistem mikroprosesor tidak dapat bekerja
terutama memori program dalam ROM.
I/O unit dipersiapkan untuk menghubungkan MPU
dengan alat-alat input-output luar seperti keyboard. Monitor, Printer, Mouse,
dan sebagainya.
2.
Sistem Bus
Mikroprosesor
berkomunikasi dengan unit memori, unit I/O menggunakan saluran yang disebut
dengan BUSS. Setiap mikroprosesor dilengkapi dengan tiga bus
sebagai berikut :
Tabel 1. Sistem Bus
Nama
Buss
|
Sifat
|
Arah
Data dari CPU
|
Jumlah Saluran
|
Bus Data
|
Dua arah
|
Masuk dan Keluar
|
8 bit
|
Bus Alamat
|
Satu arah
|
Keluar
|
16 bit
|
Bus Kendali
|
Satu arah
|
Masuk dan Keluar
|
10 – 12 bit
|
Alih data
diantara MPU dengan komponen luar berlangsung pada Bus Data. Mikroprosesor
standar memiliki saluran bus data 8 bit dua arah artinya alih data atau
informasi berlangsung pada 8 saluran paralel dari MPU ke unit lain diluar MPU
atau dari unit lain di luar ke MPU.
Untuk
menetapkan kemana data itu dikirim atau dari mana data itu diambil digunakan
bus alamat. Bus alamat bertugas menetapkan dan memilih satu lokasi memori atau
satu lokasi I/O yang hendak diakses.
Bus Kendali adalah seperangkat bit pengendali
yang berfungsi mengatur: (1) Penyerempakan memori, (2) Penyerempakan I/O, (3)
Penjadualan MPU, Interupsi, DMA , (4) Pembentuk clock, dan reset.
Gambar 4. Blok Diagram Sistem Bus
3.
Perkembangan Mikroprosesor
Mikroprosesor
sebagai komponen utama dalam sistem mikroprosesor dapat dikelompokan menurut :
(a) Teknologi yang digunakan ; (b) Jumlah Bit Data ; (c) Kemampuan atau
Karakteristik Mikroprosesor. Tabel 2 di bawah ini menunjukkan pengelompokan perkembangan
mikroprosesor.
Disamping
teknologi PMOS (Metal-Oxide Semiconductor kanal P) dan teknologi NMOS
(Metal-Oxide Semiconductor kanal N) yang paling banyak digunakan sebagai
teknologi pembuatan mikroprosesor masih ada teknologi lain yaitu :
- Teknologi CMOS (Complementary Metal-Oxide Semiconductor)
- Teknologi CMOS-SOS (teknologi CMOS menggunakan subtrat Sphir-
Silicon – On – Sapphire)
- Teknologi bipolar jenis ECL (Emitter – Coupled – Logic)
- Teknologi Bipolar jenis Schottky
- Teknologi Bipolar jenis I2L (Integrated – Injection – Logic)
Mengingat
makin banyaknya macam dan jenis mikroprosesor yang ada sampai saat ini, maka
sebagai pemakai kita perlu menentukan macam komponen yang paling sesuai dengan
keperluan kita. Dalam memilih komponen mikroprosesor beberapa hal pertimbangan
perlu dikaji misalnya :
- Pertimbangan Sistem meliputi karakteristik sistem, jumlah
supplier, harga, dan ketersediaan.
- Pertimbangan hardware meliputi jumlah bit data, macam, kemampuan
dan waktu instruksi dan macam bahasa.
4. Clock
Merupakan
bagian dari sistem mikroprosesor yang mengatur denyut kerja MPU. Sehingga
frekuensi clock berkaitan dengan kecepatan kerja komputer. Beberapa jenis MPU
ada yang menggunakan detak sistem tunggal dan ada juga sistem ganda (dua fase).
Detak dapat dibangkitkan menggunakan sistem diskrit atau IC khusus. Intel
memperkenalkan IC 8224 untuk penggerak detak..
5.
Pengendalian Sistem Mikroprosesor
MPU dalam
suatu sistem mikroprosesor dalam fungsinya sebagai pengendali sistem bekerja
sebagai : - Pengendali sistem
- Pengendali bus/saluran
- Dikendalikan oleh alat luar.
Pada
Tabel 3 di bawah ini digambarkan ekivalensi sinyal-sinyal kendali beberapa jenis
mikroprosesor.
Tabel 3. Sinyal Kendali Mikroprosesor
*) untuk memperbesar gambar silahkan klik gambar
Penyerempakan
memori dan penyerempakan I/O pada pokoknya analogis, digunakan prosedur jabat
tangan. Dalam operasi “baca” suatu status sinyal “siap’ (ready) akan
menunjukkan tersedianya data. Kemudian data dialihkan ke bus data. Pada
beberapa alat I/O dibangkitkan suatu sinyal “pengakuan” (ackowledge) untuk
memberitahukan penerimaan data. Pembangkitan sinyal pengakuan ini menggunakan
sistem tak serempak (Asinkron). Pada sistem sinkron tidak diperlukan adanya
pembangkitan sinyal pengakuan. Ciri dari sistem sinkron
adalah :
- Kecepatan yang lebih tinggi
- Jumlah saluran bus pengendali lebih sedikit
- Pembatasan kecepatan pada alat-alat I/O.
Sedang pada sistem asinkron bercirikan adanya :
- Jumlah saluran bus pengendali lebih banyak
- Memungkinkan penggunaan piranti berkecepatan berbeda dalam satu
sistem yang sama.
Makasih, gak ada komentar yang lain bro !
BalasHapusmakasih min solder uap
BalasHapus