Prinsip
Sistem UPS Statis
Rangkain dasar sistem UPS Statis terdiri dari rectifier-charger,
inverter, switch statis, dan baterai seperti ditunjukkan pada gambar 1. Jika
sumber listrik utama normal rectifier menerima arus bolak-balik (ac) sebagai
power supply yang menyediakan daya arus searah (dc) untuk inverter dan pengisi
baterai. Kemudian inverter merubah daya listrik dc ke ac untuk mensuplai beban
yang diinginkan. Dalam kondisi normal daya listrik dc biasanya akan disuplai dari
rectifier dan akan disuplai dari baterai pada saat terjadi kegagalan sumber
daya ac utama. Inverter akan mensuplai beban dalam kondisi normal, dan pada
saat terjadi kegagalan pada inverter, maka switch statis mengalihkan beban ke
sumber ac alternatif/cadangan.
Gambar 1. Diagram Dasar Sistem UPS Statis
A. Operasi Normal
Selama operasi normal rectifier merubah daya input ac ke dc
dengan tegangan yang diatur. Output rectifier biasanya ditetapkan sesuai dengan
tegangan baterai agar dapat mengisinya, sementara baterai akan mensuplai daya listrik
dc ke inverter. Tegangan keluaran penyearah secara berkala ditetapkan sama
dengan tegangan baterai untuk mempertahankan kapasitas baterai. Filter dc (berupa
induktor) disediakan untuk membersihkan arus keluaran rectifier dari ripple
arus pengisian. Baterai bertindak sebagai kapasitor, dalam hubungannya dengan
filter akan menghaluskan tegangan keluaran dan mengurangi ripple tegangan dc.
Inverter mengubah daya dc ke ac dengan tegangan dan frekuensi yang diatur.
Osilator internal mempertahankan frekuensi inverter dengan mengendalikan waktu
dari silicon control rectifier (SCR) yang menembakan sinyal dan mencocokan
dengan frekuensi ac input. Filter pada trafo output sekunder disediakan untuk
menyaring harmonisa pada output inverter. Setelan filter LC akan digunakan jika
diperlukan untuk menyaring harmonisa tingkat ke 5 dan ke 7, sementara kapasitor
cukup memadai untuk menyaring harmonisa pada orde yang lebh tinggi.
1.
Hilangnya Daya Normal
Setelah kehilangan listrik ac pada saat
terjadi kegagalan rectifier power supply, baterai menggantikan suplai listrik
dc ke inverter. Baterai dapat menjaga suplai listrik dc ke inverter sampai
suplai listrik ac kembali normal mengisi baterai. Dalam kondisi ini, inverter
terus mensuplai daya listrik ke beban yang terhubung tanpa gangguan. Mode operasi
ini berlanjut terus sampai sistem dimatikan dan jika daya baterai sampai habis sebelum output
pengisian pulih/nromal, maka shutdown sistem dapat dimulai baik secara manual
maupun secara otomatis oleh perangkat sensor tegangan rendah dc.
2.
Pemulihan Daya
Setelah pemulihan suplai daya ac
dilakukan sementara baterai telah habis, tegangan output rectifier diatur pada
tegangan yang sesuai untuk mengisi ulang baterai. Hal ini dapat dilakukan secara
manual atau secara otomatis. Charger juga akan mensuplai inverter saat terjadi pengisian
baterai. Pada akhir waktu pengisian ulang baterai karena baterai telah penuh, charger
baterai kembali ke mode mengambang dan sistem kembali ke operasi normal.
3.
Saat
hilangnya daya
Selama waktu terjadi gangguan listrik
ac atau ketika tegangan ac mensuplai di bawah batas tegangan yang dapat
diterima, baterai mempertahankan suplai listrik dc ke inverter. Dalam kondisi
ini, inverter terus mensuplai beban yang terhubung dengan teangan listrik yang diatur
tanpa gangguan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar