Sistem UPS statis mungkin memiliki tiga susunan switching bypass yaitu switch statis UPS (SS), switch statis UPS dengan circuit breaker (SS-CB), dan circuit breaker perawatan.
1. Switch Statis UPS (SS)
Ketika peralatan UPS terjadi masalah,
beban otomatis dipindahkan oleh saklar statis bypass ke sumber listrik alternatif
untuk mencegah terhentinya suplai daya listrik ke beban. Saklar statis juga
berguna dalam mengatasi kesalahan beban downstream dari UPS. Saklar statis akan
memindahkan beban ke sumber listrik alternatif pada seting 110% hingga 125%
dari rated beban. Tanpa fitur saklar statis ini, inverter akan didorong untuk
membatasi arus pada suatu kesalahan. Inverter tidak akan mensuplai arus yang
cukup hingga pemutus bekerja (trip)dan akan terus terjadi kesalahan yang menyebabkan
potensi bahaya. Pengalihan kesalahan ke sumber listrik alternatif dengan saklar
statis memungkinkan arus hubung singkat penuh dapat terlewati, sehingga pemutus
sirkuit bekerja (trip). Kemudian saklar statis akan memindahkan kembali ke UPS
untuk operasi normal. Oleh karena sirkuit tidak bisa membedakan antara arus masuk
dan arus kesalahan, dan itu adalah wajar untuk energisasi awal dari suatu beban
menyebabkan terjadi pemindahan sementara ke sumber daya alternatif. Ketika
inverter logik drop di bawah nilai yang telah ditentukan, SCR bypass bekerja
(gated-on) oleh switch statis logik dan saluran bypass UPS untuk mensuplai
beban. Pemindahan kembali ke modul UPS dapat terjadi secara otomatis ketika
logik mendeteksi bahwa masalah keluaran UPS telah dieliminasi. Sistem logik sirkuit
mempertahankan output inverter dalam sinkronisasi dengan daya bypass UPS.
Konfigurasi pada gambar 1 tidak menyediakan kemampuan isolasi seperti halnya
pada sistem gambar 2. Sebaliknya SCR paralel juga dapat digunakan sebagai UPS
daya interrupter, yaitu sebagai saklar on-off untuk mengisolasi terjadinya
kegagalan inverter dalam konfigurasi UPS yang berlebihan.
Gambar 1. SCR sebagai switching statis pengalih
Gambar 2. SCR sebagai switching pengalih dengan isolasi UPS
2. Switch
Statis UPS dengan Circuit Breaker (SS-CB)
Sistem UPS hybrid yang menggunakan saklar
elektromekanis dalam output inverter dengan SCR paralel terbalik disediakan
hanya di saluran bypass UPS. Dengan kerusakan output UPS, saklar statis bypass
UPS akan diaktifkan sebelum circuit breaker output inverter terbuka secara
otomatis. Jenis switching hybrid ini hanya memerlukan jangka pendek saklar
statis membawa arus (panas) nominal dan menyediakan konfigurasi yang biasanya
dapat diandalkan jika tidak ada masalah dengan penutupan circuit breaker dalam
rating 300 milidetik (ms) switch statis. Gambar 3 menunjukkan konfigurasi SS-CB
dimana circuit breaker SS-CB menutup setelah switch statis bypass UPS menutup.
Circuit breaker SS-CB menyediakan bypass untuk switch statis dan oleh karena
itu memungkinkan untuk penggunaan jangka pendek switch statis membawa arus
(panas) nominal. Untuk mencegah kerusakan pada switch statis, circuit breaker
harus mampu menutup dalam rating waktu singkat switch statis.
Gambar 3. Switching statis pengalih dengan circuit breaker
3. Circuit Breaker Baypass Perawatan
Sebuah circuit breaker bypass
disediakan untuk memotong sistem UPS secara lengkap bila pemeliharaan/perawatan
sistem UPS diperlukan. Saluran bypass UPS memberikan kontinuitas suplai daya
listrik selama periode kerusakan pada modul UPS. Jika kerusakan sepertinya membutuhkan
perawatan UPS, maka beban harus bergeser atau dipindahkan ke saluran bypass
perawatan, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4. Pemindahan dibutuhkan
dalam konfigurasi dasar UPS untuk memberi kesempatan agar keseluruhan prosedur
perawatan UPS dapat dilakukan.
a. Tujuan
switch bypass perawatan
Tujuan switch bypass perawatan adalah
untuk memberi keamana dan keselamatan saat bekerja melakukan perawatan pada sistem
energi UPS. Sistem yang lengkap harus terisolasi dari input ac, output ac dan link
dc setiap kali perawatan dilakukan dengan mensyaratkan bahwa pintu panel
pelindung dibuka. Karena ada tegangan ac mematikan masih mengalir dalam panel
UPS, yang dihasilkan dari daya ac output inververter atau daya dc yang berasal
dari baterai. Ketika energi sirkuit ini memberikan tegangan tinggi, setiap
bagian dari sistem menyediakan jalur berlebihan, seperti lebih dari satu modul
UPS atau switch statisby pass, terikat bersama oleh sistem logik, sehingga
bagian sistem tidak dapat dishutdown untuk perawatan. Mematikan baterai untuk
perawatan dan menjalankan bagian UPS sebagai pengkondisi daya tidak perlu
dicoba karena ini juga berdampak pada sistem logik. Setelah shutdown, semua sistem
UPS harus off-line. sebesar 85% untuk menjamin operasi selanjutnya yang lebih
handal. Untuk mematikan sistem UPS secara lengkap, beban harus dipindahkan ke saluran
yang diisolasi dari daya listrik dan sirkuit logik pada seluruh instalasi UPS.
b. Operasi
switch bypass perawatan
Tutup switch statis bypass UPS, yang secara
otomatis membuka output circuit breaker (UPS-CB) modul UPS, yang memungkinkan
penutupan circuit breaker bypass perawatan (MBP-CB) sebelum membuka output
circuit breaker (OUTPUT-CB) UPS. Transisi tertutup telah dilakukan pada suplai
alternatif untuk masukan kepada beban kritis tanpa gangguan. Pada saat ini
sistem UPS secara keseluruhan dapat dilakukan perawatan dan beban off-line. Hal
ini merupakan dasar persyaratan interlok seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.
Gambar 4. Switching bypass perawatan UPS
B. Mode
Test
Pengujian beban off-line pada sistem
UPS setelah instalasi dan perawatan selalu diperlukan. Sebuah tap uji beban
tetap atau circuit breaker dan sirkuit interlok dapat diberikan sebagai bagian
dari instalasi, jika koneksi sementara harus disediakan.
Mau nanya dong, apakah suhu ruangan UPS yg panas mempengaruhi terjadinya sistem bypass pada UPS ?
BalasHapus