Dalam sistem UPS rotary motor AC digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik yang selanjutnya
digunakan untuk menggerakan roda gila dan generator AC. Selain menggunakan jenis
motor ac yaitu motor sinkron dan motor induksi dapat juga menggunakan jenis motor
DC dalam sistem UPS rotary dengan penyimpanan baterai untuk daya back-up.
1. Motor Induksi
Motor induksi merupakan jenis motor yang
menggunakan jenis rotor sangkar. Biasanya yang relevan digunakan dalam aplikasi
UPS rotary adalah jenis motor rotor sangkar 3 fase yang mempunyai karakteristik
sebagai berikut. Kecepatan motor pada dasarnya sebanding dengan frekuensi catu
daya. Kecepatan motor tergantung pada tingkat beban. Untuk motor dengan 5 persen
slip, kecepatan akan naik hingga 5 persen dari kecepatan nominal mulai dari keadaan
berbeban hingga tidak berbeban. Variasi kecepatan akan rendah jika slip motor rendah.
Ketika start awal, motor menarik arus starting sebesar 6,5 kali arus nominal dalam
jangka waktu 2-10 detik atau lebih tergantung pada inersia beban. Sedangkan faktor
daya motor induksi rotor sangkar sekitar 0,8 lagging.
2. Motor
Sinkron
Motor sinkron 3 fase yang relevan dalam
aplikasi UPS rotary mempunyai karakteristik sebagai berikut. Kecepatan motor tidak
tergantung pada beban dan berbanding lurus dengan frekuensi catu daya. Arus starting
dan durasi starting dari motor sinkron adalah sedikit lebih kecil jika
dibandingkan dengan motor induksi. Motor sinkron yang digunakan dapat berupa motor
dengan penguatan sendiri (self-excited) ataupun penguatan luar (eksternal-excited).
Faktor daya motor sinkron dapat diubah dari tertinggal (lagging) menjadi mendahului
(leading) dengan cara mengatur/menyesuaikan medan/arus penguatan.
3. Motor
DC
Motor DC jika diklasifikasikan
menurut metode eksitasi yang digunakan antara lain adalah motor penguat shunt, motor
penguat seri, dan motor penguat compoun. Motor dc penguat shunt adalah motor yang
paling cocok digunakan dalam aplikasi UPS rotary dan memiliki karakteristik
sebagai berikut. Kecepatan motor tergantung pada tingkat beban. Kecepatan motor
dapat menurunkan hingga 5 persen dari kecepatan nominal mulai dari tidak ada beban hingga beban nominal.
Kecepatan motor dapat dengan mudah disesuaikan dengan memvariasikan arus medan
shunt melalui penggunaan seabuah rheostat. Motor dapat dioperasikan sebagai
generator dengan menerapkan input mekanik ke porosnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar