Rectifikasi adalah konversi daya listrik ac ke daya listrik dc, yang dicapai dengan
menggunakan komponen penyearah seperti SCR atau IGBT. Rectifier dapat dibangun
untuk mengkonversi daya listrik ac satu-fase atau tiga fase ke daya listrik dc
yang terkendali. Dalam penyearah terkendali, tegangan output dc dapat terus
dipertahankan pada tingkat yang diinginkan sedangkan dalam penyearah tak
terkendali tegangan output dc (tanpa beban) tetap sebanding dengan tegangan ac input.
Selain itu, tegangan dc output dari sebuah penyearah tak terkendali bervariasi
terhadap tingkat beban karena terjadi drop tegangan di berbagai elemen sirkuit.
Umumnya, rectifier 1 fase memungkinkan untuk digunakan pada kapasitas daya
hingga 5 KW, sedangkan rectifier 3 fase digunakan pada kapasitas yang lebih
tinggi. Ketika tegangan dc output memerlukan pengendalian, biasanya menggunakan
SCR.
1. Rectifier
1 fase tak terkontrol
Dua konfigurasi yang paling umum dari
rectifier 1 fase tidak terkendali adalah penyearah gelombang penuh type
center-tap seperti yang ditunjukkan pada gambar 1 dan penyearah gelombang penuh type jembatan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. Dalam
konfigurasi type center-tap, masing-masing dioda melakukan setiap setengah
siklus ketika tegangan anoda relatif positif terhadap katoda. Sedangkan pada
konfigurasi type jembatan sepasang dioda melakukan setiap setengah siklus
ketika tegangan anoda kedua dioda relatif positif terhadap katoda. Perbandingan
tegangan output (Ed) dan bentuk gelombang arus dari dua konfigurasi tersebut
menunjukkan kesamaan. Namun, perbedaan utama antara kedua konfigurasi adalah
untuk daya output KW yang sama, konfigurasi center-tap memerlukan transformator
dengan KVA lebih besar dibanding dengan konfigurasi jembatan dan lebih mahal.
Untuk itu dan alasan lainnya, konfigurasi center-tap lebih banyak digunakan
terutama dalam kapasitas daya kurang dari 1 KW. Memeriksa bentuk gelombang tegangan
output untuk dua konfigurasi menunjukkan setiap siklusnya berisi dua pulsa, hal
ini menyebabkan tegangan output yang merupakan rata-rata dari dua pulsa
tersebut, memiliki riak konten yang tinggi. Selain itu, perbandingan bentuk
gelombang arus output (Id) untuk beban resistif dan induktif menunjukkan bahwa
dengan beban induktif, arus output pada dasarnya konstan sepanjang siklus. Oleh
karena itu, menghubungkan induktor besar secara seri dengan output rectifier dapat
memperhalus arus dan meminimalkan riak arus.
Gambar 1. Rectifier tak terkontrol gelombang penuh type centeritap
Gambar 2. Rectifier tak terkontrol gelombang penuh type jembatan
2.
Rectifier
3 fase tak terkontrol
Ada beberapa kemungkinan konfigurasi dari
rectifier3 fase. Namun, blok bangunan dasar dari konfigurasi yang dibahas
disini adalah rectifiar 3 fase tak terkontrol konfigurasi satu jalur dan
konfigurasi jembatan seperti yang ditunjukkan pada gambar 3 dan gambar 4.
Perbandingan dari bentuk gelombang tegangan output dan arus output menunjukkan
bahwa bentuk gelombang keluaran penyearah jembatan berisi enam pulsa sedangkan
bentuk gelombang penyearah satu jalur berisi tiga pulsa. Hal ini membuat riak konten
keluaran penyearah jembatan lebih sedikit dibandingkan dengan penyearah satu
jalur. Perbedaan penting lainnya adalah KVA transformator yang diperlukan dalam
konfigurasi satu jalur sekitar 1,5 kali dari konfigurasi jembatan untuk kapasitas
daya keluaran (KW) yang sama, karena faktor daya pada konfigurasi satu jalur
lebih rendah. Biasanya rectifier 3 fase digunakan untuk kapsitas daya yang
lebih tinggi dari 5 KW, meskipun dapat juga digunakan untuk kapsitas daya yang
lebih kecildari 5 KW. Sedangkan konfigurasi rectifier jembatan umumnya
digunakan untuk aplikasi daya yang lebih tinggi dibanding dengan konfigurasi
rectifier satu jalur. Secara umum, pemilihan suatu konfigurasi rectifier
tergantung dari perancang komponen dan
didasarkan pada pertimbangan biaya.
Gambar 3. Rectifier 3 fase tak terkontrol type 1 jalur
Gambar 4. Rectifier 3 fase tak terkontrol type jembatan
3. Rectifier Terkontrol
Dalam aplikasi di mana tegangan dc terus
menerus disesuaikan dengan tegangan yang diinginkan, maka diperlukan rectifier yang
dapat dikontrol. Baik rectifier terkontrol maupun rectifier tak terkontrol
dapat menggunakan sumber tegangan 1 fase atau 3 fase. Konfigurasi rectifier
terkontrol pada dasarnya identik dengan rectifier tak terkontrol, namun dalam
rangka untuk mengontrol tegangan output dc, digunakan SCR pada tempat dimana
dioda daya dipasang. Tegangan output dc dapat dikontrol pada setiap tingkat
yang diinginkan dengan mengubah sudut picu α seperti yang dibahas pada
pertemuan sebelumnya. Pengendalian dengan mengubah sudut picu α disebut dengan
"Kontrol Fase". Tegangan dikendalikan oleh loop umpan balik yang
merasakan tegangan output dan menyesuaikan sudut picu SCR untuk mempertahankan tegangan
output pada tingkat yang diinginkan. Konfigurasi rectifier 1 fase dan 3 fase
terkontrol type jembatan dan bentuk gelombangnya ditunjukkan pada gambar 5 dan gambar 6. Tegangan output dc rectifier dengan beban resistif - induktif
atau beban non - linear dan efek dari sudut picu α dapat ditentukan dengan
analisis teknik rangkaian untuk setiap beban tertentu. Pengaruh sudut picu α pada
besarnya tegangan output dc adalah sebagai berikut :
a. Rectifier
1 fase type jembatan dengan beban resistif
Berikut ini adalah rumus persamaan tegangan
output dari rectifier 1 fase type jembatan dengan beban resistif. : Edo (α) = (1 +
Cos α) / 2
b. Rectifier
1fase type jembatan dengan beban induktif
Berikut ini adalah rumus persamaan
tegangan output dari rectifier 1 fase type jembatan dengan beban induktif : Edo (α) = Edo .
Cos α
c. Rectifier
3 fase type jembatan dengan beban resistif
Berikut ini adalah rumus persamaan tegangan
output dari rectifier 3 fase type jembatan dengan beban resistif : Edo (α) = Edo . 1
- sin (α – Π/6)
d. Rectifier
3 fase type jembatan dengan beban induktif
Berikut ini adalah rumus persamaan
tegangan output dari rectifier 3 fase type jembatan dengan beban induktif : Edo (α) = Edo . Cos α
dimana: Edo = tegangan dc rata-rata
tanpa beban tanpa kontrol fase (mengabaikan penurunan tegangan pada elemen sirkuit)
Edo (α) = tegangan dc rata-rata
tanpa beban dg kontrol fasa pada sudut picu α (mengabaikan penurunan tegangan pada elemen sirkuit).
Gambar 5. Rectifier 1 fase terkontrol type jembatan
Gambar 6. Rectifier 3 fase terkontrol type jembatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar