Untuk pertemuan yang kedua pada topik bahasan desain lampu penerangan jalan raya kali ini, kitalanjutkan dengan membahas tentang tujuan rekayasa penerangan jalan dan visibilitas obyek. Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut ini.
B. TUJUAN
PENERANGAN JALAN
1. Tujuan
Utama Rekayasa Lalu Lintas
Berikut
ini adalah tujuan rekayasa lalu lintas dari lampu penerangan jalan :
a. Sebagai
sarana promosi keamanan dan keselamatan di malam hari dengan menyediakan
visibilitas yang jelas, cepat, akurat, dan nyaman bagi pengendara dan pejalan
kaki.
b. Peningkatan
arus lalu lintas di malam hari dengan memberikan penerangan jalan yang cukup
memadahi, disamping penerangan yang telah disediakan oleh lampu kendaraan.
Dimana pengendara dapat membantu dalam mengorientasikan diri, menggambarkan
geometri jalan dan penghalang, dan memprdiksi peluang untuk dapat menyalip
kendaraan lain.
c. Sebagai
penerangan di jalan underpass panjang dan terowongan agar pengendara dapat
memasuki jalan underpass dan terowongan tersebut dengan visibilitas yang cukup
memadahi baik pada siang hari maupun malam hari. Sehingga keamanan dan
keselamtan pengendara dapat terjamin.
2. Tujuan
Lain
Disamping
tujuan utama di atas, berikut ini adalah tujuan lain dari lampu penerangan
jalan :
a. Pengurangan
kejahatan jalanan pada saat gelap. Dilihat dari sudut pandang ahli teknik lalu
lintas jalan, manfaat tambahan ini bisa menarik sumber-sumber pendanaan non -
tradisional.
b. Peningkatan
ekomoni komersial (terutama penjualan retail) dengan memasang properti yang
menarik pembeli, penonton, dan pengguna lainnya pada malam hari.
Semua tujuan tersebut di atas tidak
dapat dicapai hanya dengan sekedar memasang penerangan jalan yang baik saja, tetapi juga harus dengan desain
lampu dan perencanaan tempat pemasangan yang baik serta pemeliharan secara
kontinu.
C. VISIBILITAS
OBJEK
Visibilitas adalah keadaan yang
dirasakan oleh mata. Seperti yang diutarakan sebelumnya bahwa tujuan penerangan
jalan adalah untuk mencapai tingkat visibilitas yang memungkinkan pengendara
dan pejalan kaki dapat melihat dengan cepat, jelas, dan pasti seluruh detail
jalan, seperti bahu jalan (arah dan lingkungan sekitarnya) dan setiap rintangan
yang berada di jalan, mengingat hampir seluruh aspek keselamatan lalu lintas
melibatkan visibilitas.
Beberapa faktor yang secara langsung mempengaruhi
visibilitas antara lain adalah :
1. Kecerahan
suatu benda yang berada di jalan raya atau dekat dengan jalan raya
2. Kecerahan
umum latar belakang jalan (ambient light)
3. Ukuran
obyek dan identifikasi detail obyek
4. Kontras
antara obyek dan lingkungan sekitarnya
5. Kontras
antara trotoar dan lingkungan sekitarnya agar supaya terlihat oleh pengendara
dan pengguna lain.
6. Waktu
yang tersedia untuk melihat objek
7. Glare
(Silau)
- Silau Ketidaknyamanan : yaitu terjadi ketidaknyamanan
pada mata sewaktu melihat obyek, tetapi tidak mempengaruhi kinerja visual.
- Silau Cacat : yaitu silau yang dapat
mengurangi kemampuan untuk melihat spot atau objek
- Silau Membutakan : yaitu silau yang
begitu kuat, sehingga dalam jangka waktu yang cukup lama tidak dapat melihat
obyek.
8. Visi
pengendara
9. Kondisi
kaca kendaraan.
Visibilitas yang baik di jalan raya
pada malam hari akan menghasilkan pencahayaan kendaraan yang tetap baik, pencahayaan
trotoar yang memadahi dengan keseragaman yang baik dan pencahayaan lingkungan
sekitar yang tepat, bersamaan dengan itu secara wajar akan terbebas dari silau.
thansk info tiang lampu jalan nya kang.
BalasHapus