Baterai yang
digunakan dalam sistem UPS statis berfungsi untuk menyediakan daya listrik dc
darurat yang handal secara instan ke inverter ketika terajdi kegagalan atau degradasi
daya listrik normal. Dari sekian banyak jenis baterai yang tersedia, dua jenis
baterai berikut ini umumnya digunakan dalam sistem UPS statis, yaitu baterai
lead acid (asam timbal) dan baterai nikel kadmium (nicad).
1. Baterai
Lead Acid (Asam Timbal)
Sebuah sel baterai lead acid pada
dasarnya terdiri dari sebuah spons timbal sebagai elektroda negatif, timbal
dioksida sebagai elektroda positif, dan larutan asam sulfat sebagai elektrolit.
Sebagai pengosongan sel, dua bahan aktif yauitu elektroda positif dan negatif
dikonversi agar sulfat timbal dan elektrolit menghasilkan air, sedangkan ada
pengisian sel tindakan sebaliknya terjadi. Di akhir proses pengisian, terjadinya
elektrolisis air akan memproduksi hidrogen pada elektroda negatif dan oksigen
pada elektroda positif.
a. Desain
Baterai Lead Acid
Desain yang paling umum dari baterai
lead acid adalah konstruksi sel kalsium timbal dimana bahan aktif untuk
masing-masing elektroda disiapkan sebagai pasta yang menyebar ke kisi-kisi
paduan kalsium timbal. Kisi-kisi memberikan daya hantar listrik dan struktur
untuk memegang bahan aktif. Plat-plat resultan disolder dan dihubungkan dengan tali
pemegang untuk membentuk kelompok positif dan negatif yang disisipkan.
Separator ditempatkan antara plat-plat dan rakitan ditempatkan dalam wadah atau
kotak. Baterai ini dapat bertahan dengan durasi lebih pendek jika siklus
pengosongan dangkal dan durasi lebih panjang jika siklus pengosongan dalam.
b. Tegangan
Baterai Lead Acid
Tegangan nominal tiap sel lead acid
adalah 2 volt sedangkan jika rangkaian terbuka tegangan sekitar 2,05 volt. Pada
umumnya tegangan minimal yang digunakan atau tegangan pengosongan adalah
sekitar 1.75 volt. Berat jenis elektrolit dengan sel diisi penuh dapat berkisar
antara nominal 1,210 s/d 1,300 pada suhu 25° C
atau 77° F.
c. Desain
Rate Baterai Lead Acid
Baterai ini memungkinkan untuk
didesain dengan rate tinggi, rate menengah atau rate rendah. Baterai yang
dirancang dengan rate tinggi untuk memberikan sejumlah besar arus lebih dalam waktu
lebih pendek yaitu sekitar 15 menit. Hal ini dapat dicapai dengan merancang
baterai menggunakan plat-plat tipis. Desain inilah yang paling umum digunakan
untuk aplikasi UPS. Sedangkan baterai yang dirancang dengan rate menengah
biasanya untuk penggunaan secara massal. Baterai rate menengah memberikan
sejumlah sedang arus lebih dalam waktu sedang sekitar 1 s/d 3 jam. Desain ini
terdiri dari plat dengan lebar sedang, dan biasanya dengan menggunakan switchgear
dan apilkasi kontrol. Sementara baterai yang dirancang dengan rate rendah
umumnya untuk memberikan daya listrik dalam waktu yang panjang sekitar 8 jam.
Desain baterai ini terdiri dari plat-palt tebal, umumnya untuk aplikasi seperti penerangan darurat
dan telekomunikasi.
d. Baterai
Vented (Flooded) Lead Acid
Sel vented (flooded) lead acid dibangun
dengan cairan elektrolit yang sepenuhnya menutupi plat-plat dengan jarak yang
berdekatan. Elektrolit itulah yang memelihara hubungan secara seragam dengan
plat-plat. Baterai ini membutuhkan perawatan secara reguler, pemeriksaan berat
jenis elektrolit dan tambahan air. Baterai ini sangat cocok untuk aplikasi
industri karena bisa tahan hidup (masa pakai) lebih panjang (sekitar 20 tahun)
dan kehandalan yang tinggi dengan perawatan yang tepat. Tanpa perawatan yang
tepat, masa pakai baterai bisa menjadi sangat berkurang. Baterai ini juga lebih
murah sekitar setengah dari harga baterai nikel cadmium dan baterai yang paling
umum digunakan untuk aplikasi UPS industri.
e. Baterai
Valve Regulated Lead Acid (VRLA)
Baterai VRLA disegel dengan katup
yang memungkinkan ventilasi pada tekanan internal yang berlebihan. Sel-sel ini
menyediakan sarana untuk rekombinasi oksigen yang dihasilkan secara internal
dan penekanan evolusi gas hidrogen untuk mengurangi kebutuhan penambahan air.
Desain baterai ini tidak memerlukan perawatan, pemeriksaan berat jenis dan
penambahan elektrolit seperti halnya pada baterai vented (flooded) lead acid.
Baterai ini memiliki masa pakai sekitar 5 s/d 6 tahun. Masa pakai baterai ni
secara substansial lebih pendek dari masa pakai baterai vented (flooded) lead
acid (20 tahun) dan desain baterai nikel cadmium, sehingga baterai ini
memerlukan penggantian 3 s/d 4 kali agar dapat memberikan pelayanan yang sama seperti
bataerai vented (flooded) lead acid dan desain baterai nikel cadmium. Unit
baterai ini kadang-kadang mengalami kegagalan yang disebut "kegagalan kematian
mendadak " dimana deposit terbentuk pada plat-plat yang menyebabkan hubung
singkat. Jenis kegagalan ini sulit untuk dideteksi, sehingga membuat baterai
ini kurang dapat diandalkan dibandingkan dengan desain baterai vented (flooded)
lead acid dan desain baterai nikel cadmium. Baterai VRLA harganya lebih murah
sekitar setengah dari harga baterai vented (flooded) lead acid dan seperempat
dari harga baterai nikel cadmium. Unit baterai ini sangat cocok untuk sistem UPS
yang menyediakan back up pada sistem komputer karena perawatannya ringan, biaya
ringan dan emisi juga rendah. Untuk aplikasi industri yang membutuhkan kehandalan
lebih tinggi dan masa pakai lebih lama, desain baterai vented (flooded) lead
acid dan baterai nikel cadmium lebih disukai.
2. Baterai
Nikel Cadmium (Nicad)
Stationary baterai nicad dirancang
untuk aplikasi daya darurat yang digunakan dalam sistem UPS statis. Baterai ini
memiliki masa pakai yang panjang (25 tahun). Namun, karena biaya awal yang
cukup tinggi maka penggunaannya tidak umum seperti halnya baterai jenis vented
(flooded) lead acid.
a. Desain
Baterai Nicad
Sel baterai nicad pada dasarnya
terdiri dari nikel hidroksida sebagai elektroda positif, kadmium hidroksida sebagai
elektroda negatif, dan larutan kalium hidroksida sebagai elektrolit. Sebagai sel
pengosongan, oksida nikel pada elektroda negatif berubah menjadi bentuk yang berbeda
dari oksida dan nikel pada elektroda positif teroksidasi, sedangkan pada
pengisian berlangsung aksi sebaliknya.
Hidrogen dan oksigen dihasilkan oleh elektroda positif dan negatif, jika
berturut-turut sel mencapai pengisian penuh. Namun sedikitpun tidak ada
perubahan berat jenis pada elektrolit.
b. Tegangan
Baterai Nicad
Tegangan nominal tiap sel nicad
adalah 1,2 volt sedangkan dalam rangkaian terbuka tegangannya adalah 1,4 volt. Berat
jenis elektrolit adalah sekitar 1,180 pada suhu 25° C atau 77° F.
c. Desain
Rate Baterai Nicad
Baterai Nicad juga tersedia dalam
salah satu dari tiga desain rate yaitu tinggi, sedang, atau rendah rate pengiriman
dayanya. Baterai dengan rate tinggilah yang paling umum digunakan dalam aplikasi
sistem UPS.
d. Keuntungan
Baterai ini tahan terhadap kesalahan
pemakaian baik mekanik maupun listrik, dan mampu beroperasi dengan baik pada
rentang temperatur yang cukup luas mulai dari -20° C hingga 50° C. Disamping
itu, mereka dapat mentolerir pengosongan secara lengkap walupun terjadi sedikit
kerusakan pada kapasitas baterai.
3. Baterai
Lead Acid VS Baterai Nicad
Baterai lead acid sekitar 50% lebih
murah daripada baterai nicad, baterai nicad menunjukkan masa pkai yang lebih
panjang dan lebih kasar konstruksinya. Baterai nicad juga membutuhkan perawatan
lebih ringan dibanding dengan baterai lead kalsium. Namun, baterai nicad
membutuhkan sekitar 53% lebih banyak sel dibanding dengan baterai lead acid
pada tegangan yang sama. Baterai lead acid lebih rentan terhadap suhu tinggi
daripada baterai nicad. Masa pakai baterai lead acid berkurang sebesar 50%
untuk setiap kenaikan 15° F pada suhu elektrolit, sementara baterai nicad
kehilangan sekitar 15% dari masa pakianya. Disamping itu juga perlu dicatat
bahwa baterai lead acid melepaskan lebih banyak hidrogen selama pengisian
dibanding dengan baterai nicad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar