Menurut Kapten Sar (Pakar aktivasi dan navigator otak kanan) pemenang dan pecundang adalah masalah sikap dan mindset. Para pemenang (the champions) adalah mereka yang dalam hidupnya bermental baja, berani mengambil resiko (risk taker), pantang menyerah, berpikir dan bertindak di luar kebiasaan (out of box), memiliki tujuan dan visi hidup yang jelas dan seterusnya. Kebalikan dari semua itu adalah mental pencundang.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan perbedaan antara mindset pemenang dengan mindset pecundang :
Mindset Pemenang Mindset Pecundang
-Dominan menggunakan otak kanan -Dikendalikan logika otak kiri
-Bekerja sepenuh hati -Bekerja sepadan gaji
-Berpikir semua hal serba mungkin -Harus masuk logika, baru akan mungkin
terjadi
terjadi
-Sedikit bicara, banyak bekerja -Banyak bicara, sedikit bekerja
-Melihat jawaban dalam setiap masalah -Melihat masalah dalam setiap jawaban
-Selalu menjadi bagian dari solusi -Selalu menjadi bagian dari masalah
-Melihat peluang dalam setiap permasalahan -Melihat permasalahan dalam setiap
peluang
peluang
-Melihat kemungkinan dalam setiap kemustahilan -Melihat kemustahilan dalam setiap
kemungkinan
kemungkinan
-Menganggap tugas sebagai tantangan -Menganggap tugas sebagai beban
-Membuat masalah besar menjadi kecil -Membesar-besarkan masalah kecil
-Berusaha mencari jawaban dari setiap masalah -Berusaha mencari masalah dari setiap
jawaban
jawaban
-Berani ambil resiko dengan tanggung jawab sendiri -Berani ambil resiko sepanjang akibatnya
akibatnya ditanggung orang lain
-Selalu menutamakan rencana untuk berhasil -Selalu menyiapkan rencana bagimana
kalau gagal
kalau gagal
-Selalu mengakui kesalahan -Selalu mencari siapa yang disalahkan
-Selalu memperbaiki diri -Selalu merasa dirinya sudah baik
-Berkata "itu memang sulit, tapi mungkin bisa" -Berkata "itu mungkin bisa, tapi memang
sulit"
sulit"
-Berpikr "kalau bisa dipermudah kenapa harus -Berpikir "kalau bisa dipersulit kenapa
dipersulit?" harus dipermudah?"
dipersulit?" harus dipermudah?"
-Berkata "biarkan saya yang mengerjakannya" -Berkata "itu bukan pekerjaan saya"
-Selalu belajar dari masa lalu -Selalu trauma atas masa lalu
-Membuat rencana untuk menghindari bencana -Membuat bencana karena menghindari
rencana
rencana
-Percaya pada win-win solution -Percaya jika ingin menang orang lain
harus kalah
harus kalah
-Selalu belajar dari kegagalan -Selalu gagal dalam pembelajaran
-Berpegang teguh pada visi, tapi bersedia kompromi -Bersikeras pada hal-hal remeh, tapi
pada hal-hal remeh bersedia mengkompromikan visi
pada hal-hal remeh bersedia mengkompromikan visi
-Merasa, sukses adalah perjalanan -Merasa, sukses adalah tujuan
-Membuat sesuatu terjadi -Membiarkan sesuatu terjadi
-Membuat komitmen-komitmen -Membuat janji-janji
-Selalu memiliki program -Selalu memiliki alasan
-Menggunakan argumentasi yang kuat dengan -Menggunakan argumentasi yang lemah
kata-kata yang lembut dengan kata-kata yang keras
kata-kata yang lembut dengan kata-kata yang keras
-Melakukan apa yang harus dilakukan -Melakukan apa yang suka dilakukan
Agar lebih memahami perbedaan antara mindset pemenang dengan mindset pecundang, berikut ini disajikan kisah dua orang sales dari pabrik sepatu Indonesia yang dikirim ke Ethiopia. Sebut saja nama kedua orang sales tersebut adalah Simin dan Siman. Ketika sampai di negara tujuan (Ethiopia), sang sales Simin mulai melakukan survei dan observasi langsung di lapangan. Ia menjumpai hampir seluruh penduduk Ethiopia yang dia temui tidak memakai sandal ataupun sepatu. Lantas, dengan tergopoh-gopoh diapun melaporkannya ke bos pabrik sepatu bahwa kondisinya gawat dan iapun merekomendasikan kepada sang bos untuk mengurungkan niatnya membuka pabrik sepatu di Ethiopia. Siapa yang mau beli ?, begitu kilahnya.
Di lain waktu, sang sales Siman akhirnya mendapat kesempatan untuk melakukan observasi susulan dan mendapati kondisi yang sama. Hampir seluruh penduduk Ethiopia tidak memakai sandal ataupun sepatu. Sang sales Siman pun akhirnya melaporkan ke bos pabrik sepatu, dan inilah percakapan lewat telepon antara sang bos dengan sales Siman.
BOS : Bagaimana Man, apa yang dapat kamu laporkan kepada saya dari Ethiopia ?
SIMAN : Alhamdulillah bos, kita akan segera membuka pabrik sepatu di sini (Ethiopia). Peluangnya
sungguh sangat besar, karena mayoritas penduduk belum ada yang mengenal merek
sandal atau sepatu, apalagi memakai sandal dan sepatu.
BOS : Oke, kita akan lakukan kreativitas marketing, untuk menciptakan demand (kebutuhan)
mereka. Apa kamu punya ide Man ?
Tiba-tiba sang sales Simin menginterupsi percakapan antara sang Bos dengan sales Siman
SIMIN : Kalau yang ini bagian saya, bos. Pasti ide saya top dan dahsyat, kita sebar ranjau berupa
paku-paku kecil di tempat-tempat strategis di Ethiopia. Mereka pasti akan mencari
sepatu kita setelah mendapati kakinya pada berdarah karena tidak memakai sandal
atau sepatu. Bagaimana bos, keren kan ide saya ?
BOS : Ide kamu luar biasa !, besok pagi juga langsung akan saya tanda tangani surat resmi
pemecatan kamu dari perusahaan pabrik sepatu ini. Terima kasih.
Nah, anda semua termasuk orang yang memiliki mindset pemenang kan ?, kalau ya, penulis ucapkan selamat menjadi insan-insan bermental pemenang dan selanjutnya menjadi pemenang dalam kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar