Seperti yang telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya (pada pokok bahasan jenis-jenis armatur lampu penerangan jalan) bahwa komponen
armatur lampu (luminer) dapat
dikelompokkan menurut fungsinya yaitu terdiri dari :
- Sistem Optik,
- Sistem Listrik dan
- Sistem Mekanik
Nah, pada pertemuan kali ini akan diuraikan lebih dahulu tentang sistem optik armatur lampu (luminer) penerangan jalan. Sedangkan sistem listrik dan sistem mekanik armatur lampu penerangan jalan akan diuraikan pada pertemuan-pertemuan berikutnya.
1. Sistem
Optik Armatur Lampu Penerangan Jalan
Sistem optik sebuah armatur lampu (luminer)
terdiri dari lampu, reflektor, dan refractor. Masing-masing komponen tersebut
akan dijelaskan sebagai berikut :
komponen yang paling penting dari sistem pencahayaaan adalah sumber cahaya.
Komponen ini merupakan penentu utama dari aspek kualitas visual, ekonomi,
efisiensi, dan aspek konservasi energi dari sistem pencahayaan. Sebuah sumber
caahaya listrik merupakan perangkat yang
mengubah energi listrik, atau daya listrik (dalam watt) menjadi radiasi
elektromagnetik tampak atau cahaya (dalam lumen). Tingkat perubahan energi
listrik menjadi cahaya tampak disebut "efektivitas cahaya" yang
diukur dalam satuan lumen per watt. Gambar 2 di bawah ini menunjukkan "pohon keluarga" atau silsilah keluarga dari
lampu penerangan.
Gambar 2. Pohon atau silsilaah keluarga lampu penerangan listrik
Hanya
lampu high intensity diffusing (HID) yang saat ini digunakan untuk proyek-proyek penerangan jalan. Sementara
karakteristik umum dari lampu penerangan jalan lainnya ditunjukkan seperti dalam tabel
di bawah ini.
Jenis Penerangan
|
Output cahaya awal (lumenx10³)
|
Perkiraan Efisiensi
(Lumen/watt)
|
Perkiraan umur lampu (jamx10³)
|
Metal Halide
|
34 - 100
|
85 - 100
|
10 - 15
|
Sodium
tekanan tinggi
|
9,5 - 140
|
95 -140
|
15 - 28
|
Sodium
tekanan rendah
|
1,8 -33
|
100 - 183
|
10 - 18
|
Lampu Induksi
|
3,5 - 12
|
67 – 74 (berdasar100 jam)
|
100
|
Catatan:
1. Nilai-nilai
ini belum termasuk kerugian daya akibat watt ballast.
2. Jumlah
jam untuk sekelompok lampu dimana 50 persen akan tetap beroperasi, berdasarkan
10 jam operasi per start.
Variasi
lampu penerangan jalan telah digunakan selama bertahun-tahun. Penjelasan
mengenai jenis-jenis lampu dan mengenai petunjuk praktis penggunaannya akan
diuraikan seperti di bawah ini.
a. Lampu
Pijar atau lampu Filamen
Penjelasan mengenai lampu pijar atau
lampu filamen adalah sebagai berikut :
- Merupakan lampu penernagan yang paling
banyak digunakan selama bertahun-tahun, harganya murah, sederhana, dan mudah
pemasangannya.
- Diproduksi dengan warna bawaan yang menyenangkan.
- Ukurannya yang kecil memungkinkan kontrol
cahaya secara baik dengan armatur lampu berukuran cukup.
Petunjuk praktis mengenai penggunaan
lampu pijar atau lampu filamen adalah sebagai berikut:
- Lampu pijar jarang digunakan untuk
penerangan jalan karena efisiensinya rendah dan umur pakai lampu pendek jika dibandingkan
dengan sumber cahaya HID.
b. Lampu
Fluorescent
Penjelasan lampu fluorescent adalah
sebagai berikut :
- Ukurannya yang besar membuatnya sulit
untuk mendapatkan kontrol cahaya yang baik pada luminer berukuran cukup.
- Output cahayanya dipengaruhi oleh suhu rendah
lebih mudah dibanding dengan jenis lampu lainnya (mudah terpengaruh oleh cuaca
dingin).
- Keuntungannya adalah pola cahayanya
lebih luas sehingga dapat menerangi jalan-jalan yang basah.
- Telah terbukti susah perawatannya.
- Memerlukan ballast (trafo penghambat
arus).
Petunjuk praktis mengenai penggunaan
lampu fluorescent adalah sebagai berikut:
- Saat ini sudah tidak digunakan lagi baik
untuk penerangan jalan baru maupun untuk pemasangan lampu tanda lalu lintas.
c. Lampu
Gas Mercury
Penjelasan lampu gas merkuri adalah
sebagai berikut :
- Pengganti popularitas lampu pijar. Biaya
awal lebih tinggi dan memerlukan ballast, tapi berkat efektivitasnya relatif lebih
tinggi dan umur pakainya lebih panjang (ketika diperkenalkan) membuatnya jauh
lebih menarik dibanding dengan lampu pijar. Namun, pada saat ini hal itu belum
memenuhi standar energi.
- Warna biru - putih dari lampu yang jelas
pada umumnya dapat diterima, dan ukuran tabung busur memberikan sumber cahaya yang
cukup kecil memungkinkan untuk kontrol cahaya dengan baik. Sebuah bola luar
dilapisi fosfor, yang terdiri dari output yang lebih tinggi dan tampilan warna yang
lebih menyenangkan juga tersedia. Namun, karena kontrol cahaya merupakan hal
yang lebih penting pada penerangan jalan daripada warna bawaan, maka biasanya
lebih memilih menggunakan lampu yang jelas.
Petunujuk praktis mengenai penggunaan lampu
gas merkuri adalah sebagai berikut :
- Pada saat ini sudah tidak lagi digunakan
baik untuk lampu penerangan jalan baru maupun untuk pemasangan lampu tanda lalu
lintas.
d. Lampu
Halida Logam (Metal Halide)
Penjelasan lampu Metal Halide adalah
sebagai berikut :
- Merupakan jenis lampu merkuri dimana mengandung
tabung busur, selain tambahan merkuri, senyawa iodida tertentu dapat
meningkatkan efektivitas dan tampilan warna yang baik tanpa menggunakan bola
yang dilapisi phosphor.
- Ukuran sumber cahaya merupakan ukuran tabung
busur, memungkinkan kontrol cahaya dengan baik pada peralatan tetap yang sama
seperti yang digunakan pada lampu merkuri yang jelas dan tampilan warna sangat
baik, namun umur pakai lampu lebih rendah.
- Oleh karena tampilan warna dari lampu
metal halide sangat baik, maka tidak diperlukan lapisan fosfor. Lampu ini
sering digunakan di tempat parkir karena tampilan warnanya.
- Ada dua versi dari lampu ini, versi
pertama dirancang untuk operasi basedown dan yang lainnya untuk operasi baseup,
dan lampu harus beroperasi dalam posisi yang tepat.
Petunjuk praktis mengenai penggunaan
lampu Metal Halide adalah sebagai berikut :
- Kadang-kadang digunakan pada
proyek-proyek penerangan yang tidak boleh menggunakan luminer gas merkuri.
- Biasanya dipasang pada tempat peristirahatan
dan jembatan timbang.
- Sebagian dioperasikan sebagai lampu penerangan
dengan menggunakan luminer menara tiang tinggi dan luminer area peristirahatan.
e. Lampu
Sodium Tekanan Tinggi (High Pressure Sodium)
Penjelasan lampu sodium tekanan
tinggi adalah sebagai berikut :
- Pengganti lampu merkuri.
- Ditandai dengan output cahaya berwarna
emas - putih.
- Memancarkan cahaya di seluruh spektrum
dengan didominasi warna oranye-kuning.
- Biasanya dioperasikan dengan menggunakan
ballast khusus yang dapat menyediakan tegangan tinggi untuk keperluan penyalaan
awal lampu.
- Biasanya terjadi siklus on dan off pada
akhir umur pakainya
- Beberapa lampu sodium tekanan tinggi yang
baru terjadi :
- Peningkatan tampilan warna.
- Perangkat starting internal beroperasi
dengan ballast lampu merkuri atau ballast lampu halida logam.
- Tabung busur ganda atau lampu "siaga"
dapat memberikan cahaya segera setelah listrik hidup kembali setelah terjadi gangguan
listrik sesaat, di samping itu, memiliki umur pakai lebih dari 40.000 jam.
- Terdapat indikator pada akhir umur
pakainya.
Petunjuk praktis mengenai penggunaan
lampu sodium tekanan tinggi adalah sebagai berikut :
- Merupakan jenis lampu yang paling banyak
digunakan
- Sangat efisien dan yang terbaik untuk sebagian
besar penerangan jalan.
- Tidak baik untuk digunakan sebagai lampu
tanda lalu lintas karena cahaya yang dihasilkan tidak menampilkan warna yang
tepat pada lampu tanda lalu lintas yang standar.
f. Lampu
Sodium Tekanan Rendah (Low Pressure Sodium)
Penjelasan lampu sodium tekanan
rendah adalah sebagai berikut :
- Ditandai dengan output cahaya berwarna
monokromatik kuning cerah.
- Lampu jenis ini memerlukan ballast
khusus dan peningkatan material sesuai dengan ukuran besarnya daya lampu (watt),
untuk lampu 185 W sepanjang 3,5 feet. Besarnya ukuran ini membuat sulit untuk
mendapatkan kontrol cahaya yang baik dalam perlengkapan yang berukuran cukup.
- Tampilan warna yang buruk dan besarnya
ukuran dari lampu sodium tekanan rendah ini membuat tidak populer untuk
digunakan sebagai lampu penerangan jalan raya dan tempat-tempat lain selain penerangan
industri atau aplikasi keamanan.
- Lampu sodium tekanan rendah merupakan
sumber cahaya yang sangat efisien dalam menyediakan cahaya lebih dalam jumlah listrik
yang sama dengan salah satu jenis lampu
yang telah diuraikan di atas.
- Penerangan menggunakan lampu sodium
tekanan rendah telah terbukti bermasalah dengan perawatannya yang sering memerlukan
penggantian bola lampu.
Petunjuk praktis mengenai penggunaan
lampu sodium tekanan rendah adalah sebagai berikut:
- Lampu sodium tekanan rendah tidak banyak
digunakan sebagai sumber cahaya penerangan jalan.
g. Lampu
Induksi
Penjelasan lampu induksi adalah
sebagai berikut :
- Cahayanya berwarna putih
- Umur pakai mencapai 60.000 sampai
100.000 jam
- Tampilan warnanya sangat baik
- Tidak ada kedip atau desis suara.
Petunjuk praktis mengenai penggunaan
lampu induksi adalah sebagai berikut :
- Biasanya digunakan untuk penerangan
semua fasilitas pejalan kaki di area peristirahatan.
Efisiensi lampu dalam mengkonversi energi
listrik menjadi cahaya, kemampuan lampu untuk mempertahankan cahaya output selama
masa hidup lampu, panjang umur pakai lampu, warna cahaya dan distribusi cahaya
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya dan efektivitas pemasangan,
pengoperasian, dan pemeliharaan lampu, sehingga semua faktor tersebut
mempengaruhi pemilihan jenis sumber cahaya.
Reflektor digunakan untuk mengubah
arah dari output cahaya. Tujuannya adalah untuk mengarahkan output cahaya yang terbuang
ke arah yang diinginkan.
Refraktor mengontrol dan meneruskan
cahaya yang dipancarkan oleh lampu dan datang dari reflektor dengan cara konstruksi
prismatik. Refraktor juga berfungsi untuk melindungi lampu dari kerusakan
eksternal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar