Perlu diketahui bahwa mesin MRI menerapkan pulsa frekuensi tinggi yang khusus untuk hydrogen. Sistem mengarahkan pulsa pada area tubuh yang akan diperisa. Pulsa menyebabkan proton yang berada di area pemeriksaan menyerap energi yang diperlukan untuk membuatnya berputar dalam arah yang berbeda. Ini merupakan resonansi bagian dari MRI.bPulsa frekuensi tinggi memperdaya (hanya satu atau dua proton ekstra yang tidak sesuai permilyar) untuk berputar pada frekuensi tertentu dalam arah tertentu pula. Frekuensi resonansi spesifik dinamakan frekuensi Larmour, dihitung berdasarkan jaringan yang akan diambil gambarnya dan kuat medan magnit utama.
Pulsa frekuensi tinggi biasanya diberikan melalui kumparan. Mesin MRI mengandung banyak kumparan yang berbeda yang dirancang untuk bagian tubuh yang berbeda seperti lutut, bahu, pergelangan tangan, kepala, leher dan seterusnya. Kumparan ini biasanya menyesuaikan diri pada bagian badan yang akan diambil gambarnya atau sedikitnya berada di dekatnya sepanjang pemeriksaan.
Gambar 1. Scan dengan mesin MRI menunjukan deangan jelas tulang bagian belakang tubuh
Maknanya adalah dapat mengambil secara pasti area yang ingin diambil gambarnya. Dalam MRI diberi istilah mengiris. Bisa dibayangkan suatu roti tawar diiris setipis irisan beberapa millimeter, dalam MRI sangat teliti. Kita dapat mengiris beberapa bagian dari tubuh dalam banyak arah, untuk mendapatkan keuntungan besar mengalahkan cara penggambaran yang lain Hal ini juga berarti bahwa kita tidak harus berpindah mesin untuk mengambil gambar dari arah yang berbeda, mesin dapat memanipulasi semua dengan gradien magnet. Pada saat yang hampir bersamaan, ketiga magnet gradient magnet disusun sedemikian rupa di dalam magnet utama, bila di-on-kan dan di-off-kan secara sangat cepat dengan caranya yang spesifik, mengubah medan magnet utama pada suatu tingkat yang sangat lokal. Bila pulsa frekuensi tinggi di-off-kan, proton hydrogen mulai lambat kembali ke natural alignment dalam medan magnet dan melepaskan muatan energi yang disimpan. Pada pengejaan, akan menghentikan sinyal yang diambil kumparan dan mengirim ke sistem komputer. Apa yang diterima sistem secara data matematika diubah menggunakan transformasi Fourier, ke dalam gambar yang dapat disimpan dalam bentuk film. Inilah bagian imaging dari MRI.
1. MRI Imaging
Kebanyakan imaging menggunakan cara menyuntikkan contrast atau celupan untuk prosedur tertentu. Kontrast MRI bekerja dengan mengubah medan magnet lokal dalam jaringan yang diperiksa. Jaringan normal dan tidak normal akan direspon secara berbeda pada sedikit alterasi sehingga memberikan sinyal yang berbeda. Sinyal divariasi ditransfer ke dalam bentuk gambar, memungkinkan dari jaringan tak normal divisualisasi dalam banyak jenis yang berbeda dan memproses penyakit lebih baik dari pada yang dapat diperoleh tanpa kontras.
2. Keuntungan MRI
Mengapa dokter menyarankan menggunakan pemeriksaan MRI. Karena hanya cara itu yang lebih baik untuk melihat bagian dalam tubuh dari pada membelah dan membuka tubuh. MRI sangat ideal digunakan untuk :
- Mendiagnosa berbagai sklerosa ( multiple sclerosis / MS)
- Mendiagnosa tumor kelenjar putuiri dan otak
- Mendiagnosa infeksi dalam otak, tulang belakang atau sambungan
- Memvisualisasi ikatan sendi yang koyak di pergelangan tangan,lutut dan mata kaki.
- Memvisualisasi bahu yang luka-luka
- Mendiagnosa tendonitis
- Mengevaluasi tumor tulang, bisul dan cakram hernia atau bengkak dalam tulang belakang
- Mendiagnosa stroke pada tingkat awal.
3. Alasan melakukan scan MRI
Faktanya bahwa sistem MRI tidak menggunakan ionisasi radiasi adalah suatu kenyamanan bagi banyak pasien, sebagaimana kenyataan bahwa bahan kontras MRI mempunyai efek samping yang sangat rendah. Keuntungan MRI yang utama adalah kemampuannya memberikan gambaran dalam wahana manapun, sedangkan CT scan dibatasi pada satu wahana, wahana yang di sekitar sumbu analogi dengan irisan roti tawar. Sistem MRI dapat membuat sumbu gambar sebaik gambar dalam wahana sagitall (irisan menurut sisi panjang) dan coronally (dibayangkan seperti lapisan suatu kue lapis) atau pergeseran pasien beberapa derajat (tanpa pasien harus berpindah). Jika sobat pernah diphoto rongsen dengan sinar X, setiap mengambil gambar yang berbeda, sobat harus berpindah. Tapi dengan menggunakan ketiga magnet gradient dalam MRI memungkinkan sistem MRI memilih dengan pasti dibagian tubuh mana perlu diambil gambarnya dan bagaimana orientasi pengirisannya.
Gambar 2. Irisan axial, coronal dan sagital
4. Kelemahan MRI
Meskipun sistem scan MRI ideal untuk mendiagnosa dan mengevaluasi sejumlah kondisi dan posisi, MRI juga memiliki kelemahan. Misalnya :
- Tedapat banyak orang yang tidak aman discan dengan MRI (misalnya karena menggunakan alat pacu jantung) dan juga orang yang terlalu besar/gemuk untuk discan.
- Terdapat banyak orang yang claustrophobic dan orang yang karena pengalaman sebelumnya, jika berada dalam mesin MRI merasa kebingungan.
- Mesin MRI membuat kegaduhan selama scan, suara noise secara berkesinambungan. Pasien diberi headphone untuk meredam suara noise. Noise timbul karena adanya arus listrik dalam kawat magnet gradient yang berlawanan dengan medan magnit utama. Medan magnet utama lebih kuat menimbulkan gradient noise yang lebih keras.
- Scan MRI menghendaki pasien untuk bertahan diam selama pemerksaan. MRI dapat memeriksa dengan cakupan waktu selama 20 menit s/d 90 menit atau lebih. Bahkan dengan sedikit gerakan dari bagian tubuh yang di scan dapat menyebabkan kerusakan gambar dan harus diulangi.
- Perangkat keras ortopedi (sekrup, pelat dan sambungan tiruan) dalam area scan dapat menyebabkan kerusakan artifak (distorsi) pada gambar. Perangkat keras menyebabkan alterasi signifikan dalam medan magnet utama. Ingat keseragaman medan merupakan medan kritis untuk penggambaran yang baik.
- Sistem MRI, sangat mahal harganya, dan oleh karena itu pemeriksaan dengan MRI juga sangat mahal.
Bila dibandingan dengan kelemahannya masih lebih banyak keuntungannya, sehingga kebanyakan pasien lebih cenderung mepertimbangankan keuntungan dari pada kelemahannya.
5. Keselamatan MRI
Terutama bagi pasien atau anggota staff pendukung dalam ruang scan, secara menyeluruh akan terdeteksi penggunaan logam. Pada pembahasan ini hanya tentang obyek eksternal. Bagaimanapun seringkali pasien memiliki implant di dalam tubuh yang membuatnya sangat berbahaa jika berada dalam medan magnit yang kuat. Fragmen metalik dalam mata sangat berbahaya karena gerakan pada fragmen dapat menyebabkan mata dalam bahaya atau kebutaan. Seorang dengan pacemaker (alat pemicu jantung) tidak dapat discan atau berada di dekat scanner karena magnit dapat menyebabkan pacemaker malfungsi. Aneurysm clips dalam otak dapat berbahaya sebab magnit dapat memindahkannya, menyebabkan setiap arteri yang akan diperbaiki tercabik. Beberapa dental implant magnetik, orthopedic implant, kemungkinan terbuat dari bahan feromagnit namun tidak bermasalah karena ditempelkan pada tulang dengan kuat, bahkan metal staples dalam bagian tubuh baik kuat, kemungkinan ini berada dalam tubuh pasien untuk beberapa minggu (biasanya 6 minggu), jaringan parut yang dibentuk cukup kuat menahannya. Setiap pasien dengan implant metalik di dalam tubuh, akan ditanya untuk meyakinkan bahwa mereka aman discan. Beberapa pasien dikembalikan atau dibataalkan untuk discan karena itu terlalu membahayakan. Bila ini terjadi, biasanya dipilih metode imaging yang dapat membantunya secara aman.
Gambar 3.Perbandingan gambar otak kiri laki-laki umur 25t th, 86th
dan 76 th yang mempunyai penyakit Alzheimer's
Tidak ada resiko secara biologi pada manusia yang dikenai medan magnit kuat, yang digunakan untuk imaging kedokteran saat ini. Banyak fasilitas image yang tidak disediakan untuk wanita hamil. Ini adalah fakta bahwa belum banyak dilakukan riset biologi tentang pengaruh perkembangan janin. Pada 3 bulan pertama dalam kehamilan sangat kritis karena pada saat itu, divisi dan reproduksi selular berkembang sangat cepat. Dalam pengambilan keputuan ya atau tidaknya untuk meneliti seorang pasien hamil, dibuat kasus per kasus berdasarkan pada konsultasi antara radiologi MRI dan dokter kandungan. Keuntungan dari tindakan scan harus dibandingkan dengan risiko, oleh karena itu sedikit dilakukan terhadap janin dan ibu hamil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar