Pengendalian
Tegangan Listrik Arus Bolak-Balik (AC)
Untuk kesempatan yang kedelapan kalinya pada sesi kontrol elektronik ini, kita coba membahas tentang teknik
pengontrolan fasa yang akan memberikan kemudahan dalam sistem pengendalian tegangan
listrik arus bolak-balik (AC). Pengendalian tegangan saluran
AC digunakan untuk mengubah-ubah harga rms tegangan AC yang dicatukan ke beban dengan menggunakan Thyristor sebagai sakelar.
Penggunaan
peralatan ini antara lain untuk kontrol kecepatan motor induksi, kontrol penerangan dan kontrol alat-alat pemanas. Rangkaian pengendalian tegangan listrik AC tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan dua-Thyristor yang dirangkai antiparalel lihat Gambar (a) atau menggunakan Triac
lihat Gambar (b).
a). Thrystor Anti Paralel
b). TRIAC
Gambar Bentuk dasar pengendali tegangan AC
Untuk Kontrol Motor Induksi :
Penggunaan dua Thyristor antiparalel memberikan pendalian
tegangan AC secara simetris pada kedua setengah
gelombang pertama dan setengah gelombang berikutnya. Penggunaan Triac merupakan cara yang paling simpel, efisien, dan handal.
Triac merupakan komponen dua-arah sehingga
untuk mengendalikan tegangan AC pada kedua setengah gelombang cukup dengan
satu pulsa trigger. Barangkali inilah yang membuat
rangkaian pengendalian jenis ini sangat populer di
masyarakat. Kelemahannya terletak pada kapasitasnya yang masih terbatas
dibandingkan bila menggunakan Thyristor.
Perhatikan Gambar di atas, jika tegangan sinusoidal dimasukkan pada rangkaian
seperti pada gambar, maka pada setengah
gelombang pertama Thyristor Q1 mendapat bias maju, dan Q2 dalam keadaan sebaliknya. Kemudian pada setengah gelombang berikutnya,
Q2 mendapat bias maju, sedangkan Q1 bias
mundur. Agar rangkaian dapat bekerja, ketika pada setengah gelombang pertama Q1
harus diberi sinyal penyalaan pada gatenya dengan
sudut penyalaan, misalnya α. Seketika itu Q1
akan konduksi. Q1 akan tetap konduksi sampai terjadi perubahan arah (komutasi),
yaitu tegangan menuju nol dan negatif.
Setelah itu, pada setengah periode berikutnya, Q2 diberi trigger dengan sudut yang sama, proses yang terjadi sama persis
dengan yang pertama. Dengan demikian bentuk
gelombang keluaran seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas.
Untuk Kontrol Lampu Dimmer :
Pengendalian yang bisa dilakukan dengan menggunakan
metoda ini hanya terbatas pada beban satu fasa saja. Untuk beban yang lebih besar (beban 3 fasa) metode
pengendalian akan dikembangkan kemudian dengan menggunakan sistem tiga fasa, baik yang setengah
gelombang maupun gelombang penuh (rangkaian jembatan).
Untuk Kontrol Lampu Dimmer :
Seperti
yang telah disinggung sebelumnya, bahwa dua
Thyristor antiparalel dapat digantikan dengan
sebuah Triac. Bedanya di sini hanya pada gate-nya,
yang hanya ada satu gate saja. Namun kebutuhan
sinyal trigger sama, yaitu sekali pada waktu
setengah perioda pertama dan sekali pada waktu
setengah perioda berikutnya. Sehingga hasil pengendalian
tidak berbeda dari yang menggunakan Thyristor
antiparalel. Rangkaian pengendalian lampu dimmer dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar Rangkaian Pengendali Lampu Dimmer dengan TRIAC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar