PERBEDAAN ANTARA MIKROPROSESOR DAN MIKROKONTROLER
Sobat blogger yang berbahagia, pembahasan untuk sesi sistem mikroprosesor kita akhiri dulu dan sekarang kita beralih ke sesi sistem mikrokontroler. Pada pertemuan yang pertama untuk sesi sistem mikrokontroler kali ini kita akan bahas tentang perbedaan antara mikroprosesor dan mikrokontroler. Sebenarnya mikroprosesor dan mikrokontroler
dikembangkan dari satu ide dasar yang sama dan dibuat oleh orang yang sama. Lalu
apa perbedaan diantara keduanya ?, Nah untuk mengetahuinya ikuti dan simak uraian berikut ini.
1. Mikroprosesor
Mikroprosesor dalam
perkembangan komputer digital disebut sebagai Central Processing Unit (CPU)
yang bekerja sebagai pusat pengolah dan pengendalian pada sistem komputer mikro. Sebuah
mikroprosesor tersusun dari tiga bagian penting yaitu : Arithmetic Logic Unit
(ALU), Register Unit (RU), dan Control Unit (CU) seperti terlihat pada Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Blok Diagram Mikroprosesor
Untuk membangun
fungsi sebagai komputer mikro, sebuah mikroprosesor harus dilengkapi dengan
memori, biasanya memori program yang hanya bisa dibaca (Read Only Memory=ROM)
dan memori yang bisa dibaca dan ditulisi (Read Write Memory=RWM), decoder
memori, osilator, dan sejumlah peralatan input output seperti port data seri
dan paralel.
Pokok dari penggunaan
mikroprosesor adalah untuk mengambil data, membentuk kalkulasi, perhitungan
atau manipulasi data, dan menyimpan hasil perhitungan pada peralatan penyimpan
atau menampilkan hasilnya pada sebuah monitor atau cetak keras.
2. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah komputer mikro dalam satu chip
tunggal. Mikrokontroler memadukan CPU, ROM, RWM, I/O paralel, I/O seri,
counter-timer, dan rangkaian clock dalam satu chip tunggal seperti terlihat pada Gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2. Blok Diagram Mikrokontroler
Sama halnya dengan
mikroprosesor, mikrokontroler adalah piranti yang dirancang untuk kebutuhan
umum. Penggunaan pokok dari mikrokontroler adalah untuk mengontrol kerja mesin
atau sistem menggunakan program yang disimpan pada sebuah ROM. Untuk melihat
perbedaan konsep diantara mikroprosesor dan mikrokontroler di bawah ini
ditunjukan tabel perbandingan konfigurasi, arsitektur, dan set instruksi
diantara mikroprosesor Z-80 CPU dengan mikrokontroler 8051.
Tabel 1. Perbandingan
konfigurasi, arsitektur, dan set instruksi
Sebagai catatan dari
tabel ini, jika dilakukan perbandingan bukanlah berarti menunjukkan bahwa yang satu lebih
baik dari yang lainnya. Kedua rancangan tersebut memiliki penekanan dan tujuan yang berbeda.
3. Survey Mikrokontroler
Seperti halnya sebuah
mikroprosesor, mikrokontroler juga berkembang dalam rancangan dan aplikasinya.
Mikrokontroler berdasarkan jumlah bit data yang dapat diolah dapat dibedakan
dalam :
- Mikrokontroler
4 Bit
- Mikrokontroler
8 Bit
- Mikrokontroler
16 Bit
- Mikrokontroler
32 Bit
a. Mikrokontroler
4 Bit
Mikrokontroler 4 bit
merupakan mikrokontroler dengan jumlah bit data terkecil. Mikrokontroler jenis
ini diproduksi untuk meminimalkan jumlah pin dan ukuran kemasan.
Tabel 2. Mikrokontroler 4 bit
Mikrokontroler 8 bit
merupakan mikrkontroler yang paling banyak digunakan untuk dalam
pekerjaan-pekerjaan perhitungan skala kecil. Dalam komunikasi data, Data ASCII
serial juga disimpan dalam ukuran 8 bit. Kebanyakan IC memori dan fungsi logika
dibangun menggunakan data 8 bit sehingga interface bus data menjadi sangat
mudah dibangun. Penggunaan mikrokontroler 8 bit jauh lebih banyak dibandingkan
dengan mikrokontroler 4 bit. Aplikasinya juga sangat pariatif mulai dari
aplikasi kendali sederhana sampai kendali mesin berkecepatan tinggi.
Tabel 3. Mikrokontroler 8 bit
Keterbatasan-keterbatasan
yang ada pada mikrokontroler 8 bit berkaitan dengan semakin kompleknya
pengolahan data dan pengendalian serta kecepatan tanggap (respon), disempurnakanlah dengan menggunakan mikrokontroler 16 bit. Salah satu solusinya adalah dengan
menaikkan kecepatan clock, dan ukuran data. Mikrokontroler 16 bit digunakan
untuk mengatur tangan robot, dan aplikasi Digital Signal Processing (DSP).
Tabel 4. Mikrokontroler 16 Bit
Pulse Width
Modulation (PWM) atau modulasi lebar pulsa sangat bermanfaat untuk mengontrol kecepatan motor listrik sebagai penggerak peralatan mesin industri.
Mikrokontroler 32 bit ditargetkan untuk aplikasi
Robot, Instrumen cerdas, Avionics, Image Processing, Telekomunikasi, Automobil,
dan sebagainya. Program-program aplikasinya bekerja dengan sistem operasi.
mari mampir ke sini http://blognyaeko.wordpress.com/ untuk tutorial mikrokontroler, plc, dan visual programming
BalasHapusOke, terima kasih atas infonya
BalasHapus