BILANGAN BINER BERTANDA 8 BIT DALAM SISTEM MIKROPROSESOR
Menyambung pembahasan kita tentang sistem bilangan, konversi bilangan dan bilangan biner tak bertanda 8 bit pada pertemuan sebelumnya, maka pada pertemuan ketujuhbelas untuk sesi sistem mikroprosesor kal ini, kita lanjutkan dengan membahas tentang bilangan biner bertanda 8 bit dalam sistem mikroprosesor. Nah untuk memahaminya silahkan ikuti dan simak uraian berikut ini.
Dalam operasi
aritmetika sering diperlukan juga penyajian bilangan dengan tanda positif dan negatif. Bilangan
semacam ini disebut bilangan bertanda. Untuk menyajikan tanda suatu bilangan
biner apakah positif atau negatif digunakan satu bit data yaitu bit MSB atau b7
untuk data 8 bit. Jika b7 = 1 menandakan bilangan tersebut adalah negatif (-), sedangkan jika b7 = 0 menandakan bilangan tersebut adalah positif (+).
Tabel 1 Bilangan Biner Bertanda
Penyajian bilangan
biner bertanda dengan menggunakan tanda bilangan pada bit B7 belum memenuhi
kebutuhan pengolahan data dalam operasi aritmetika. Untuk itu perlu dicari jalan
keluarnya, karena komputer tidak hanya untuk menyajikan informasi tetapi juga
untuk melakukan pengolahan data. seperti operasi aritmetika. Jalan keluar yang
dapat digunakan adalah dengan menggunakan operasi bilangan bertanda komplemen
dua.
a. Bilangan Bertanda Komplemen Dua
Dalam penyajian
komplemen dua bilangan-bilangan positif disajikan tetap seperti biasa sebagaimana
bilangan biner bertanda. Perbedaannya terletak pada penyajian bilangan
negatrif. Penyajian bilangan negatif dilakukan dengan merubahnya menjadi
bilangan komplemen dua. Tentu saja harus didahului dengan merubahnya ke
bilangan komplemen satu. Tabel 2 berikut menunjukan cara pengubahan bilangan
biner bertanda negatif.
Tabel 2. Pengubahan Bilangan Biner Bertanda Negatif
Dengan melengkapi
nilai-nilai bilangan komplemen dua untuk bilangan bertanda negatif dan menggabungkannya
dengan bilangan bertanda positif, maka dihasilkan tabel dan garis bilangan
berrtanda sebagai berikut :
Tabel 3. Gabungan Bilangan Komplemen Negatif dengan
Positif
Dengan menggunakan
penyajian bilangan biner komplemen 2 didapat hasil operasi aritmetika yang
benar. Untuk kode 8 bit sebagaimana terlihat pada garis bilangan kemampuan
operasinya dibatasi diantara -128 sampai dengan +127. Operasi aritmetika di atas
atau lebih besar dari +127 dan di bawah atau lebih kecil dari –128 akan
mengakibatkan kesalahan yang disebut dengan
Kesalahan Overflow.
b. Penyajian Desimal Terkode Biner
(DTB)
Untuk mengkodekan
bilangan desimal dari 0 sampai dengan 9 dalam format biner diperlukan empat
angka biner (1 nible). Empat angka biner membentuk 2 pangkat 4 = 16 kemungkinan. Karena
angka desimal hanya membutuhkan 10 kode angka, maka ada 6 kode yang tidak
digunakan dalam penyajian DTB. Hal ini akan memungkinkan timbulnya permasalahan
dalam operasi aritmetika.
Tabel 4. Desimal Terkode Biner
Penyajian DTB hanya memerlukan 1
nible, maka untuk data 1 byte dapat memuat 2 angka desimal.
Contoh .
DTB Desimal
0000 0000 = 00
0010 0000 = 20
1001 1001 = 99
c. Penjumlahan Desimal Terkode Biner (DTB)
Penjumlahan DTB
menggunakan kaidah yang sama dengan kaidah penjumlahan biner. Hasil penjumlahan DTB dalam tiap
kode lebih kecil dari 10 adalah benar,
sedangkan hasil penjumlahan lebih besar dari 9 masih perlu dikoreksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar