• HOME
  • ABOUT ME
  • OLSHOP
  • VIDEO
  • DAF ISI BUKU

Sabtu, 07 September 2013

Beban/Kapasitas Pendinginan

BEBAN/KAPASITAS PENDINGINAN (COOLING LOAD)

          Untuk mendapatkan tata udara yang nyaman dari suatu ruangan, harus memenuhi unsur elemen sebagai berikut :
  1. Suhu atau Themperatur        à Sebaiknya sejuk berkisar 25°C
  2. Kelembaban atau Humidity à Sedang-sedang berkisar 50-55 °C
  3. Aliran Udara atau Air Flow  à Sepoi-sepoi dan merata tidak terlalu kencang
  4. Bersih atau cleaning
          Didalam menentukan kapasitas unit pendingin ruangan, kita harus memperhatikan panas-pamas yang dapat timbul pada ruangan itu, yang nantinya akan menjadi bebanyang harus diperhitungjan. Beberapa faktor panas yang harus diperhitungkan antara lain :
  1. Rambatan panas dari luar yang timbul dari dinding ruangan
  2. Rambatan panas atap
  3. Rambatan panas melalui jendela
  4. Keofesien rambatan panas dari tirai pelindung
  5. Rambatan panas dari dinding penyekat
  6. Rambatan panas dari langit-langit / flapon
  7. Panas dari masuknya bersamaan dengan udara luar melalui ventilasi.
  8. Panas yang masuk bersamaan udara luar sewaktu pintu dibuka.
  9. Panas yang timbul dari badan sipenghuni
  10. Panas yang timbul dari lampu penerangan
  11. Panas yang timbul dari alat perlengkapan listrik
          Banyak sekali metode perhitungan untuk menentukan beban/kapasitas pendinginan, tetapi dalam bahasan ini penulis akan sajikan beberapa cara/metode saja namun sudah cukup memadai untuk perhitungan beban pendinginan pada rumah tinggal.

Tabel 1. Beban pendinginan untuk perambatan panas pada dinding 
yang terkena sinar matahari dari luar, menurut arahnya
*) Hitung luas dinding dan kalikan faktor koefisienB

Tabel 2. Beban pendinginan untuk perambatan panas melalui atap,
*) Hitung luasnya dan dikalikan dengan faktor koefisien B

Tabel 3. Beban pendinginan untuk perambatan panas melalui jendela kaca
*) Hitung luasnya dan dikalikan dengan faktor keofesien B
         
          Bila kaca diatas dilengkapi dengan pelindung sinar matahari, maka harus dikalikan dengan keofesien (f) seperti tabel 4 dibawah ini.

Tabel 4 Jenis pelindung sinar matahari

          Bila dalam ruang dilengkapi dengan sekat pemisah (partisi), maka harus dihitung luasnya dan dikalikan dengan keofesien B seperti yang tertera pada tabel 5 dibawah ini

Tabel 5 Jenis penyekat ruang (partisi)

          Bila Plafon merupakan bagian bawah dari ruang atas yang menggunakan pendingin (AC), dan tidak ada rambatan udara panas, maka tidak perlu menghitung keofesiennya. Namun untuk rumah tidak bertingkat harus dihitung luas plafonnya dan dikalikan dengan keofesien B seperti pada tabel 6 dibawah ini.

Tabel 6 Jenis lantai dan plafon

          Beban pendinginan untuk udara luar yang masuk langsung atau secara merambat ke dalam ruangan, perhitungannya harus memilih mana yang lebih besar hasil perkalian keofesien B dengan volume udara atau dengan jumlah penghuninya.

Tabel 7 Udara luar yang masuk ke dalam ruangan secara langsung

Tabel 8 Udara luar yang masuk ke dalam ruangan secara merambat

          Bila jumlah penghuninya tidak diketahui, dapat diperkirakan dengan menggunakan data pada tabel 9 dibawah ini.

Tabel 9 Perkiraan jumlah penghuni suatu ruangan

          Beban pendinginan karena sumber panas yang terjadi dari ruangan itu sendiri, harus mempertimbangkan sumbernya yang antara lain keadaan penghuninya sendiri dan peralatan yang terdapat di dalam ruangan iru (lihat tabel 10). Untuk jenis sumber panas yang lain seperti lampu penerangan biasa, lampu neon dan kompor gas harus diperhitungkan sesuai dengan data sebagai berikut : Untuk lampu Neon 0.04 x 1000 watt = 40 Kcal

Tabel 10 Sumber panas dari dalam ruangan

Tabel 10 di atas menggunakan satuan Kcal, jika dikonversikan ke satuan Btu / h adalah sebagai berikut :
-       1Kcal = 3,97 Btu /h
-       1 Kw = 3413 Btu / h
-       1 W / h = 0,86 Btu / h
-       1 Kcal / h = 1,1628 Btu / h

          Rumusan yg praktis dalam menghitung beban/kapasitas pendinginan (Cooling Load) yaitu :
-       Luas ruangan (m2) x 500 Btu / h
-       Volume Ruangan (m3) x 180 Btu / h
-       Tinggi ruangan 3 meter

Catatan yang penting yg harus diingat :
-       Pemakaian PK AC harus melebihi dari jumlah Btu yang kita hitung
-       Contoh : Ruangan 3 x 4 maka kapasitas pendiginnya 3 x 4 x 500 Btu/h = 6000 Btu/h.
-       Maka unit AC-nya harus menggunakan kapasitas yang lebih dari 6000 Btu/h, dalam hal ini kita menyarankan kepada konsumen untuk memilih AC ¾ PK yang memiliki kapasitas 7000 Btu/h (lihat tabel 11)

Tabel 11 Kapasitas pendinginan untuk beberapa daya AC

          Hal-hal yang harus diperhatikan sewaktu memasang AC antara lain adalah :
  1. Memastikan lokasi AC yg akan dipasang : tingkat lantai, besar ruangan, dan pengaturan ruangan yang akan dipasang AC
  2. Memastikan jenis dinding dan jenis bangunan : kayu, besi beton, prefab, blok, balkon, adukan plaster, alumuniun logam campuran, lembaran besi / plat baja, dinding beton.
  3. Memastikan jenis sumber listrik 1 fasa, 3 fasa, jumlah watt.
  4. Memastikan letak pemasangan mesin didalam kamar / ruangan indoor (ada tidaknya spasi/ ruang pemasangan mesin di dalam kamar).
  5. Memastikan spasi/ruang, tempat untuk memasang mesin di luar rumah (minimum spasi/ruang menghisap lebih dari 10 cm, jarak bertiup lebih dari 40 cm).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar