• HOME
  • ABOUT ME
  • OLSHOP
  • VIDEO
  • DAF ISI BUKU

Sabtu, 10 Desember 2016

Komponen Reaktor Biogas

          Reaktor biogas yang akan dibangun dan dijelaskan pada artikel ini adalah reaktor Unit Penghasil Biogas Dengan Tangki Pencerna (Digester) Tipe Kubah Tetap yang terbuat dari Beton, yang merupakan jenis fixed dome, yaitu jenis reaktor yang mempunyai lokasi tetap (tidak dapat dipindah-pindah). Berbeda dengan jenis reaktor yang terbuat dari plastik dan fibre glass, dimana kedua jenis reaktor ini dapat dipindah-pindah. Komponen-komponen dari reaktor biogas jenis fixed dome tersebut dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini. Komponen Bangunan Reaktor Biogas antara lain seperti disebutkan di bawah ini :

Gambar 1. Komponen reaktor biogas

Keterangan gambar :
1.    Inlet (tangki pencampur)
2.    Pipa inlet (bisa dihubungkan ke wc)
3.    Digester
4.    Penampung Gas (Kubah)
5.    Manhole
6.    Outlet & Overflow
7.    Pipa Gas Utama dan Turret
8.    Katup Gas Utama
9.    Saluran Pipa
10.  Waterdrain (penguras air)
11.  Pengukur Tekanan
12.  Keran Gas
13.  Kompor Gas dengan pipa selang karet
14.  Lampu (Pilihan)
15.  Lubang Bio-slurry.

          Tahapan atau proses pemasukan bahan baku reaktor yaitu kotoran hewan hingga menjadi Bio-slurry dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.  Kotoran hewan dan air dimasukkan ke dalam Inlet dengan perbandingan (nisbah) 1:1 untuk kotoran hewan sapi dan 1:2 untuk kotoran hewan babi. Campuran tersebut diaduk hingga merata di dalam Inlet [1].
2.  Setelah tertutup rapih buka katup di Inlet (bentuk dan cara kerja katup akan dijelaskan pada bagian lain).
3. Selanjutnya kotoran hewan melalui pipa Inlet [2] akan masuk ke dalam tangki pencerna (Digester) [3].
4. Di dalam Digester terjadi fermentasi sehingga terjadi biogas. Terjadinya gas berkisar antara 3 – 4 hari, dan paling lama 7 hari. Jika lebih dari 7 hari gas belum keluar maka perlu diambil tindakan. Ukur pH dengan pH meter, apakah berada dalam kondisi ideal. Harap diperhatikan sebelumnya apakah hewan berada dalam proses pengobatan terhadap sesuatu penyakit. Obat (terutama antibiotik) yang berada dalam kotoran hewan akan membunuh bakteri-bakteri pembangkit biogas. Air sabun juga akan mempengaruhi proses terjadinya biogas.
5. Biogas yang terjadi akan terkumpul di kubah yang terbuat dari pasangan beton hingga menjadi jenuh [4].
6. Proses terjadinya biogas akan terus berlangsung hingga hari ke 50 dengan puncaknya pada hari ke 35. Akibatnya biogas akan menekan kotoran hewan (slurry) yang akan keluar melalui Manhole [5] menuju Outlet [6]. Selanjutnya slurry telah menjadi Bio-slurry dan siap digunakan sebagai pupuk organik. Bio-slurry sudah tidak berbau dan aman digunakan sebagai pupuk.
7. Biogas yang tertampung di dalam kubah dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari dengan membuka katup gas utama [8] setelah melalui pipa gas utama yang dilindungi oleh Turret [7].
8. Biogas akan disalurkan ke rumah yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak atau untuk lampu sebagai penerangan melalui saluran pipa [9].
9.    Waterdrain [10] berfungsi untuk membuang air yang terdapat di dalam pipa.
10. Untuk mengetahui tekanan gas yang berada di dalam digunakan Mano-meter [11] yang dipasang di dapur.
11. Bio-slurry yang keluar dari Outlet akan ditampung di dalam lubang Bio-slurry, sebaiknya lubang penampungan ini diberi pelindung terhadap terpaan sinar matahari langsung serta air hujan.
          
          Proses pembangunan reaktor biogas harus dilakukan sesuai dengan prosedur. Prosedur disesuaikan dengan tahapan-tahapan komponen yang harus dibangun.Ada komponen yang harus diprioritaskan, ada komponen yang dapat dikerjakan kemudian dan ada komponen yang dapat dikerjakan secara bersamaan. Bagan atau diagram alir dari langkah-langkah pembangunan/pemasangan reaktor biogas adalah sebagaimana diberikan pada gambar 2 di bawah ini. Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 2. Diagram alir pembangunan reaktor biogas

1.  Lakukan survei lokasi (akan dijelaskan pada bagian tersendiri).
2.  Setelah didapat lokasi yang cocok dan tepat, maka lakukan pemilihan ukuran Biogas yang sesuai.
3.  Lakukan penggalian lubang bio Digester.
4. Pada saat penggalian lubang, karena ini dapat memakan waktu 2 hari maka lakukan pembelian alat/bahan yang dibutuhkan.
5.  Setelah penggalian selesai, lakukan pemasangan lantai kerja.
6.  Setelah pemasangan lantai kerja selesai lakukan pengecoran lantai dasar (pondasi).
7.  Lakukan pengecoran plat cover outlet, setelah pengecoran lantai dasar selesai.
8.  Selanjutnya lakukan pekerjaan dinding Digester.
9.   Setelah pekerjaan dinding Digester selesai kerjakan cetakan kubah.
10.  Setelah pembuatan cetakan kubah (dome) selesai lakukan pengecoran kubah.
11.  Selanjutnya setelah pengecoran kubah selesai lakukan pekerjaan Inlet.
12.  Lakukan pekerjaan Outlet atau pekerjaan Turret setelah pekerjaan Inlet selesai.
13. Setelah pekerjaan Turret dan pekerjaan Outlet selesai lakukan pengeluaran tanah dari Digester atau pembongkaran bekisting 3 hari setelah pengecoran kubah selesai.
14. Selanjutnya berturut turut lakukan pekerjaan finishing kubah (dome), pekerjaan instalasi pipa & drain water, pekerjaan instalasi Manometer dan Kompor, pekerjaan Slurry-pit dan penjelasan kepada pengguna. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar