Apa kabar sobat blogger, tentu dalam keadaan baik-baik saja bukan!, masih tetap pada pokok bahasan antena parabola sebagai penerima sinyal TV satelit, untuk pertemuan kali ini kita akan membahas tentang feet horn. Feet Horn adalah
peralatan pendukung antena parabola yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya
sinyal-sinyal satelit yang telah dipantulkan secara terfokus oleh dish. Dalam
hal ini feet horn dapat juga disebut sebagai antena yang sesungguhnya dari antena parabola, sebab feet horn lah yang menangkap dan mengumpulkan seluruh sinyal satelit yang
dipantulkan secara terfokus oleh dish.
Gambar 1 Bentuk feet horn
Gambar 2 Cincin resonator feet horn
Feet horn merupakan
titik fokus antena parabola, sehingga pemasangan atau penempatan feet horn
harus sesuai dengan perhitungan, agar sinyal-sinyal satelit yang dipantulkan
oleh dish dapat terkumpul pada feet horn. Untuk menentukan titik fokus antena parabola
dapat digunakan persamaan :
F= (Diameter^2 / 16
kedalaman piringan) atau dapat ditulis F = ( D2 ) / ( 16 d )
Dimana D = diameter
piringan (dish),
d = kedalaman piringan (dish).
Darimana rumus tersebut didapatkan, berikut
ini penjelasannya, parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y)
pada bidang kartesius, sedemikian hingga terdapat titik itu berjarak sama dari
suatu titik tertentu yang disebut fokus dan
garis tertentu yang tidak memuat fokus dan disebut direktrik. Untuk menentukan persamaan parabola, pertama
ditinjau parabola dengan fokus berada pada sumbu-x dan dengan
direktrik tegak lurus sumbu-x. Sedangkan sumbu-y diletakkan di tengah-tengah segmen garis hubung
dari titik fokus F ke garis direktrik D.
Misalkan jarak
antara garis direktrik dengan fokus adalah 2c, maka koordinat titik fokusnya adalah F(c, 0) dan persamaan
garis direktrik d adalah x =
–c, c ¹ 0. Jika P(x, y)
adalah sembarang titik pada parabola, maka dari definisi kurva parabola
diperoleh hubungan garis PF = garis PD, sehingga dapat ditulis persamaan : (x – c)2 + y2
= (x + c)2
x2 – 2cx + c2 + y2
= x2 + 2cx + c2
y2 = 4cx ………………………………........ (1)
Persamaan (1) di atas
merupakan persamaan parabola yang dicari yaitu parabola yang mempunyai
fokus F dengan koordinat (c, 0) dan persamaan garis
direktrik d º x = –c, c ¹ 0.
Jika dilakukan pertukaran x dan y pada persamaan
(1) maka diperoleh persamaan :
x2 = 4cy …….……............……...……..….... (2)
Persamaan (2)
merupakan persamaan parabola dengan fokus di titik (0, c) pada
sumbu-y dan garis direktrik dengan persamaan : d º y =
–c.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa x2 = 4cy dengan c adalah nilai titik fokusnya, maka dari itu
persamaan titik fokus dapat disebutkan F = x2/4y, dimana x adalah
sembarang titik x di garis parabola dan y adalah sembarang titik y pada garis
parabola.
Pada Antena Parabola TV satelit
diameter piringan (dish) parabola disebutkan dengan dua kali nilai X, karena
titik pusat pada koordinat kartesius adalah (0,0), sedangkan kedalam piringan
(kelengkungan dish) disebutkan dengan nilai Y, maka dari itu :
F = X2 /
4Y
F = ( ½ * D )2 / 4d
F = ( ¼ * D2 ) / 4d
F = D2 / (4*4d)
F = (
D2 ) / ( 16 d )
Contoh
soal :
Pada piringan (dish)
parabola berukuran 6 feet, tentukanlah posisi titik fokusnya.
Diketahui : diameter =
115 cm, kedalaman = 18 cm
Ditanyakan : berapakah
ketinggian titik fokus?
Jawab :F = D2 /
16d
F = (115)2 /
(16 x 18)
F = 13.225 / 288
F = 45,92 cm
Jadi ketinggian titik
fokusnya adalah 45,92 Cm
Gambar 3. Rumus menghitung titik fokus
Gambar 4. Bentuk nyata antena parabola 6 feet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar