Mengakhiri bulan ini, penulis akan menyajikan artikel tentang cara membuat antena yagi sebagai penguat sinyal internet yang diterima. Oke sobat blogger untuk mengetahui cara pembuatannya ikuti dan simak dengan seksama uraian berikut ini.
Antena yagi adalah salah satu jenis antena yang paling
populer digunakan karena bentuknya yang praktis dan ringan dibandingkan dengan
jenis antenna dish/ parabolic. Membuat antenna yagi tidaklah sesulit yang
dibayangkan dan biayanya juga tidak terlalu mahal. Banyak software yang digunakan untuk mendesign
antenna yagi dan menurut penulis, software yang termudah untuk
perhitungan antenna yagi diatas 1000 MHz adalah “Yagi Calculator” yang dibuat oleh
DL6WU (anggota HAM Radio) yang bisa didonwload secara gratis.
Bahan
yang digunakan untuk membuat antena yagi mudah didapat dan jika sobat blogger mau
sedikit berkreasi ataupun berinovasi, dengan memanfaatkan barang bekas yang ada
di sekitar kita antenna yagi dapat dibuat dengan mudah. Berikut di bawah ini adalah
langkah-langkah cara pembuatan antenna yagi.
1. Siapkan desain
skema dan dimensinya terlebih dahulu, seperti contoh berikut :
a. Frekuensi antena yagi = 1900 MHz,
b. Panjang gelombang (Wavelength) = 158 mm,
c. Bagian
metal boom yang terhubung dengan elemen parasitic = 16 mm persegi.
d. Folded
dipole sepenuhnya terisolasi dari boom,
e. Diameter Director/Reflector
= 3 mm,
f. Diameter Radiator = 3 mm,
2. Buat Reflector sepanjang 89 mm pada posisi boom = 30 mm (posisi IT = 36,5 mm),
3. Buat Radiator single dipole sepanjang 72 mm dari ujung ke
ujung, dengan jarak 32 mm dari
reflector pada posisi boom 62 mm (posisi IT = 28 mm),
4. Buat Folded
dipole sepanjang 74 mm dari ujung ke ujung, dengan jarak 32 mm dari reflector
pada posisi boom 62 mm (posisi IT = 29 mm),
Director
(No)
|
Panjang
(mm)
|
Jarak
(mm)
|
Boom
(mm)
|
Posisi IT
(mm)
|
Gain
(dBd)
|
Gain
(dBi)
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
77
76
75
75
74
73
73
72
71
71
70
70
70
69
69
68
68
68
68
67
|
12
28
34
39
44
47
50
52
54
57
59
61
62
62
63
63
63
63
63
63
|
73
102
136
175
219
267
316
368
423
480
539
600
661
723
787
850
913
976
1039
1102
|
30,5
30
29,5
29,5
29
28,5
28,5
28
27,5
27,5
27
27
27
26,5
26,5
26
26
26
26
25,5
|
0,8
4,6
6,7
8,1
9,2
10,1
10,8
11,4
12,0
12,5
12,9
13,3
13,7
14
14,3
14,6
14,9
15,1
15,3
15,5
|
2,9
6,8
8,8
10,2
11,3
12,2
12,9
13,6
14,1
14,6
15,1
15,5
15,8
16,2
16,5
16,8
17
17,3
17,5
17,7
|
Keterangan
:
a. IT singkatan dari "Insert To", adalah
jarak konstruksi dari ujung elemen ke tepi boom untuk melalui mounting boom,
b. Jarak diukur dari pusat ke pusat dari elemen
sebelumnya, dengan toleransi panjang elemen 0 mm,
c. Posisi Boom adalah pada titik mounting untuk
setiap elemen yang diukur dari bagian belakang boom dan termasuk 30 mm
ujungnya. Jadi total panjang boom 1132 mm termasuk dua ujungnya yang
masing-masing 30 mm,
d. Diperkirakan lebar beam (beamwidth) 3 dB adalah
26 deg,
e. Sebuah balun setengah gelombang 4 : 1 menggunakan
faktor kecepatan 0.66 untuk RG-58A (PE) dan sepanjang 52 mm ditambah
kelebihannya..
6. Buat konstruksi Folded Dipole dengan melakukan pengukuran dari bagian
dalam lekukan-lekukan (bends), dengan rincian sebagai berikut :
a. Panjang Folded Dipole dari ujung ke ujung = 74 mm,
b. Total panjang batang (rod) = 171 mm,
c. Pusat batang (rod) = 86 mm,
d. Jarak BC= CD = 24 mm,
e. Jarak HI = GF = 22 mm,
f. Jarak HA = GE = 42 mm,
g. Jarak HB = GD = 61 mm,
h. Jarak HC= GC = 86 mm,
i. Celah (gap)
pada HG = 5 mm,
j. Diameter
lekukan (Bend) BI = DF = 25 mm.
k. Jika Folded Dipole dianggap sebagai bidang datar,
maka frekuensi resonansi yang kurang dari
kisaran algoritma bidang datar adalah 10 : 1
l. Tabel di
atas ada 20 elemen, tapi antena yang dibuat hanya 13 elemen dan hal ini sudah
sesuai dengan ketentuan, karena minimum elemen yang dianjurkan adalah 8 elemen
dan lebih baik jika lebih dari 8 elemen. Elemen ke 13 gain-nya adalah 15,8dBi.
(lumayan cukup besar penguatanya).
m. Gambar 1 dibawah ini menunjukan lempengan PCB polos
yang dipotong untuk membuat Folded Dipole, dengan total panjang 171 mm. Di atas telah dijelaskan bahwa untuk driven dan reflector adalah nempel
atau tersambung sambung dengan boom.
Gambar 1. Lempengan PCB polos yang dipotong
7. Kemudian
ambil boom dengan ukuran 16 x 16 mm dari batangan alumunium, untuk radial dan
driven menggunakan kawat tembaga 3 mm (kabel ground untuk instalasi rumah).
Agar supaya bisa menempel pada boom alumunium, kita lapisi boom dengan potong
PCB polos kemudian kita solderkan driven dan reflector seperti terlihat pada
gambar 2 di bawah ini (gunakan solder berdaya 60 Watt ke atas, karena jika
pakai solder 25 watt kurang panas sehingga tidak bisa menempel).
Gambar 2. Antena yagi untuk 1000 MHz ke atas
8. Untuk
menempelkan potongan PCB polos pada batangan alumunium tentu kita bor dan kita
rifet (keling), jangan lupa kita buatkan dudukan radiatornya, karena sesuai
dengan desain diatas bahwa radiator folded dipole sepenuhnya terisolasi dari
boom, jadi radiator tidak tersambung dengan boom.
9. Setelah
semua terpasang jangan lupa untuk mengecek apakah potongan PCB polos sudah
tersambung dengan boom alumunium, dengan menggunakan multimeter.
10. Selanjutnya
membuat balun dari kabel coaxial 50 Ohm RG-58A dengan panjang 52 mm. Tujuan
balun ini untuk merubah impendasi 300 Ohm menjadi 50 Ohm, seperti terlihat pada
gambar 3 di bawah ini. Balun
yang digunakan pada gambar 4 di bawah ini adalah untuk frekuensi 850 MHz, jika
memerlukan perhitungan untuk frekuensi lainnya bisa dilakukan dengan
menggunakan softwre “Yagi Calculator (DL6WU)” tersebut.
Gambar 3. Balun untuk antena yagi 1000 MHz ke atas
Gambar 4. Balun untuk antena yagi 850 MHz
11. Setelah dipasang USB modem, kita ubah dulu dari antena aslinya
dengan membuatkan JUMPER sependek mungkin, karena output USB modem
hanya 1 mWatt. Jika menggunakan pigtail atau jumper yang panjang akan terjadi
kerugian sinyal (loosing signal), kecuali jika output USB modem sebesar 5 Watt
maka silahkan menggunakan kabel coaxial panjang.
Untuk penghubung antara USB modem dengan
komputer atau laptop gunakan kabel CAT 5E dengan connector USB (Cara membuat kabel CAT 5E dengan
connector USB silahkan baca di posting Cara Perpanjangan Kabel UTP).
12. Hal hal
yang perlu diperhatikan dalam pembuatan antenna yagi antara lain sebagai
berikut:
a. Perhatikan
panjang elemen dan jarak, karena untuk mendapatkan hasil yang baik pengukuran
harus setepat mungkin,
b. Usahakan penggunaan kabel coaxial sependek mungkin, karena semakin
panjang kabel coaxial yang digunakan akan membuat loss semakin besar,
c. Gunakan kabel
coaxial dengan kwalitas yang baik yang berimpedansi 50 Ohm,
d. Pasang
antenna dengan tiang yang kuat sehingga tidak mudah goyang dan berubah
posisinya,
e. Pasang
antenna mengarah tepat ke BTS dengan lingkungan terbuka (line of sight).
f. Banyak
antenna yagi yang dijual di pasaran dengan menyertakan tulisan desibel (gain)
antena yang cukup besar sekitar 35 dB, 50 dB hingga 75 dB, semua itu hanya
tulisan belaka yang tidak akan mungkin terbukti dan terlalu berlebihan. Dengan
perhitungan dari software “Yagi Calculator” sobat blogger akan dapat melihat
perkiraan desibel (gain) antenna berdasarkan panjang boom.