Apabila pada nameplate motor induksi 3 fasa tertulis data seperti pada gambar 1 di bawah ini dan jika kita ingin mensuplai motor induksi 3 fasa tersebut dengan sumber tegangan 380 V, maka kumparan motor induksi 3 fasa tersebut harus kita sambung segitiga atau delta (Δ).
Apabila pada
nameplate motor induksi 3 fasa tertulis data seperti pada gambar 2 di bawah ini
dan jika kita ingin mensuplai motor induksi 3 fasa tersebut dengan sumber
tegangan 380 V, maka kumparan motor induksi 3 fasa tersebut harus kita sambung
bintang atau star (Y).
Gambar 2. Sambungan bintang (star connection)
Tetapi apabila pada
nameplate motor induksi 3 fasa tertulis data seperti pada gambar 3 di bawah ini
dan jika kita ingin mensuplai motor induksi 3 fasa tersebut dengan sumber
tegangan 380 V, maka cara yang dapat kita lakukan adalah :
Gambar 3. Data pada nameplate motor
1. Kumparan motor induksi 3 fasa tersebut
harus kita sambung segitiga atau delta (Δ) dengan menggunakan trafo stepdown 3
fasa sebagai penurun tegangan sumber 380 V menjadi 220 V, atau
2. Kumparan motor induksi 3 fasa tersebut
kita gulung ulang dengan mengubah ukuran diameter kawat atau tetap menggunakan
ukuran diameter kawat yang sama dengan ukuran diameter kawat semula. Setelah ukuran
diameter kawat telah diketahui langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah
kawat lilitan per fasa dengan rumus :
108 x
Ef
Zf = ------------------------
4,44 x Φ x fp x fd x f
Dimana
:
Zf = Jumlah lilitan per fasa dalam Lilit
Ef =
Tegangan fasa (sumber) dalam Volt
Ф = Jumlah
fluks per kutub dalam Weber
fp =
Faktor langkah (untuk langkah kumparan tidak diperpendek = 1)
fd = Faktor distribusi sesuai jumlah
alur per kutub (lihat tabel)
f =
Frekuensi sumber listrik (standard indonesia f = 50 Hz).
Contoh
:
Misalkan diketahui : Diameter lubang alur motor (D) =
8,9 cm, Panjang alur motor (L) = 8,8 cm, Kerapatan fluks pada udara bebas pe cm
(B) = 5.400, Jumlah alur motor (G) = 24, Putaran motor per menit (n) = 1.410
rpm (dibulatkan 1.500 rpm).
Penyelesaian
:
Jumlah kutub (P) = (f x 120) / n
= (50 x 120) / 1.500
= 6.000
/ 1.500
= 4 buah
π . D. L . β
P
3,14 x 8,9 x 8,8 x 5.400 1.327.993,92
(Φ) = -------------------------- = ----------------
4 4
= 331.998,48 weber
Faktor
distribusi (fd) = 0,966 (lihat tabel cara mendapatkan fd).
G 24
Jumlah alur per kutub
= ------------ = -------- = 6 alur
P 4
G 24
P x 3 4 x 3
108 x 380
Jumlah lilitan per fasa (Zf)
= --------------------------------------
4,44
x 331.998,48 x 1 x 0,966 x 50
108 x 380
= -------------- = 533,72
lilitan
71.197.735
1.601,17
Jumlah
lilitan per alur = ------------ = 66,715 lilit
24
Toleransi (penambahan) 10% = 66,715 + (66,715 x 10%) = 73,39
lilitan
Dibulatkan menjadi 74 lilitan
Catatan
:
1. Cara untuk menentukan ukuran diameter
kawat kumparan dapat dibaca pada buku “Menggulung Motor Listrik Arus
Bolak-Balik (AC)”.
2. Cara untuk mendapatkan faktor distribusi
(fd) sesuai jumlah alur per kutub dapat dilihat pada tabel 4.2 dalam buku “Menggulung
Motor Listrik Arus Bolak-Balik (AC)”.