Reaktor biogas yang akan dibangun dan dijelaskan pada artikel ini adalah
reaktor Unit Penghasil Biogas Dengan
Tangki Pencerna (Digester) Tipe Kubah Tetap yang terbuat dari Beton, yang
merupakan jenis fixed dome,
yaitu jenis reaktor yang mempunyai lokasi tetap (tidak dapat dipindah-pindah).
Berbeda dengan jenis reaktor yang terbuat dari plastik dan fibre glass, dimana kedua jenis
reaktor ini dapat dipindah-pindah. Komponen-komponen dari reaktor biogas jenis fixed dome tersebut dapat dilihat
pada gambar 1 berikut ini. Komponen
Bangunan Reaktor Biogas antara lain seperti disebutkan di bawah ini :
Gambar 1. Komponen reaktor biogas
Keterangan gambar :
1. Inlet (tangki
pencampur)
2. Pipa inlet (bisa
dihubungkan ke wc)
3. Digester
4. Penampung Gas (Kubah)
5. Manhole
6. Outlet & Overflow
7. Pipa Gas Utama dan Turret
8. Katup Gas Utama
9. Saluran Pipa
10.
Waterdrain (penguras air)
11.
Pengukur Tekanan
12.
Keran Gas
13.
Kompor Gas dengan pipa selang karet
14.
Lampu (Pilihan)
15.
Lubang Bio-slurry.
Tahapan atau proses pemasukan bahan baku reaktor yaitu
kotoran hewan hingga menjadi Bio-slurry dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kotoran hewan dan
air dimasukkan ke dalam Inlet dengan perbandingan (nisbah) 1:1 untuk kotoran
hewan sapi dan 1:2 untuk kotoran hewan babi. Campuran tersebut diaduk hingga
merata di dalam Inlet [1].
2. Setelah tertutup rapih buka katup di Inlet (bentuk dan cara kerja katup akan dijelaskan pada bagian
lain).
3. Selanjutnya kotoran hewan melalui pipa Inlet [2] akan masuk ke dalam
tangki pencerna (Digester) [3].
4. Di dalam Digester
terjadi fermentasi sehingga terjadi biogas. Terjadinya gas berkisar
antara 3 – 4 hari, dan paling lama 7 hari. Jika lebih dari 7 hari gas belum
keluar maka perlu diambil tindakan. Ukur pH dengan pH meter, apakah berada
dalam kondisi ideal. Harap diperhatikan sebelumnya apakah hewan berada dalam
proses pengobatan terhadap sesuatu penyakit. Obat (terutama antibiotik) yang
berada dalam kotoran hewan akan membunuh bakteri-bakteri pembangkit biogas. Air
sabun juga akan mempengaruhi proses terjadinya biogas.
5. Biogas yang terjadi akan terkumpul di kubah yang terbuat dari
pasangan beton hingga menjadi jenuh [4].
6. Proses terjadinya biogas akan terus berlangsung hingga hari
ke 50 dengan puncaknya pada hari ke 35. Akibatnya biogas akan menekan kotoran
hewan (slurry) yang akan keluar
melalui Manhole [5] menuju Outlet [6]. Selanjutnya slurry telah menjadi Bio-slurry dan siap digunakan
sebagai pupuk organik. Bio-slurry sudah
tidak berbau dan aman digunakan sebagai pupuk.
7. Biogas yang tertampung di dalam kubah dapat digunakan untuk
keperluan sehari-hari dengan membuka katup gas utama [8] setelah melalui pipa
gas utama yang dilindungi oleh Turret
[7].
8. Biogas akan disalurkan ke rumah yang dapat digunakan sebagai
bahan bakar untuk memasak atau untuk lampu sebagai penerangan melalui saluran
pipa [9].
9. Waterdrain [10] berfungsi
untuk membuang air yang terdapat di dalam pipa.
10. Untuk mengetahui tekanan gas yang berada di dalam digunakan Mano-meter
[11] yang dipasang di dapur.
11. Bio-slurry yang keluar dari
Outlet akan ditampung di
dalam lubang Bio-slurry,
sebaiknya lubang penampungan ini diberi pelindung terhadap terpaan sinar
matahari langsung serta air hujan.
Proses
pembangunan reaktor biogas harus dilakukan sesuai dengan prosedur. Prosedur
disesuaikan dengan tahapan-tahapan komponen yang harus dibangun.Ada komponen
yang harus diprioritaskan, ada komponen yang dapat dikerjakan kemudian dan ada
komponen yang dapat dikerjakan secara bersamaan. Bagan atau diagram alir dari
langkah-langkah pembangunan/pemasangan reaktor biogas adalah sebagaimana
diberikan pada gambar 2 di bawah ini. Langkah-langkah tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 2. Diagram alir pembangunan reaktor biogas
1. Lakukan survei lokasi (akan dijelaskan pada bagian
tersendiri).
2. Setelah didapat lokasi yang cocok dan tepat, maka lakukan
pemilihan ukuran Biogas yang sesuai.
3. Lakukan penggalian lubang bio Digester.
4. Pada saat penggalian lubang, karena ini dapat memakan waktu 2
hari maka lakukan pembelian alat/bahan yang dibutuhkan.
5. Setelah penggalian selesai, lakukan pemasangan lantai kerja.
6. Setelah pemasangan lantai kerja selesai lakukan pengecoran
lantai dasar (pondasi).
7. Lakukan pengecoran plat cover outlet, setelah pengecoran lantai dasar selesai.
8. Selanjutnya lakukan pekerjaan dinding Digester.
9. Setelah pekerjaan dinding Digester selesai kerjakan cetakan kubah.
10.
Setelah pembuatan cetakan kubah (dome) selesai lakukan pengecoran kubah.
11.
Selanjutnya setelah pengecoran kubah selesai lakukan pekerjaan
Inlet.
12.
Lakukan pekerjaan Outlet
atau pekerjaan Turret setelah
pekerjaan Inlet selesai.
13. Setelah pekerjaan Turret
dan pekerjaan Outlet selesai lakukan pengeluaran tanah dari Digester atau pembongkaran
bekisting 3 hari setelah pengecoran kubah selesai.
14. Selanjutnya berturut turut lakukan pekerjaan finishing kubah (dome), pekerjaan instalasi pipa &
drain water, pekerjaan
instalasi Manometer dan
Kompor, pekerjaan Slurry-pit dan
penjelasan kepada pengguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar