Usai sudah sobat pesta demokrasi Pilpres 2014 yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014, waluapun sudah usai namun masih menyisahkan masalah bagi kedua pasang capres-cawapres kita. Kedua-duanya saling mengklaim bahwa dirinyalah yang menang berdasarkan quick count lembaga survey pendukung masing-masing capres-cawapres dan disiarkan oleh stasiun televisi nasional yang juga pendukung masing-masing capres-cawapres. Rupanya kekuatan kedua kubu pasang capres-cawapres sama-sama kuat dan boleh dibilang hampir seimbang, jadi sekarang penentu terakhir siapa pemenangnya ada dua lembaga yaitu KPU dan MK. Kalau keputusan KPU bisa dipastikan akan diumumkan pada tanggal 22 Juli 2014, lalu apabila salah satu pasang capres-cawapres yang kalah menggugat ke MK, sampai kapan lagi rakyat harus menunggu Presiden dan Wakil Presiden yang baru, sementara jabatan Presiden dan Wakil Presiden yang lama tinggal menghitung hari !!!
Itulah sobat yang menjadi permasalahan dalam Pilpres tahun 2014 kali ini. menurut pengamatan pemulis, tapi urusan itu biar elit-elit politik saja yang mengurusnya, sementara kita mengurus urusan kita masing-masing. Ngomong-ngomong soal urusan sekarang tibalah gilirannya kita mengurusi tentang pokok bahasan kapasitor bank MV yang hingga kini belum kelar-kelar. Pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang sub pokok bahasan yang kesebelas yaitu tentang Ukuran Kapasitor Bank Untuk Mengatasi Hadirnya Arus Harmonik, untuk lebih jelasnya simak dan pahami uraian berikut ini.
Impedansi dari kapasitor bank zc = 1/cw
akan menurun jika
frekuensi jaringan
listrik
meningkat. Kapasitor menjamin berkurangnya tahanan terhadap arus
listrik yang mengalir dengan frekuensi lain
selain frekuensi utama,
dan kapasitor juga menyerap arus harmonik. Semua koneksi diantara kapasitor dan jaringan
listrik (kabel, saluran
penghantar dan perangkat
lainnya), harus
berukuran
lebih besar atau sekurang-kurangnya 1,43 Ic, yang merupakan arus kapasitor pada frekuensi
50 Hz.
Kapasitor bukan merupakan pembangkit (generator) harmonik,
namun ketika jaringan mengandung
harmonik, kehadiran sebuah
kapasitor akan memperkuat harmonik tertentu sampai batas tertentu. Resonansi memunculkan frekuensi yang tergantung pada impedansi jaringan (atau
daya hubung singkat). Peringkat frekuensi alami harus
sama dengan : √Scc/Q
dimana, Scc = Arus listrik
hubung singkat dalam KVA,
Q = Daya reakatif kapasitor
bank
dalam KVAR.
Semakin mendekati √Scc/Q yang
merupakan salah satu dari arus harmonik peringkat
ke n
yang dihasilkan, akan semakin tinggi resonansi. Arus lebih (overcurrent) yang dihasilkan akan menyebabkan panas berlebihan (overheating) dan penuaan dini
pada kapasitor bank. Solusi untuk mengurangi hambatan akibat arus harmonik antara
lain adalah dengan :
- Membesarkan ukuran (oversizing) tegangan kapasitor,
- Menggunakan reaktor detuning yang terkait dengan kapasitor (pembesaran tegangan).
Reaktor detuning yang
terhubung
serie
dengan kapasitor
yang terpilih dalam perakitan
diset pada
frekuensi 215 Hz. Hal ini untuk mengurangi kedua
tegangan harmonik
baik pada terminal kapasitor maupun pada beban lebih
yang mengalir
melalui kapasitor,
yaitu
dengan cara :
- Biarkan
menjadi daya total (Gh) pada perangkat pembangkit harmonik (seperti
konverter statis, UPS, pemutar
kecepatan variabel) dan daya
arus hubung singkat (Scc) pada jaringan,
- Jika Gh <
Scc/120,
berarti tidak
ada tindakan pencegahan khusus yang harus diambil (kapasitor standar),
- Jika Scc/120 < Gh
<
Scc/70,
berarti tegangan kapasitor harus
ditingkatkan sebesar 10%,
- Jika Gh
> Scc/70, berarti tegangan kapasitor ditingkatkan sebesar 10% dan
ditambah reaktor detuning.
Contoh :
Layout instalasi filtering pada jaringan 10 KV, dengan rolling mill, seperti ditunjukan
pada gambar 15 di bawah ini, meningkatkan Cos φ dari 0,8
ke 0,95. Sedangkan tingkat distorsi akhir
pada jaringan 90 KV
adalah sebesar 1%.
Gambar 15 Diagram instalasi filtering untuk mengatasi
arus harmonik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar