PERAWATAN DAN PERBAIKAN MULTIMETER ANALOG (OHM METER)
Setelah kita bahas tentang perawatan dan perbaikan multimeter analog untuk bagian ampre meter dan volt meternya, pada pertemuan kali inikita lanjutkan dengan membahas untuk bagian ohm meternya. Oke sobat bloger langsung saja kita ikuti sajian berikut ini.
Ohmmeter tipe seri sesungguhnya mengandung sebuah gerakan d'Arsonval yang dihubungkan seri dengan tahanan dan batere ke sepasang terminal untuk hubungan ke tahanan yang tidak diketahui. Berarti arus melalui alat ukur bergantung pada tahanan yang diketahui, dan indikasi alat ukur sebanding dengan nilai yang tidak diketahui, dengan syarat bahwa masalah kalibrasi diperhitungkan.
Gambar 1. Diagram Ohm meter tipe serie
Dimana : R1 = tahanan pembatas
R2 = tahanan pengatur nol
E = batere
didalam alat uku
Rm = tahnan dalam d’ Arsonval
Rx = tahanan yang tidak diketahui
Desain
dapat didekati dengan mengingat bahwa, jika Rh menyatakan arus ½ Idp, tahanan yang tidak diketahui harus sama denbgan tahanan dalam total
ohmmeter. Berarti :
Rh = R1 + (R2 x Rm) / (R2 + Rm)
R1 = Rh - (Idp x Rm x Rh) / E
2. Ohm Meter Tipe Shunt
Diagram rangkaian sebuah ohmmeter tipe shunt ditunjukkan pada gambar 2. Alat ini terdiri dari senuah tahanan pengatur R1 dan gerak d’Arsonval. Tahanan yang akan diukur dihubungkan ke terminal-terminal A dan B. Di dalam rangkaian ini diperlukan sebuah sakelar menghidupkan mematikan (off-on switch) untuk meutuskan hubungan batere ke rangkaian bila instrumen tidak digunakan. Analisa ohmmeter tipe shunt serupa dengan ohmmeter tipe seri, arus skala penuh adalah :
Idp = E / (R1 + Rm) Rh = (R1 x Rm) / (R1 + Rm)
Dimana : E = Tegangan batere
R1 = tahanan pembatas arus
Rm = tahanan-dalam dari gerakan
Rh = tahanan luar yang menyebabkan defleksi
0.5 skala.
Gambar 2. Diagram Ohm meter tipe shunt
3. Perbaikan Ohm meter
a. Sebelum menggunakan ohmmeter
hendaknya dikalibrasikan terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut :
- Hubung singkat test lead (positif dan negatif
) sedangkan posisi rotari saklar pada perkalian 1.
- Aturlah sehingga jarum penunjuk pada posisi 0
W. Caranya adalah dengan mengatur zero adjustment.
- Bila jarum tidak bisa menunjuk sampai pada
batas 0 W,
maka berarti kondisi tidak pada skala penuh (arus tidak penuh dikarenakan
tegangan batere berkurang) sehingga harus dilakukan pengetesan tegangan
dalam (batere).
- Jika batere tegangannya telah berkurang 20 %
maka harus diganti.
- Jika batere tegangannya masih dalam batasan
toleransi maka deteksilah kemungkinan yang lain.
- Saklar rotari harus dilakukan pengetesan
hubungan (kontak ke rangkaian ohmmeter perkalian 1). Bila hubungan agak
renggang secara mekanik maka harus dikuatkan lagi hubungannya.
- Jika hubungan saklar rotari normal, maka
deteksilah kemungkinan yang lain.
- Pengetesan pada variabel resistor (zero
adjustment) tanpa melepas komponen. Hasil pengukuran menunjukkan kondisi
potensiometer, bila hasil pengukuran dibawah nilai standar potensiometer
dengan toleransi 1 % maka gantilah potensiometer itu (membandingkan nilai
potensiometer pada ohmmeter standar yang digunakan sebagai referensi).
Bila potensiometer dalam kondisi normal kemungkinan kesalahan pada
resistansi shunt.
- Ukurlah resistansi shunt tersebut bandingkan
dengan meter standar. Bila resistansi shunt tersebut nilainya dibawah
toleransi 1 %, maka gantilah resistansi shunt tersebut.Bila resistansi
shunt masih dalam kondisi normal carilah kemungkinanan yang lain.
- Lihatlah pegas pada jarum penyimpangan bila
kondisi sudah tidak standar tingkat ke kelenturannya maka gantilah
sedangkan kalau pegas masih dalam kondisi normal maka kemungkinan lain
dari semuanya adalah pada moving coil.
- Pengecekan pada moving coil adalah
dengan menggunakan ohmmeter standar
dan ukurlah ujung-ujung dari moving coil, hasil pengukuran menunjukkan
tingkat hubungan dalam kumparan moving coil, bila kumparan moving coil
putus maka gantilah moving coil tersebut.
b. Cara perbaikan ohmmeter adalah sebagai berikut :
- Posisikan rotari saklar pada posisi 1k W.
- Ukur sembarang nilai resistor, langkah awal penggunaan ohmmeter harus
dilalui terlebih dahulu yaitu kalibrasi pada zero adjustment.
- Catat hasil penunjukan.
- Bandingkan dengan meter standar yang sama.
- Berapa % penyimpangan.
- Besarnya penyimpangan memberikan data
kesalahan ukur.
- Jika kesalahannya lebih besar dari 10%,
deteksilah kesalahan tersebut dengan cara sebagai berikut :
1) Lihat diagram rangkaian
ohmmeter pada manual product.
2) Ukurlah besarnya resistor yang
digunakan untuk batas ukur 1 K W, dengan tanpa melepas
komponen.
3) Hasil pengukuran menunjukkan
berapa % kesalahan pengukuran.
4) Bila kesalahan lebih besar dari
1 % maka resistor tersebut harus diganti dengan nilai komponen yang sama pada
manual product.
5) Bila resistor masih normal maka
carilah kemungkinan kerusakan yang lain.
- Saklar rotari harus dilakukan pengetesan
hubungan (kontak ke rangkaian ohmmeter perkalian 1). Bila hubungan agak
renggang secara mekanik maka harus dikuatkan lagi hubungannya.
- Jika hubungan saklar rotari normal, maka
deteksilah kemungkinan yang lain.
- Pengetesan pada variabel resistor (zero
adjustment) tanpa melepas komponen. Hasil pengukuran menunjukkan kondisi
potensiometer, bila hasil pengukuran dibawah nilai standar potensiometer
dengan toleransi 1%, maka gantilah potensiometer itu (membandingkan nilai
potensiometer pada ohmmeter standar yang digunakan sebagai referensi).
Bila potensiometer dalam kondisi normal kemungkinan kesalahan pada
resistansi shunt.
- Ukurlah resistansi shunt tersebut bandingkan
dengan meter standar. Bila resistansi shunt tersebut nilainya dibawah
toleransi 1%, maka gantilah resistansi shunt tersebut.Bila resistansi
shunt masih dalam kondisi normal carilah kemungkinanan yang lain.
- Lihatlah pegas pada jarum penyimpangan bila
kondisi sudah tidak standar tingkat ke kelenturannya maka gantilah
sedangkan kalau pegas masih dalam kondisi normal maka kemungkinan lain
dari semuanya adalah pada moving coil.
- Pengecekan pada moving coil adalah dengan menggunakan ohmmeter standar dan ukurlah
ujung-ujung dari moving coil, hasil pengukuran menunjukkan tingkat
hubungan dalam kumparan moving coil, bila kumparan moving coil putus maka gantilah moving coil
tersebut.
Untuk lebih jelasnya langkah-langkah perbaikan Ohm meter analog dapat dilihat pada flowchart berikut ini.
Gambar 3. Flowchart perbaikan Ohm meter analog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar