MENGENALI KERUSAKAN KOMPONEN PASIF ELEKTRONIKA (RESISTOR)
Jika anda memahami dengan baik tentang komponen dan keterbatasanketerbatasannya ini adalah bagian yang penting dalam mencari kerusakan rangkaian elektronika. Misalnya: mengetahui bahwa pada umumnya sangat tidak mungkin sebuah resistor dari jenis manapun mempunyai kerusakan sambung singkat, sehingga bila ada kecurigaan kerusakan sambung-singkat tak perlu lagi mencek resistor-resistor pada rangkaian tersebut. Segi lain yang perlu diperhatikan, bahwa banyak kerusakan komponen disebabkan oleh kesalahan pemakaian (orangnya), diperkirakan 40% kerusakan karena salah pemakaian biasanya disebabkan saat mengoperasikan komponen diluar batas kemampuan komponen tersebut atau penanganan yang buruk pada komponen tersebut baik komponen pasif maupun komponen aktif elektronika. Pada kali ini hanya akan dibahas tentang komponen pasif elektronika yaitu resistor, sedangkan komponen-komponen lainnya akan dibahas pada pertemuan-pertemuan berikutnya.
1. Resistot Tetap
Berbagai tipe resistor tetap meliputi Resistor senyawa karbon, Resistor film karbon, Resistor oksida logam, Resistor metal glase, dan Resistor gulungan kawat.: Gambar jenis-jenis resistor tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Jenis-jenis resistor tetap
. Jenis film-logam, oksida logam, atau cermet (metal glase) banyak dipilih dalam pemakaian, karena tipe-tipe itu mempunyai stabilitas yang baik, dalam penyimpanan maupun dalam kondisi beroperasi. Perhatikan bahwa resistor-resistor yang toleransi 5, 10, atau toleransi 20% diberi kode warna dengan dua ban signifikan, diikuti oleh sejumlah bannol (atau pelipat desimal) dan ban toleransi (lihat tabel kode warna resistor). Ada juga nilai dan toleransi resistor dicetak pada badan resistor kadang-kadang dinyatakan langsung, misalnya 1,82k 1% (1820 ohm ± 1%) atau dalam bentuk kode seperti 1821 F. Nilai diatas 100 ohm, ditunjukkan tiga buah digit diikuti oleh digit ke empat yang menyatakan banyaknya nol yang mengikutinya. Untuk nilai-nilai dibawah 100 ohm huruf R menyatakan titik desimal dengan semua digit signifikan. Sesudah kode nilai, ditambahkan sebuah huruf untuk menyatakan toleransi : F = ±1%, G = ±2%, J = ±5%, K = ±10%, M = ±20%.
Contohnya:
R 33 M = 0.33 ohm ± 20%
4701 F = 4700 ohm ± 1%
6804 M = 6.8 M ohm ± 20%
2202 K = 22000 ohm ± 10%
2. Kegagalan-Kegagalan Pada Resistor Tetap
Setiap resistor ketika beroperasi akan mendisipasikan dayanya. Kenaikan temperatur yang disebabkan oleh daya yang didisipasikan akan maksimum ditengah-tengah badan resistor, ini disebut “Hot spot temperature”. Harus ditekankan disini, bahwa resistor pada umumnya menunjukkan kecepatan kegagalan yang rendah atau resistor itu sangat dapat diandalkan (reliable). Kegagalan dan penyebab-penyebabnya terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel Kegagalan-Kegagalan Pada Resistor-Resistor Tetap
Tipe Resistor Kegagalan Kemungkinan Penyebab
Komposisi karbon Berubah membesar ● Perubahan karbon atau zat pengikat di bawah pengaruh panas, tegangan atau kelembaban.
● Penyerapan udara lembab menyebabkan
pembengkakan, dan menjadikan pertikel
partikel karbon untuk memisahkan diri.
Sirkit terputus ● Panas berlebih membakar tengah-tengah
resistor.
resistor.
● Tekanan-tekanan mekanik menyebabkan
retak-retak pada resistor.
● Kap-kap ujungnya terlepas karena montase
yang buruk pada papan.
yang buruk pada papan.
● Kawat putus karena pembengkokan yang
berulang-ulang.
Resistor-resistor Sirkit terputus ● Film terkelupas karena temperatur tinggi atau
film.(karbon, oksida tegangan tinggi.
logam,film logam, ● Lapisan film tergores atau terkikis ketika di
metal glase) fabrikasi.
● Pada nilai-nilai resistansi yang tinggi (lebih
besar 1 mega ohm) spiral resistan sinyal
harus tipis dan karenanya kegagalan sirkit
terbuka lebih besar kemungkinannya.
harus tipis dan karenanya kegagalan sirkit
terbuka lebih besar kemungkinannya.
● Kontak-kontak ujungnya buruk. Biasanya
disebabkan oleh tekanan mekanik karena
montase yang jelek pada sirkit.
Wire wound Sirkit terputus ● Keretakan kawat, terutama bila digunakan
(resistor kawat) kawat kecil, karena ketidakmurnian
menyebabkan keretakan.
● Perkaratan kawat yang disebabkan oleh
elektrolitis yang ditimbulkan oleh udara
lembab yang terserap.
● Kegagalan sambungan-sambungan yang
dilas.
dilas.
3. Resistor Variable (Potensiometer)
Potensiometer dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok utama bergantung pada bahan resistif yang dipergunakan, yaitu:
a. Karbon senyawaan, karbon yang dituang berbentuk jalur padat atau lapisan karbon ditambah zat pengisi. dituang pada suatu substrat atau dasar.
b. Gulunqan kawat Nikhrom atau kawat resistansi lainnya yang digulung pada sebuah bentuk isolasi biasanya berbentuk pipa kecil.
c. Cermet suatu lapisan film tebal pada sebuah substrat atau dasar keramik.
Potensiometer yang dijual umum ada dua tipe, yaitu: tipe A yang perubahan resistansinya bersifat logaritmis bila diputar dan tipe B yang perubahan resistansinya bersifat linier bila diputar.
Gambar 2. Konstruksi dasar potensiometer
Pada umumnya persyaratan potensiometer berada dalam tiga kategori yaitu :
● Preset atau trimmer (gambar 3.a)
● Kontrol kegunaan umum (gambar 3.b)
● Kontrol presisi
Gambar 3. Bentuk-bentuk potensiometer
Contoh-contoh dengan persyaratannya diberikan pada Tabel berikut ini
Tabel Aplikasi Resistor Variabel
Tipe Contoh Aplikasi Toleransi Kelinieran Stabilitas Putaran Gulungan
yang
diharap
Preset pengaturan ± 20% Tak Tinggi Kurang Tunggal
atau lebar pulsa Penting ± 2% dari 50 atau
Trimmer yang tetap banyak
dari mono
stabil
Kontrol Kontrol ± 20% ±10% Medium 10.000 Tunggal
kegunaan kecemerlangan ± 10%
umum pada osiloskop
(pasang
pada
panel)
Kontrol Tegangan ± 3% ± 0.5% Tinggi 50.000 Tunggal
kepresisian Output yang ± 0.5% atau
(pasang terkalibrasi banyak
pada dari sebuah
panel) catu daya
laboratorium
4. Kegagalan-Kegagalan Pada Resistor Variable
Kecepatan kegagalannya lebih tinggi dari pada jenis resistor tetap, untuk potensiometer mempunyai kecepatan kegagalan kira-kira 3 x 10-6 perjam sudah umum, tetapi angka-angka itu berubah bergantung pada metode yang digunakan oleh pabriknya. Kerusakan yang terjadi pada sebuah potensiometer bisa sebagian atau total.
a. Kerusakan sebagian :
● Kenaikan resistansi kontak menimbulkan kenaikan noise kelistrikan.
● Kontak yang terputus-putus, ini dapat disebabkan oleh partikel-partikel debu, minyak gemuk (pelumas) atau bahan-bahan ampelas yang terkumpul antara kontak geser dan jalur. Gangguan tadi dapat dihilangkan dengan bahan pembersih seperti contact cleaner.
b. Kerusakan total :
● Merupakan sirkit terbuka dian tara jalur dan sambungan ujung-ujungnya atau antara kontak geser dan jalur. Hal ini dapat disebabkan oleh perkaratan bagian-bagian logam karena kelembaban, atau pembengkakan logam-logam / plastik yang terjadi saat penuangan jalur yang menggunakan temperatur tinggi.
mantaps gan, thanks, oya kalo ada yang pengen tambahan referensi silakan mampir disini gan
BalasHapushttp://gatewawan.blogspot.com/2014/07/dasar-pelacakan-kerusakan-rangkaian-elektronika.html
ok ini min
BalasHapussolder infrared
Sangat membantu bagi pemula seperti saya terimakasih
BalasHapusGimna caranya ketika final njw pas d pasang spiker lngsung panas baru 1 detik juga.. Tp suara ada cmn final cepet panasnya.. Apa yng harus d lakukan.. Socl 506
BalasHapusKalau resistor smd sudah tertera angka nya , itu mengetahui berapa watt nya berdasarkan apa? Apakah ukurannya?
BalasHapusTerimakasih sangat membantu
BalasHapuswah nambah ilmu nih tentang Kerusakan-kerusakan pada Resistor Variable, terimakasih. Yuk kunjungi:
BalasHapusWebsite kami