SYARAT-SYARAT KERJA PARALEL DUA GENERATOR SET (GENSET) 3 PHASE
Seperti yang telah disebutkan pada pertemuan sebelumnya bila unit
generator digunakan sebagai sumber tenaga listrik untuk melayani kebutuhan
tenaga listrik, biasanya sering digunakan dua atau lebih unit generator yang bekerja
pararel. Hal ini selain bertujuan untuk memperbesar kapasitas daya, juga
dimaksudkan untuk menjaga kontinuitas pelayanan, bila ada salah satu unit generator harus
direparasi atau diistirahatkan. Kerja paralel unit pembangkit listrik dapat dilakukan antara unit genset dengan jala-jala PLN, antara unit genset dengan unit genset (dua unit genset), dan paralel lebih dari dua unit genset.
1. Syarat-Syarat Kerja Paralel
Pada gambar 1 pertemuan sebelumnya memperlihatkan dua buah generator tiga phase yang
akan bekerja secara pararel. Kedua generator itu diantaranya generator tiga
phase (G2) dari unit generator II dan generator tiga phase (G3) dari unit
generator III. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi dalam memparalelkan dua generator
tiga phase adalah :
a. Tegangan kedua generator harus
sama besar.
b. Frekuensi generator harus sama.
c. Phase kedua generator harus sama
d. Urutan phase kedua generator
harus sama.
Persyaratan pertama akan
terpenuhi bila gelombang tegangan yang dihasilkan kedua generator mempunyai
amplitudo yang sama. Frekuensi dikatakan sama bila gelombang tegangan dari
kedua generator mempunyai waktu yang sama untuk menempuh satu periode.
Sedangkan persyaratan ketiga akan terpenuhi, yaitu pada saat kedua gelombang
tegangan saling berimpit. Selanjutnya persyaratan phase kedua akan generator
dilakukan pada hantaran phase yang senama.
Demikian pula pemararelan
generator G2 dengan generator G3, maka dilakukan penyambungan antara hantaran
phase R2 dengan R3, S2 dengan S3 serta T2 dengan T3 melalui jaring-jaring R, S
dan T.
Telah disebutkan pula pada pertemuan sebelumnya bahwa untuk mendeteksi persyaratan-persyaratan tersebut, terutama
persyaratan-persyaratan pertama, kedua, serta ketiga, digunakan Volt meter
ganda, frekuensi meter ganda dan sinkronoskop pengukur volt nol. Volt meter
ganda merupakan dua buah volt meter yang digunakan untuk mengukur tegangan
jaring-jaring yakni tegangan dari generator yang telah memikul beban, serta
mengukur tegangan rel sinkronisasi yakni tegangan dari generator yang akan
diparalelkan. Demikian pula frekuensi meter ganda merupakan frekuensi meter
ganda merupakan dua buah frekuensi meter yang digunakan untuk mengukur frekuensi
jaring-jaring serta frekuensi rel sinkronisasi.
Sinkronoskop yang digunakan yakni
lampu hubung gelap. Hanya saja lampu-lampu yang akan dipergunakan diganti volt
meter. Dalam hal ini hanya digunakan sebuah volt meter saja, yang dipasang
antara hantaran phase kedua generator yang senama pada salah satu phasenya.
Volt meter tersebut tidak hanya mendeteksi kondisi salah satu phase dari kedua
generator, tetapi otomatis akan ikut mendeteksi pula kondisi phase-phase lain
dari kedua generator tiga phase tersebut. Sebab belitan-belitan phase pada
generator tiga phase saling berjarak tetap 1200 yang selanjutnya
akan mengakibatkan gelombang tegangan yang dihasilkannya akan saling bergeser
dengan jarak tetap pula sebesar 1200. Dengan demikian kondisi
sinkron salah satu phase dari kedua generator otomatis akan diikuti pula
kondisi sinkron phase-phase lain dari kedua generator.
Bilamana kesamaan tegangan,
kesamaan frekuensi dan kesamaan phase belum tercapai, maka antara kedua
generator akan timbul selisih-selisih tegangan seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
Selisih tegangan itu akan ditunjukkan oleh sikronoskop pengukur volt nol
sebesar V = V2 – V3. Dalam keadaan seperti ini kedua generator
belum boleh diparalelkan, seandainya pada saat itu kedua generator diparalelkan,
adanya selisih tegangan (V) akan
mengakibatkan mengalirnya arus penyesuaian dalam sirkuit generator G2
dan G3, yang dapat membahayakan kedua generator tersebut.
Sedangkan bila
persyaratan-persyaratan diatas telah tercapai, maka sinkronoskop pengukur volt
nol akan menunjukkan nol. Kondisi demikian dapat digambarkan secara vektoris,
seperti terlihat pada Gambar 4. Sinkronoskop pengukur volt nol akan
menunjukkan nol, sebab volt meter tersebut dihubungkan antar dua tegangan yang
sama besar dan saling berimpit. Sehingga tidak ada selisih tegangan atau
selisih tegangan sama dengan nol. Kondisi seperti inilah yang disebut kondisi
sinkron.
Gambar 3. Gelombang dua genset 3 phase dalam kondisi belum sinkron
Gambar 4. Vektor tegangan dua genset dalam kondisi sinkron
2. Langkah Kerja
a. Persiapkan alat dan bahan yang
diperlukan!
b. Misalnya generator G2 telah
bekerja pada jala-jala dan baru mampu memikul sebagian beban yang ada!
Tegangannya ditunjukkan oleh salah satu volt meter dari volt meter ganda, serta
besarnya frekuensi ditunjukkan oleh salah satu frekuensi meter dari frekuensi
meter ganda. Dalam hal in saklar utama generator G2 tertutup, sedangkan saklar
sinkronisasi G2 terbuka. Kemudian generator G3 akan dioperasikan pararel dengan
generator G2 untuk memikul beban lainnya yang belum terpikul oleh generator G2.
Saklar utama generator G3 masih dalam keadaan terbuka. Sedang saklar
sinkronisasi generator G3 ditutup. Hidupkan diesel penggerak mula untuk memutar
rotor generator G3, ini berarti pula akan menentukan besarnya frekuensi.
c. Aturlah arus penguat magnit untuk
menentukan besarnya tegangan generator G3! Pemutaran rotor serta pengaturan
arus penguat magnit dilakukan sedemikian rupa sehingga kedua volt meter pada
volt meter ganda sama pula penunjukkannya, serta sinkronoskop pengukur volt nol
menunjukkan nol. Hal tersebut menunjukkan kondisi sinkron telah tercapai. Dengan
tercapainya kondisi sinkron tersebut segera saklar utama generator G3 ditutup.
d. Generator G3 belum mengeluarkan
arus atau belum ikut memikul beban ditandai penunjukkan nol dari Amperemeter
dan watt meter. Untuk itu perbesarlah dengan memperbanyak daya penggerak!
e. Bersamaan dengan itu beban-beban
yang belum terpikul oleh generator G2 tadi, segera dihubungkan dengan
jala-jala! Pengaturan daya penggerak mula tersebut disesuaikan dengan beban
yang dilayaninya. Adapun besarnya daya yang dikeluarkan oleh generator tersebut
untuk memikul beban ditunjukkan oleh watt meter.
f. Apabila beban yang dilayani
berkurang karena suatu sebab, sehingga sebagian beban dilepas dari jaring-jaring, dan diperkirakan tenaga listrik cukup disuplai dari satu
generator, maka salah satu generator perlu diberhentikan. Misalnya generator G2
yang akan diberhentikan, daya penggerak mula generator G2 dikurangi hingga
generator tersebut tidak mengeluarkan arus ataupun daya!
g. Sementara itu daya
penggerak mula generator G3 diatur pula sesuai beban yang masih terpasang.
Setelah ampermeter dan watt mater dari generator G2 menunjuk nol, maka saklar
utama generator G2 dibuka. Selanjutnya penggerak mula generator G2 dimatikan.
penulis masih perlu mendalami lagi persoalan sinkron..jabaran diatas hanya dasar dasarnya saja....
BalasHapusBenar bro yang ditulis dalam posting baru syarat-syaratnya, jadi belum mendetil. Bahasan selanjutnya ditulis di posting berikutnya. Pingin mendetil lagi baca di buku Sistem Pembangkit Tenaga Listrik Di Industri. Ok
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusbagaimana jika amplitudo,frekuensi dan fasa tidak sama mohon penerangan
BalasHapusYa gak bisa, syaratnya harus sama
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmenambahkan buat pencerahan saja :
BalasHapusbahwa sebelum generator disinkron ada syarat syarat tertentu, namun perlu diketahui apakah setelah genset berhasil disinkron generator tersebut bisa digunakan dengan baik baik dan selayaknya ?..tentu tidak sesederhana itu . Hal ideal yang diharapkan dari generator yang disinkron antara lain :
- Berbagi beban antara masing masing generator secara proporsionalbaik beban var maupun beban kw . baik pengaturan secara manual maupun auto load sharing.
- Pembacaan parameter baik kw maupun power factor semestinya tenang (tidak hunting).
Kedua hal diatas akan bisa kita dapatkan jika kita mengerti dan memahami hal hal berikut :
- droop speed pada governor dalam satuan persen
- droop voltage pada avr juga dalam satuan persen
Jika kita menggunakan teknologi modul sinkron maka ada istilah Isochronouse.
Jika tidak mengetahui kedua hal tersebut diatas maka,jika ada dua genset akan diparalelkan manual dimana kedua genset tersebut setingan baik droop speed maupun droop voltnya senilai 0 , maka genset setelah sinkron akan segera mengalami gangguan sbb :
- Loss of excitasi , diamankan oleh proteksi loss of excitasi relay
- Reverse Power ,diamankan oleh proteksi Reverse power relay
dan kondisi ini dianggap genset belum layak dipakai atau dipergunakan sebagaimana mestinya.
Penambahan buat pencerahan saja :
BalasHapusbahwa sebelum generator disinkron beberapa syarat antara lain:
- Tegangan harus sama , dalam hal ini tidak harus sama masih ada toleransi kurang lebih 1,5 persen , sbagai contoh genset tegangan 400 V masih ditoleransi disinkron dengan genset tegangan 406 volt.
- sudut fasa harus sama, dalam hal ini tidak harus sama masih ada toleransi sebesar maksimal 10 derajat sebelum atau sesudah titik sinkron,
- Urutan fasa harus sama , urutan yang dimaksud kebanyakan phase R ,S,T harus dapat R,S,T padahal tidak harus demikian.bisa juga RST dengan STR...bisa juga RST dengan TRS hal ini dimungkinkan karena masih dianggap searah, bisa dibuktikan dengan pengukuran phase sequence
referensi toleransi 1.5 persen itu dari mana mas?
Hapuskalo beban yang tersambung sama itu termasuk dlam persyaratan parralel gennertaor tidak?
HapusIzin tanya para master
BalasHapusBoleh gk sync lbh dr 2 generator.
Lalu apa penyebab sync pincang atau tdk balance antara 1 generator dgn yg lain nya.
Dan knp saat black out hanya 1 generator yg trip
Terima ksih
Pembahasan dan penyampaiannya mudah difahami
BalasHapusThanks