KANDUNGAN MERKURI (Hg) DAN TIMBAL (Pb) PADA BAHAN LISTRIK
Bahan yang digunakan untuk pembuatan peralatan dan komponen kelistrikan sangat beragam dan statis. Bahan tersebut mempunyai spesifikasi sendiri yang berbeda dengan bahan lain, sebagai contoh : dari bahan padat (logam, polimer), gas (Neon, Nitrogen), cair (minyak trafo). Meskipun bahan tersebut mempunyai daya guna, perlu di ingat bahwa bahan-bahan tersebut juga mempunyai sifat yang berbahaya. Jadi dalam hal ini sangat penting untuk mengetahui sifat dari bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan peralatan dan komponen kelistrikan. Dan yang akan dibahas dalam pokok bahasan kali ini adalah Merkuri atau Hygragyrum (Hg) dan Timbal atau Plumbum (Pb).
A. Merkuri atau Hygragyrum (Hg)
Merkuri atau Hygragyrum (Hg)
adalah termasuk bahan logam yang jika dalam keadaan standar berbentuk cair yang
disebut “Quicksilver”. Merkuri mempunyai daya hantar panas yang rendah
bila dibandingkan dengan logam jenis lain, tapi memiliki daya hantar listrik
yang kuat.
Karakteristik Merkuri :
- Nomor Atom : 80
- Nomor Massa : 200,59
- Titik Leleh : 234,28 K (-38,72°C)
- Titik didih : 629,73 K (350,73°C)
- Struktur Atom : 80 proton, terbagi dalam 7 tingkat energi
Merkuri dapat bergabung dengan zat kimia lain seperti klorin, karbon atau oksigen membentuk merkuri organik maupun anorganik. Merkuri Organik dinamakan Methylmercuri atau Merkuri
(II) CH3HG yang banyak terdapat pada Ikan tuna yang sebagian besar
merupakan racun bagi manusia. Merkuri termasuk jenis logam berat, dan jenis
yang banyak digunakan, antara lain :
1. Merkuri
Klorida (HgCl2), merupakan racun yang sangat mematikan dan bersifat korosif
2. Mercurous
Chloride (Hg2Cl2), banyak
digunakan dibidang medis
3. Mercuryfulminate
(Hg(ONC)2), sebagai detonator
untuk bahan peledak
4. Mercuric
Sulphide (HgS), sebagai bahan cat
pewarna yang kuat
Merkuri terdapat diatmosfir sekitar
930 ton dalam bentuk gas. Merkuri terdapat di udara sekitar 2,4 ppt (per
trilion part) dan sebagian besar berbentuk anorganik, sedangkan di air sekitar 25 ppt. Pada pemanfaatannya Merkuri banyak digunakan dalam :
1. Tabung
Fluorescent pada lampu
a. HID
(High Intensity Discharge)
b. Metal
Halida
c. Tabung
Lampu Neon
d. Sodium
Tekanan Tinggi
2. Thermostat
non elektronik
3. Lampu Indikator pada :
a. Kompor
listrik
b. Oven listrik
c. Pengering
pakaian
d. Tungku listrik
e. Pemanas
ruangan
4. Saklar
dan relay pada :
a. Kulkas
b. Mesin
cuci sebelum tahun 1972
c. Pompa
d. Saklar
cahaya
e. Kendaraan
Bermotor
f. Alat
Pertanian
g. Pemanas
ruangan
h. Setrika listrik
i. Layar display (monitor)
j. Kristal
osilator
k. Batteray
Mercuric Oxide
l. Batteray
Alkaline
B. Timbal atau Plumbum (Pb)
Menurut laporan Bank Dunia pada tahun 1992, diketahui bahwa akibat
timbal menimbulkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.000 kasus hipertensi
dan dapat menurunkan IQ hingga 300.000 point. Timbal (Pb) juga dapat menurunkan kemampuan darah
untuk meningkatkan oksigen. Timbal masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan sekitar 85%, melalui pencernaan sekitar 14%, dan melalui kulit sekitar 1%, setelah seseorang tersebut
berada dalam udara yang tercemar timbal.
Setiap
paparan udara yang tercemar timbal sebesar 1 pg/m3 berpeluang
menyumbang 2,5 – 5,3 ug/dl timbal pada darah seseorang yang berada di tempat
tersebut. Sementara hasil pemantauan kadar timbal di udara untuk daerah
pemukiman di Jakarta selama kurun waktu 1994 – 1998 menunjukkan kisaran 0,2 –
1,8 ug/m3, ini berarti keadaan udara di Jakarta sudah pada tingkat
yang cukup membahayakan, mengingat telah melampaui angka ambang atas. Ketika
akumulasi timbal dalam darah seorang anak mencapai 10 ug/dl maka dapat terjadi
penurunan IQ sebesar kurang lebih 2,5 point. Apabila hal tersebut terjadi pada
orang dewasa, maka efek yang timbul adalah gejala berbagai penyakit.
Meningkatnya penderita penyakit tersebut di kalangan masyarakat akan membawa
dampak menurunnya produktifitas kerja di satu sisi dan meningkatnya pengeluaran
untuk biaya pengobatan di sisi lain.
Secara
makro ekonomi, penerapan kebijakan konversi energi bersih dimaksudkan untuk
menciptakan efisiensi melalui penurunan social cost dan restrukturisasi
biaya produksi energi. Penurunan social cost ditempuh dengan konversi
komponen material produksi aditif yang ramah lingkungan hidup, aman terhadap
manusia dan tidak menimbulkan polutan yang beracun. Ramah lingkungan hidup
dalam arti bahwa material energi dan sisa buangan hasil pembakaran tidak menimbulkan
ketidakseimbangan ekologi baik lokal seperti polusi udara, maupun global
seperti efek rumah kaca. Aman terhadap manusia dan tidak menimbulkan polutan
yang beracun berarti tidak menimbulkan gangguan yang dapat mempengaruhi kinerja
produktifitas manusia, mempengaruhi kesehatan manusia baik fisik maupun psikis.
Dalam kajian ekonomis baik ramah terhadap lingkungan hidup, aman dan tidak
menimbulkan polutan yang beracun, berarti tidak mempengaruhi perikehidupan
manusia atau dengan kata lain tidak menurunkan derajat kesejahteraan masyarakat, sebagai dampak dari sisa buangan energi yang tidak bersih di atas.
Tentu saja secara finansial akan meningkatkan biaya (cost) yang harus ditanggung oleh
masyarakat, baik itu berupa biaya pengobatan atas sakit yang diderita, menurunnya
produktifitas kerja akibat polusi udara maupun menurunnya tingkat kenyamanan
hidup.
Dalam kondisi demikian tentu masyarakat menanggung
beban biaya sosial atas berbagai dampak dari polutan tersebut. Kegiatan
pembangunan dalam sektor perhubungan misalnya menunjukkan adanya proses
percepatan yang ditandai dengan tingkat kebutuhan pada sektor ekonomi namun
mengalami stagnasi semenjak Januari 1998. Pertambahan jumlah kendaraan yang
pesat ini khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta menimbulkan implikasi langsung
berupa kemacetan juga menimbulkan implikasi yang tidak langsung berupa
kompleksitas akumulasi gas buang kendaraan yang menyebabkan udara semakin
memburuk.
Seperti halnya merkuri (Hg), timbal (Pb) juga banyak terkandung pada bahan-bahan pembuatan peralatan dan komponen listrik terutama pada bahan pembuatan bateray dan aki (accumulator) baik accu kering maupun accu basah.
Seperti halnya merkuri (Hg), timbal (Pb) juga banyak terkandung pada bahan-bahan pembuatan peralatan dan komponen listrik terutama pada bahan pembuatan bateray dan aki (accumulator) baik accu kering maupun accu basah.
Gambar 1. Accu kering (lead acid) yang banyak mengandung timbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar