Jumat, 08 April 2016

Actuator & Antena Positioner Pada Antena Parabola

          Kedua komponen yang tidak bisa ditinggalkan pada operasional antena parabola adalah actuator dan antena positioner, karena kedua komponen inilah yang bekerja untuk mencari atau menyesuaikan posisi antena dengan sinyal TV yang kita inginkan. Nah untuk lebih jelasnya bagaimana blok diagram dan skema rangkaian serta cara kerja kedua komponen tersebut ikuti uraiannya berikut di bawah ini.
  
1.        Actuator
          Pada dasarnya actuator merupakan penggerak yang berisi motor arus searah (DC) dengan catu daya sebesar 24 Volt dan tegangan tertinggi yang diperbolehkan adalah sebesar 36 Volt. Selain motor DC, pada actuator juga berisi roda gigi-roda gigi yang berfungsi untuk menurunkan kecepatan putar motor dan memperbesar tenaga putar. Tenaga putar ini akan digunakan untuk memanjangkan atau memendekan batang tongkat actuator, sehingga dish parabola dapat bergerak dan mengarah pada satelit yang dikehendaki. Prinsip kerjanya hampir mirip dengan prinsip kerja dongkrak putar pada dongkrak mobil.
          Pendeteksian atau penghitungan banyak putaran dlakukan dengan memberikan suatu magnet yang diletakan pada poros (as) motor dan pemutar batang tongkat actuator. Selain itu sebuah red switch (saklar lidi) juga diletakan  dekat magnet tersebut. Red switch adalah saklar kecil yang berfungsi sebagai penghitung putaran dengan prinsip kerja sebagai berikut, bila magnet berputar yang tentunya kutub-kutub magnet (utara dan selatan) akan bertukar-tukar pada satu posisi, dimana pertukaran kutub magnet ini menyebabkan red swicth terhubung dan terlepas. Karena pada prinsipnya red switch akan terhubung jika didekatkan dengan magnet dan akan terlepas jika dijauhkan dari magnet.
          Oleh karena red switch selalu terhubung atau terlepas sesuai dengan timbul atau hilangnya magnet, maka dapat dijadikan pulsa penghitung putaran motor DC. Caranya yaitu dengan menghubungkan salah satu terminalnya ke ground dan ujung terminal lainnya diumpankan ke resistor untuk mendapatkan sumber positip (+).

Gambar 1. Blok diagram actuator

Gambar 2. Bentuk fisik actuator

2.        Antena Positioner
          Prinsip kerja antena positioner dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.  Memberikan sumber tenaga pada actuator agar actuator mampu bergerak untuk mencari posisi satelit yang dikehendaki.
b.  Mengontrol jumlah putaran motor actuator yang berarti juga mengontrol naik dan turunnya batang tongkat actuator.
c.  Menghitung jumlah putaran motor dan mengingat atau menyimpan memory jumlah putaran tersebut. Dengan demikian pada waktu antena positioner dimatikan, ia harus tetap mampu mengingat panjang batang tongkat actuator tersebut dari pangkal actuator (memory dari jumlah pulsa actuator yang disampaikan ke antena positioner) dan tidak boleh hilang. Sehinga pada waktu antena positioner dihidupkan kembali, ia masih mampu mendeteksinya.

Gambar 3. Blok diagram antena positioner digital

Keterangan :
Converter Analog to Digital adalah rangkaian perubah sinyal analog menjadi sinyal digital.
Counter  adalah rangkaian penghitung bilangan digital
Amplifier adalah rangkaian penguat sinyal digital
Display Digital adalah display peraga dalam bentuk bilangan digital
Memory Write and Read adalah penyimpan ingatan dalam bentuk bilangan digital yang dapat dimasukan maupun dkeluarkan
East/West adalah saklar untuk memberikan sumber tenaga positip dan negatip, untuk mengendalikan polaritas sumber tenaga agar motor dapat berputar ke kanan atau ke kiri sesuai dengan yang dikehendaki.
Pre Amplifier Voltage adalah penguat tegangan untuk mengendalikan sumber tenaga amplifier voltage.
Amplifier Voltage adalah pemberi sumber tenaga pada motor actiuator.

Gambar 4. Blok diagram antena positioner analog (sederhana)

Gambar 5. Skema rangkaian antena positioner analog (sederhana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar