3. Langkah
Desain 3 adalah Menentukan Jarak Luminer
Langkah desain 3 melibatkan pemilihan
dimensi pemasangan luminer lateral dan longitudinal.
- Dimensi lateral atau jarak dari tepi
jalan ke luminer, adalah sebagian besar diatur oleh perlunya menempatkan
luminer di atas atau di dekat tepi jalan, sementara itu juga harus memenuhi
pedoman untuk zona bening/bersih. Pertimbangan keselamatan dan keamanan di jalan
memerlukan penggunaan berbagai lengan tiang panjang untuk mendapatkan ketepatan lokasi yang mendukung luminer, agar dapat menempatkan luminer pada posisi yang
diinginkan/dikehendaki.
-
Jarak longitudinal adalah dihitung
dengan menggunakan persamaan berikut ini:
Jarak Luminer =
(LL x CU x LLD x LDD) / (Eh x W)
Dimana
:
LL
= Lumen lampu awal, ditentukan seperti pada langkah 2 menggunakan data
photometrik untuk sumber cahaya yang
dipilih oleh perencana.
CU
= Koefisien utilisasi, ditentukan dengan menggunakan kurva utilisasi (pemanfaatan)
spesifik untuk sumber cahaya dan karakteristik jalan. Untuk contoh lihat
pembahasan sebelumnya)
spesifik untuk sumber cahaya dan karakteristik jalan. Untuk contoh lihat
pembahasan sebelumnya)
LLD
= Faktor penyusutan lumen lampu, untuk desain adalah 0,80.
LDD
= Faktor penyusutan kotoran luminer, untuk desain adalah 0,90.
Eh
= Tingkat perawatan iluminasi rata-rata, ditentukan seperti dalam tabel pada
langkah 1 (yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya).
langkah 1 (yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya).
W
= Lebar jalan yang berlampu, ditentukan dari pinggir jalan atau tepi trotoar
ke pinggir jalan atau tepi trotoar pada
jarak menyamping.
Sebagai rumus dapat digunakan sistem satuan
internasional (SI), sehingga jarak luminer yang dihasilkan akan diperoleh
sesuai dengan sistem satuan yang digunakan.
Contoh Menghitug Jarak Luminair :
Berikut
ini merupakan contoh perhitungan jarak luminer maksimum yang diberikan pada kondisi
sebagai berikut:
•
LL = 27.500
•
CU = 0,26
•
LLD = 0,80
•
LDD = 0,90
•
Eh = 0,60
•
W = 36
Dengan
menggunakan persamaan di atas,
Jarak
Luminer = (LL x CU x LLD x LDD) / (Eh x W)
= (27.500 x 0,26 x 0,8
x 0,9) / (0,6 x 36)
= 238 meter
Maka
jarak luminer maksimum sekitar 240 meter.
Gambar 1. Jenis lokasi penempatan
luminer untuk penerangan pusat persimpang
(interchange) parsial dengan menggunakan
tiang lengan ganda (kembar).
Asumsi menggunakan
sistem kepala kobra, HPS 250 w, tinggi pemasangn 40 meter.
Gambar 2. Jenis lokasi penempatan
luminer untuk penerangan pusat persimpang
(interchange) parsial dengan menggunakan
tiang puncak/kepala vertikal.
Asumsi menggunakan
sistem kepala vertikal, HPS 250 w, tinggi pemasangn 45 meter
Gambar 3. Recana Iluminasi Standar untuk
Persimpangan (Intersections)
Catatan
:
- Luminer yang digunakan harus tipe II
atau tipe III, tergantung pada lebar jalan (lihat bahasan distribusi caya pada pertemuan sebelumnya).
-
Luminer dapat berorientasi dengan sistem
penerangan kota yang ada atau yang diusulkan atau dengan sistem penerangan
negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar