Dalam
menentukan output cahaya luminer, perencana sistem penerangan jalan harus
mempertimbangkan faktor kerugian cahaya luminer. Faktor kerugian cahaya luminer
merupakan gabungan dari beberapa faktor, yaitu faktor penyusutan lumen lampu atau
Lamp Lumen Depreciation Factor (LLD) dan
faktor penyusutan kotoran luminer atau Luminer Dirt Depreciation Factor (LDD). Istilah-istilah
faktor kerugian atau penyusutan tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Lumen
Lampu awal (LL) adalah output lumen bola lampu awal dari
sebuah sumber cahaya.
2. Faktor
penyusutan lumen lampu atau Lamp Lumen Depreciation Factor (LLD)
adalah besarnya faktor desain yang digunakan, merupakan output lampu yang terdepresiasi
karena terjadinya penurunan output siklus hidup. Biasanya besar faktor LLD yang
digunakan = 0,80.
3. Faktor
penyusutan kotoran luminer atau Luminaire Dirt Depreciation Factor (LDD)
adalah besarnya faktor desain yang digunakan, merupakan output lampu yang terdepresiasi karena
pengaruh kotoran pada interior dan eksterior luminer dan batas waktu nyala lampu
itu sendiri. Berbagai derajat akumulasi kotoran dapat diantisipasi tergantung
pada area di mana luminer berada. Biasanya besar faktor LDD yang digunakan = 0,90.
Faktor kerugian diterapkan pada lumen
lampu awal untuk menentukan output cahaya luminer setelah periode waktu yang ditetapkan,
sehingga kebutuhan output cahaya tetap dapat dipertahankan. Dengan pertimbangan
tersebut, faktor yang diterapkan untuk sampai pada nilai output cahaya luminer tetap
dapat dipertahankan adalah menggunakan faktor LLD sebesar 0,80 (untuk HPS) dan
faktor LDD sebesar 0,90, sehingga gabungan kedua faktor tersebut sebesar 0,72. Faktor
kerugian lampu standar akan mewakili kehilangan 28 persen dari jumlah output
lumen awal untuk kerugian output lampu karena waktu nyala yang terpakai dan kotoran yang menutupi luminer. Penyesuaian
terhadap faktor-faktor ini dijamin di bawah keadaan khusus. Berikut ini ditunjukan
nomograf faktor LLD dan faktor LDD.
Gambar 1. Grafik Faktor Penyusutan Lumen Lampu
Gambar 2. Kurva Faktor Penyusutan Kotoran Luminer
Pilih
kurva yang tepat sesuai dengan jenis lingkungan seperti yang dijelaskan pada contoh-contoh lingkungan berikut ini :
1. Lingkungan Sangat Bersih adalah tidak ada asap atau kegiatan yang menghasilkan
debu terdekat dan tingkat kontaminasi lingkungan yang rendah. Lampu tanda lalu
lintas pada umumnya terbatas pada area pemukiman atau pedesaan yang tingkat pencemaran
lingkungan tidak lebih dari 150 mikrogram per meter kubik.
2. Lingkungan Bersih adalah tidak ada asap atau kegiatan yang menghasilkan debu terdekat. Untuk lalu lintas sedang hingga berat,
tingkat pencemaran lingkungan tidak lebih dari 300 mikrogram per meter kubik.
3. Lingkungan Sedang adalah terdapat asap atau kegiatan
yang menghasilkan debu terdekat pada tingakat sedang. Dan tingkat pencemaran lingkungan
tidak lebih dari 600 mikrogram per meter kubik.
4. Lingkungan Kotor adalah terdapat asap atau kegiatan
yang menghasilkan debu di sekitarnya, terkadang bahkan menyelimuti luminer.
5. Lingkungan Sangat Kotor adalah terdapat asap atau kegiatan
yang menghasilkan debu di sekitarnya dan luminer selalu diselimuti oleh asap
atau debu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar