Rabu, 26 Februari 2014

Faktor Penyusutan Lumen Lampu dan Luminer Pada Penerangan Jalan

          Dalam menentukan output cahaya luminer, perencana sistem penerangan jalan harus mempertimbangkan faktor kerugian cahaya luminer. Faktor kerugian cahaya luminer merupakan gabungan dari beberapa faktor, yaitu faktor penyusutan lumen lampu atau  Lamp Lumen Depreciation Factor (LLD) dan faktor penyusutan kotoran luminer atau Luminer Dirt Depreciation Factor (LDD). Istilah-istilah faktor kerugian atau penyusutan tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Lumen Lampu awal (LL) adalah output lumen bola lampu awal dari sebuah sumber cahaya.

2. Faktor penyusutan lumen lampu atau Lamp Lumen Depreciation Factor (LLD) adalah besarnya faktor desain yang digunakan, merupakan output lampu yang terdepresiasi karena terjadinya penurunan output siklus hidup. Biasanya besar faktor LLD yang digunakan = 0,80.

3. Faktor penyusutan kotoran luminer atau Luminaire Dirt Depreciation Factor (LDD) adalah besarnya faktor desain yang digunakan,  merupakan output lampu yang terdepresiasi karena pengaruh kotoran pada interior dan eksterior luminer dan batas waktu nyala lampu itu sendiri. Berbagai derajat akumulasi kotoran dapat diantisipasi tergantung pada area di mana luminer berada. Biasanya besar faktor LDD yang digunakan = 0,90.

          Faktor kerugian diterapkan pada lumen lampu awal untuk menentukan output cahaya luminer setelah periode waktu yang ditetapkan, sehingga kebutuhan output cahaya tetap dapat dipertahankan. Dengan pertimbangan tersebut, faktor yang diterapkan untuk sampai pada nilai output cahaya luminer tetap dapat dipertahankan adalah menggunakan faktor LLD sebesar 0,80 (untuk HPS) dan faktor LDD sebesar 0,90, sehingga gabungan kedua faktor tersebut sebesar 0,72. Faktor kerugian lampu standar akan mewakili kehilangan 28 persen dari jumlah output lumen awal untuk kerugian output lampu karena waktu nyala yang terpakai  dan kotoran yang menutupi luminer. Penyesuaian terhadap faktor-faktor ini dijamin di bawah keadaan khusus. Berikut ini ditunjukan nomograf  faktor LLD dan faktor LDD.


Gambar 1. Grafik Faktor Penyusutan Lumen Lampu



Gambar 2. Kurva Faktor Penyusutan Kotoran Luminer


         Pilih kurva yang tepat sesuai dengan jenis lingkungan seperti yang dijelaskan pada contoh-contoh lingkungan berikut ini :

1. Lingkungan Sangat Bersih adalah tidak ada asap atau kegiatan yang menghasilkan debu terdekat dan tingkat kontaminasi lingkungan yang rendah. Lampu tanda lalu lintas pada umumnya terbatas pada area pemukiman atau pedesaan yang tingkat pencemaran lingkungan tidak lebih dari 150 mikrogram per meter kubik.

2. Lingkungan Bersih adalah tidak ada asap atau kegiatan yang menghasilkan debu terdekat. Untuk lalu lintas sedang hingga berat, tingkat pencemaran lingkungan tidak lebih dari 300 mikrogram per meter kubik.

3. Lingkungan Sedang adalah terdapat asap atau kegiatan yang menghasilkan debu terdekat pada tingakat sedang. Dan tingkat pencemaran lingkungan tidak lebih dari 600 mikrogram per meter kubik.

4. Lingkungan Kotor adalah terdapat asap atau kegiatan yang menghasilkan debu di sekitarnya, terkadang bahkan menyelimuti luminer.

5. Lingkungan Sangat Kotor adalah terdapat asap atau kegiatan yang menghasilkan debu di sekitarnya dan luminer selalu diselimuti oleh asap atau debu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar