Jumat, 30 Agustus 2013

Perawatan Baterai Mobil

PERAWATAN BATERAI (ACCUMULATOR) MOBIL

1. Perawatan Baterai
          Baterai mempunyai peranan yang sangat penting pada kendaraan baik pada saat kendaraan hidup maupun saat starter. Gangguan yang paling dirasakan pemilik kendaraan adalah fungsi saat starter, dimana bila baterai kurang baik maka energi yang disimpan tidak cukup untuk melakukan starter. Penyebab energi tidak cukup untuk melakukan stater antara lain :
a. Energi listrik yang dihasilkan sistem pengisian lebih kecil dari kebutuhan energi listrik saat kendaraan beroperasi, sehingga energi yang tersimpan pada baterai digunakan untuk mencukupi kekurangannya.
b. Baterai sudah lemah, sehingga tidak mampu menyimpan energi listrik, atau  terjadi pengosongan sendiri.
c. Kontak pada terminal baterai maupun motor starter kotor atau kurang kuat.

          Bila kendaraan lama tidak digunakan maka energi listrik yang tersimpan di dalam baterai dapat kosong dengan sendirinya, sehingga mesin tidak dapat distarter. fenomena ini sering disebut Self Discharger. Besar self discharge ditunjukan dalam prosentase kapasitas baterai. Besar self discharge berkisar 0,3% – 1,5% per hari pada temperature 20-30 ºC tiap hari, atau baterai dapat kosong sendiri dalam waktu 1-3 bulan. Besar Self Discharge dipengaruhi oleh :
a. Adanya bahan aktif yang rusak dan menempel antar sel.
b. Ketidak murnian logam seperti besi atau magnesium yang bercampur dengan elektrolit. Ini salah satu alasan mengapa menambah elektrolit harus menggunakan air suling atau air yang tidak mengandung logam.
c. Bahan aktif baterai.
d. Temperatur elektrolit baterai.
          
          Perawatan baterai yang baik akan mempu memperpanjang usia baterai, karena dengan perawatan yang baik :
a. Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit
          Kekurangan elektrolit terjadi akibat saat proses pengisian dan pengosongan terjadi penguapan, sehingga elektroli berkurang, oleh karena itu elektrolit harus ditambah air suling. Bila baterai kekurangan elektrolit dapat menyebabkan baterai panas, terjadi kristalisasi pada sel-sel baterai dan bahan aktif pada sel lepas. Adanya bahan aktif yang lepas menyebabkan efektifitas baterai menurun dan bahan aktif sel yang lepas akan jatuh di dasar kotak atau terselip diantara sel, bahan aktif yang terjepit ini akan menyebabkan pengosongan tersendiri.

b. Terminal baterai menjadi awet
          Terminal baterai sering rusak akibat korosi, penyebab korosi adalah uap dari elektrolit dan panas akibat terminal kendor. Dengan perawatan yang baik kedua terminal baterai akan sering dibersihkan, dilindungi dengan grease dan pengikatan terminal dikencangkan sehingga korosi pada terminal mampu dicegah.

2.  Kegiatan Dalam Perawatan Baterai
Kegiatan yang harus dilakukan dalam perawatan baterai meliputi :
·  Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain
·  Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit
·  Melakukan pengisian baterai

a. Membersihkan Terminal Baterai
          Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan akibat korosi, bila terminal korosi maka tahanan pada terminal bertambah dan terjadi penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak dapat berfungsi optimal. Untuk mencegah hal tersebut maka terminal harus dibersihkan. Langkah membersihkan adalah :
1)  Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.
2) Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau terminal baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus.


Gambar 1. Melepas terminal baterai

3) Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus
4) Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan kencangkan baut pengikatnya.
5) Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan volt meter. Caranya: Colok ukur positip dihubungkan ke terminal pisitip baterai dan colok ukur negatip dihubungkan ke konektor baterai. Lakukan starter mesin, dan tegangan pada volt meter harus tetap Nol, bila volt meter menunjukkan tegangan tertentu, maka terdapat tahanan pada terminal baterai.

Gambar 2. Memeriksa tahanan terminal baterai

b. Memeriksa Elektrolit Baterai
1) Pemeriksaan jumlah elektrolit baterai
          Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai terjadi efek panas sehingga eletrolit baterai menguap dan elektrolit baterai berkurang, untuk itu secara periodik jumlah elektrolit baterai perlu diperiksa dan bila jumlah elektrolit baterai kurang maka harus ditambah. Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu.
          Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila elektrolit dengan cepat maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka bagian yang terkena elektrolit akan korosi. Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam yaitu air accu dan air zuur. Air accu merupakan air murni (H2O) dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air zuur kandungan asam sulfatnya cukup besar sehingga berat jenisnya lebih tinggi.

          Air accu digunakan untu menambah elektrolit baterai yang berkurang, sedangkan air zuur digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi kosong. Penambahan elektrolit dengan air zuur menyebabkan berat jenis elektrolit terlalu tinggi. Kesalahan ini dapat menyebabkan interprestasi hasil pengukuran keliruh, sebab hasil pengukuran menunjukkan berat jenis elektrolit baterai tinggi tetapi kapasitas listrik yang tersimpan kecil.

2) Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai
          Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hidrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh mempunyai Bj 1,27-1,28, baterai kosong Bj 1,100 -1,130. Hubungan berat jenis dan kapasitas adalah sebagai berikut :


Gambar 3. Grafik hubungan berat jenis dengan kapasitas baterai

          Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperature elektrolit harus diamati. Rumus untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah : 
S 20 ºC= St + 0,0007 x (t - 20)
dimana : S 20 ºC : berat jenis pada temperature 20 ºC
                St           : Nilai pengukuran berat jenis
                 t             : Temperatur elektrolit saat pengukuran

Gambar 4. Grafik hubungan temperatur dengan berat jenis

          Dari hasil pengukuran akan diperoleh data kondisi elektrolit, bila berat jenis elektrolit lebih dari 1,280 maka tambahkan air suling agar berat jenis berkurang 1.280, penyebab terlalu tingginya berat jenis dapat disebabkan kesalahan waktu menambah elektrolit, saat lektrolit kurang harus ditambahkan air suling bukan elektrolit atau air zuur. Lakukan pengisian penuh, bila hasil pengukuran kurang dari1.210 atau ganti dengan baterai baterai baru.
          Perbedaan berat jenis antar sel tidak boleh melebihi 0.040, bila hal ini terjadi maka lakukan pengisian penuh, kemudian ukur kembali berat jenisnya, bila berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat jenis dengan menambah air suling atau menambah air zuur sampai elektrolit hampir sama, namun bila tidak bisa dilakukan, ganti dengan baterai baru.
          Terdapat beberapa produsen baterai menggunakan indicator berat jenis baterai yang menjadi satu kesatuan dengan sumbat baterai, atau dipasang satu indicator tersendiri. Adanya indicator berat jenis baterai membuat perawatan lebih mudah, karena saat perawatan pemeriksaan berat jenis membutuhkan waktu yang cukup lama, dan bila tidak dilakukan degan hati-hati elektrolit dapat tumpah/menetes pada kendaraan. Indikator pada baterai jenis ini mempunyai 3 warna, yaitu :
a) Warna hijau (green) , sebagai indikasi baterai masih baik
b) Warna hijau gelap (dark green) , sebagai indikasi baterai perlu diperiksa elektrolitnya dan diisi
c) Kuning (yellow), sebagai indikasi baterai perlu diganti.

Gambar 5. Baterai dengan indikator berat jenis

c. Mengisi Baterai
          Pokok bahasan pengisian baterai akan penulis uraikan pada pertemuan berikutnya, untuk itu jangan kemana-mana dan tetap ikuti terus blog ini. (to be continued)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar