Kamis, 29 Agustus 2013

Pelepasan & Penggantian Baterai Mobil

PELEPASAN, PENGGANTIAN DAN PEMBERIAN BANTUAN BATERAI 
(ACCUMULATOR) PADA KENDARAAN MOBIL

          Terdapat 3 hal yang sering dilakukan terkait dengan pelepasan baterai, ketiga hal tersebut adalah: 
- Melepas baterai untuk tujuan perawatan baterai, penggantian elektrolit, mengganti baterai dan melakukan perbaikan kendaraan yang perlu melepas bateraii
- Mengganti baterai dengan baterai baru
- Melakukan bantuan starter akibat energi yang disimpan pada baterai tidak cukup untuk melakukan starter.

1. Beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum melepaskan baterai
          Sebelum melepaskan baterai untuk tujuan merawat baterai seperti mengganti elektrolit, membersihkan, mengisi baterai atau mengganti baterai, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu :
a. Pastikan apakah kendaraan dipasang dengan sistem pengaman (alarm) yang dapat berbunyi kapanpun bila baterai tidak tersambung. Ini sebagai upaya untuk mengatasi situasi bila seorang pencuri mendobrak kendaraan, alarm mulai berbunyi, kemudian pencuri itu melepaskan sambungan baterai sehingga mematikan alarm. Sistem alarm ini dengan suplai tenaga terpisah, ia juga memiliki kabel yang peka yang dihubungkan dengan baterai. Ketika kabel ini mendeteksi tidak ada tegangan (baterai tidak tersambung) alarm menjadi aktif dan suplai tenaganya memberikan tenaga pada sirene.
b. Banyak kendaraan yang dipasang dengan radio yang akan melepaskan memorinya bila beterai tidak tersambung, sehingga bila baterai dihubungkan kembali maka perlu setting gelombang lagi. Memasang kembali stasiun pada beberapa radio cukup memerlukan waktu dan pekerjaan yang sulit. Beberapa radio terpasang rangkaian anti pencuri dan juga melepaskan memori pre-set mereka. Pemindahan suplai baterai ke radio (sebagai contoh : pencuri melepaskan radio dan memotong kabelnya atau kemungkinan lain anda tukang yang memperbaiki, melepaskan sambungan baterai) direspon oleh rangkaian dalam radio dan radio masuk dalam mode (cara) dengan jalan mana ia tidak akan berguna hingga kode rahasia dimasukkan kembali ke dalam radio. Nomor kodenya harus diketahui oleh pemilik, bila tidak ia hanya dapat diperoleh oleh suplier kendaraan setelah mereka yakin akan bukti kepemilikan.
c. Beberapa kendaraan dengan kontrol elektronik akan kehilangan memori elektroniknya bila baterai dilepas, sehingga ECU perlu diprogram ulang.
          Metode mengatasi jenis kendaraan dengan karakteristik diatas adalah :
a.  Sambung dengan sumber baterai lain sebelum melakukan pemutusan sambungan baterai. Sumber tenaga listrik yang kecil ini cukup untuk menjalankan memori komputer pada kendaraan tanpa menimbulkan bahaya atau gangguan.
b.  Jangan menyalakan komponen elektrik saat baterai tidak tersambung.
c. Ketika memasang kembali baterai, pastikan bahwa baterai telah tersambung dengan baik sebelum melepaskan “baterai pendukung”.
          Langkah-langkah melepas baterai adalah sebagai berikut :
a. Buka tutup/ kap kendaraan mobil
b. Pasang pelindung / fender untuk melindungi cat dari kemungkinan tergores atau terkena tumpahan asam sulfat cairan baterai (lihat gambar 1)
          
Gambar 1. Memasang fender test

c. Kendorkan terminal baterai negatip dahulu dengan kunci yang tepat, dan hati-hati jangan meletakkan kunci diatas baterai, hal ini dapat menyebabkan hubung singkat (lihat gambar 2)
Gambar 2. Bahaya meletakkan kunci sembarangan

d. Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus (lihat gambar 3).
Gambar 3. Melepas terminal baterai

e. Lepas klem baterai dengan melepas mur pada tangkai pengikat.
f. Angkat baterai dari kendaraan
g. Tempatkan baterai di dalam kotak plastik
h. Bersihkan permukaan baterai dengan air soda dan menggunakan kuas
i. Kemudian keringkan dengan lap sampai kering
j. Bersihkan kutub – kutub baterai dengan alat khusus. Jika tidak ada, pakailah sikat kuningan atau kertas gosok halus.
k. Periksa ketinggian elektrolit baterai, jumlah elektrolit yang tepat yaitu antara Upper Level dengan Lower Level, pada baterai tanpa tanda permukaan pelat sel harus tertutup kurang lebih 8 mm.
l. Bila kurang jangan diisi dengan air biasa, isilah dengan air suling atau air zuur.
m. Pasang kembali baterai pada tempatnya, perhatikan posisi pengikatan dan klem baterai harus kuat agar baterai tidak goyang saat kendaraan berjalan, sehingga dapat retak, elektrolit tumpah.
n. Berikan grease atau vet pada terminal baterai sebelum memasang terminal, beri Vet pada kutup dan terminal untuk mencegah karatan. Pasang terminal positif sebelum terminal negatif.(lihat gambar 4).

Gambar 4. Memberi grease (vet) pada terminal baterai

o Pasang terminal baterei dengan kuat, pemasangan yang kuat akan mengurangi kerugian tegangan pada terminal, panas yang timbul pada terminal ataupun korosi.
p. Lindungi terminal baterai positip dengan penutup karet atau isolator guna menghindari hubungan pendek.
q. Baterai yang selalu mendapat servis akan mempunyai umur yang panjang dibandingkan yang tidak mendapat perawatan dengan baik.

2. Mengganti Baterai
          Baterai harus diganti bila telah mengalami kerusakan, kerusakan baterai dapat berupa :
a. Keretakan pada kotak sehingga elektrolit baterai keluar dan menyebabkan kerusakan atau korosi bagian yang terkena cairan elektrolit baterai.
b. Keausan terminal berlebihan menyebabkan kontak baterai dengan terminal kurang   baik sehingga suplai listrik ke sistem menjadi kurang lancar.
c. Kerusakan pada sel-sel baterai akibat getaran, over charging maupun usia,  sehingga baterai tidak mampu menyimpan listrik.
          Proses mengganti baterai terdapat 3 langkah utama yaitu::
a. Melepas
b. Memilih baterai pengganti
c.  Memasang.
          Proses melapas dan memasang telah dijelaskan di atas. Dalam menentukan baterai pengganti harus memperhatikan beberapa hal diantaranya::
a. Kapasitas baterai
b. Dimensi baterai
c. Ukuran dan posisi terminal baterai. 
          Kapasitas baterai pengganti minimal sama dengan baterai sebelumnya, bila kapasitas baterai kurang dari sebelumnya maka suplai listrik saat starter kendaraan menjadi kurang, selain itu fungsi stabilizer saat kendaraan berjalan kurang baik, sehingga bila kendaraan pada jalan macet atau sering menghidupkan starter terdapat kemungkinan kendaraan energi pada baterai kurang. Dimensi baterai penting diperhatikan sebab pada kapasitas baterai yang sama belum tentu ukuran baterai sama, bila ukuran baterai terlalu besar menyebabkan tempat baterai tidak cukup, sedangkan bila ukuran baterai terlalu kecil mka pengikatan tidak dapat dilakukan dengan baik.
          Ukuran dan posisi terminal baterai pada setiap baterai tidak pesti sama, bila diameter terminal baterai lebih besar maka konektor baterai tidak masuk, sedangkan bila ukuran terlalu kecil maka pengikatan tidak dapat dilakukan dengan kuat. Posisi terminal tiap baterai juga tidak sama, bila hal ini terjadi maka kabel baterai menjadi kurang panjang.
          Pada baterai sebenarnya terdapat kode yang menunjukkan karakteristik baterai yaitu kapasitas, demensi dan posisi terminal. Kode tersebut adalah sebagai berikut (lihat gambar 5):
Gambar 5. Arti kode pada baterai

3. Bantuan Starter
          Melakukan starter dengan bantuan sumber energi listrik dari luar atau sering disebut “jump starting“ sering dilakukan untuk menstarter mesin tanpa melepas baterai. Terdapat 3 model “jump starting”, yaitu :
a.  Menggunakan baterai luar
b.  Menggunakan charging booster
c.  Menggunakan kendaraan lain.
          Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan jump starting menggunakan baterai antara lain :
a. Tegangan baterai untuk jum starting harus sama dengan tegangan pada kendaran,. misalnya tegangan sumber kendaraan 12V maka tegangan baterai atau kendaraan yang digunakan jum starting harus 12V juga.
b.Pemasangan kabel secara paralel, yaitu terminal positip baterai mendapat terminal positip dan terminal negatip mendapat terminal negatip.
          Prosedur Jump Starting adalah sebagai berikut :
a.  Buka kap kendaraan yang akan dilakukan jum starting
b. Cek terminal baterai bersihkan dari karat atau kotoran
c. Hubungkan terminal positip baterai kendaraan yang akan dihidupkan dengan terminal positip bantuan dan terminal negatip dengan terminal negatip.
d. Pastikan transmisi pada posisi netral dan rem parkir aktip
e. Lakukan starter mesin
f.  Setelah mesin hidup, lepas kabel jumping negatip baterai pada terminal baterai kendaraan yang dihidupkan kemudiam melepas klem pada terminal negatip baterai bantuan. Berikutnya lepas kabel jumping untuk terminal positip.
g. Saat melepas lakukan dengan hati-hati, hindari hubung singkat atau percikan api pada terminal.
h. Rapikan kabel jumper dan baterai yang digunakan, kemudian tutup kap kendaraan.
Gambar 6. Jump starting menggunakan baterai lain

          Beberapa produsen sparepart kendaraan mobil telah meluncurkan produk dengan nama Booster Pac, alat ini merupakan baterai merupakan baterai yang didisain khusus secara kompak, jenis baterai yang digunakan adalah baterai Gel cell atau baterai kering, desain alat dalam suatu kotak dan dilengkapi dengan kabel penghubung yang cukup besar. Kabel ini digunakan untuk dihubungkan ke baterai kendaraan yang akan dihidupkan. Kemampuan baterai 250 -1000 CCA. Model banyak digunakan di bengkel yang professional karena penggunaan efektif dan aman.
Gambar 7. Booster pac dengan Gel Cell Battery

          Pada beberapa model Battery Charging, dilengkapi dengan posisi charging booster, posisi ini digunakan untuk melakukan bantuan starter. Penggunaan bantuan starter dengan alat ini lebih riskan dibandingkan dengan baterai, karena tergangan yang dihasilkan biasanya lebih tinggi yaitu 15 -18 volt. Dengan tegangan sebesar itu dapat merusak komponen elektronik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan alat ini antara lain :
a. Kendaraan yang memiliki komponen elektronik bila mungkin dihindari melakukan bantuan starter dengan alat ini, lebih aman melepaskan baterai dan memasangnya dengan baterai yang telah diisi untuk menghidupkan kendaraan.
b.Bila terpaksa malakukan bantuan starter dengan komponen elektronik, perlu gunakan pelindung gelombang. Pada kendaraan yang tidak menggunakan komponen elektronik penggunaan lebih aman. Prosedur penggunaannya adalah sebagai berikut :
1) Buka kap kendaraan yang akan dilakukan jum starting
2) Cek terminal baterai bersihkan dari karat atau kotoran
3) Hubungkan terminal positip baterai kendaraan yang akan dihidupkan dengan kabel positip battery charging, dan terminal negatip dengan kabel negatip.
4) Atur selector battery charging pada posisi Booster, dan tegangan sesuai dengan tegangan sumber kendaraan yaitu 12V atau 24V.
5) Hidupkan battery charging
6) Pastikan transmisi pada posisi netral dan rem parkir aktip
7) Lakukan starter mesin
8) Setelah mesin hidup, matikan battery charging
9) Lepas kabel negatip battery charging, kemudian lepas kabel positip.
10) Hati-hati, jangan melepas kabel battery charging pada kondisi battery charging masih hidup, sebab akan terjadi percikan api pada terminal.
11) Rapikan battery charging, kemudian tutup kap kendaraan.
Gambar 8. Bantuan starter dengan charging booster

          Penggunaan “jump starting” dengan baterai luar dapat digunakan beterai tersendiri yang disiapkan untuk melakukan jum starting atau menggunakan kendaraan lain tanpa melepas baterai pada kendaraan yang digunakan. Prosedur pemasangannya adalah sebagai berikut :
a. Dekatkan kendaraan bantuan dengan kendaraan yang akan dilakukan jum starting.
b. Buka kedua kap kendaraan yang akan dilakukan jum starting
c. Cek terminal baterai bersihkan dari karat atau kotoran
d. Hubungkan terminal positip baterai kendaraan yang akan dihidupkan dengan terminal positip kendaraan bantuan dan terminal negatip dengan terminal negatip
e. Pastikan transmisi pada posisi netral dan rem parkir aktip
f.  Lakukan starter mesin
g. Setelah mesin hidup, lepas kabel jumping negatip baterai pada terminal baterai kendaraan yang dihidupkan kemudian melepas klem pada terminal negatip baterai bantuan. Berikutnya lepas kabel jumping untuk terminal positip.
h. Saat melepas lakukan dengan hati-hati, hindari hubung singkat atau percikan api pada terminal.
i. Rapikan kabel jumper dan baterai yang digunakan, kemudian tutup kap kendaraan.

Gambar 9. Jump starting kendaraan yang diground negatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar