Sabtu, 27 April 2013

Bahasa & Pengembangan Program Mikroprosesor

BAHASA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM MIKROPROSESOR

          Pada pertemuan ketigabelas untuk sesi sitem mikroprosesor kali ini kita akan membahas tentang bahasa dan pengembangan program mikroprosesor. Kebanyakan orang berpikir bahwa komputer adalah sebuah peralatan yang sangat komplek, sulit dipelajari, dan dapat berfikir melebihi manusia. Pernyataan ini  tidak salah tetapi terlalu berlebihan, karena komputer hanya dapat bekerja jika ada perintah yang diberikan yang disebut program.
          Program adalah susunan atau urutan perintah-perintah sederhana yang diberikan kepada komputer untuk memecahkan beberapa permasalahan. Jika sebuah program telah ditulis dan dilakukan debugging, komputer akan dapat mengeksekusi program tersebut dengan sangat cepat dan dengan cara yang sama setiap saat tanpa kesalahan.
       Disinilah kehebatan komputer, meskipun program tersusun dari perintah-perintah yang sangat sederhana, hasil akhir sangat menakjubkan sebab komputer dapat bekerja dengan kecepatan tinggi. Kebanyakan mikroprosesor memiliki kesamaan dalam perintah atau instruksi. Intsruksi transfer data dapat menggunakan perintah LOAD atau MOVE, Instruksi matematika sederhana menggunakan perintah ADD, SUBTRACT, MULTIPLY, DEVIDE.

1. Langkah-Langkah Pengembangan Program
          Menurut Douglas ada empat langkah yang harus dilakukan dalam mengembangkan program komputer yaitu :
Pendefinisian permasalahan,
- Representasi kerja program,
- Penemuan instruksi-instruksi yang benar,
- Penulisan program.

2. Pendefinisian Permasalahan
          Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menulis program adalah memikirkan secara cermat permasalahan yang ingin diselesaikan menggunakan program komputer. Dengan kata lain apa yang ingin dikerjakan oleh sebuah program. Jika anda telah berpikir tentang permasalahan, ini merupakan ide yang yang sangat baik dalam menulis apa yang dinginkan dalam membuat program. Sebagai contoh ilustrasi masalah menyeberang di jalan yang sangat ramai/sibuk.

3. Representasi Kerja Program
Sekuen atau formula kerja yang digunakan untuk memecahkan masalah pemrograman disebut Algoritma program. Programmer harus menggunakan daftar urutan pekerjaan. Sebagai contoh dalam kasus /permasalahan menyeberang jalan yang sangat ramai step perintah-perintah sederhana dapat dinyatakan sebagai berikut :
- Step 1 : Berjalanlah ke sudut jalan dan berhenti
- Step 2 : Lihat dan cermati lampu pengatur lalu lintas
- Step 3 : Apakah pada arah anda lampu menyala hijau
- Step 4 : Jika lampu pada arah anda menyala merah, kembali ke Step 2 (Untuk keadaan lain teruskan ke Step 5)
- Step 5 : Lihat ke arah kiri
- Step 6 : Apakah masih ada kendaraan yang lewat
- Step 7 : Jika ia, kembali ke Step 5
- Step 8 : Lihat ke arah kanan
- Step 9 : Apakah masih ada kendaraan yang lewat
- Step 10 : Jika ia, kembali ke Step 8
- Step 11 : Menyeberanglah dengan hati-hati.
         Kesebelas langkah ini adalah bahasa bayi atau bahasa aras rendah, yang pada kenyataannya dilakukan pada setiap menyeberang jalan yang sangat ramai/sibuk dan ada lampu pengatur lalu lintas. Kesebelas sekuen perintah ini disebut juga dengan  Algoritma Program.

4. Flow Chart
          Flow chart atau diagram alir adalah cara yang sangat sederhana untuk menunjukkan aliran proses sebuah program. Untuk menyajikan jenis operasi sebuah program digunakan bentuk-bentuk grafis. Ada delapan jenis bentuk grafis yang digunakan untuk menyusun flow chart seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 berikut ini:

Gambar 1. Bemtuk-Bentuk Grafis Untuk Menyusun Flow Chart

          Sebagai contoh dari sebelas step algoritma program di atas dapat disusun flow chart kasus menyeberang jalan yang sangat ramai seperti ditunjukkan pada Gambar 2 berikut ini.

Gambar 2. Flow Chart Untuk Kasus Menyeberang Jalan Yang Sangat Ramai

          Contoh yang lain, di bawah ini merupakan algoritma program dan flow chart dari kasus/permasalahan mengisi gelas dengan air dari keran.
Algoritma Program :
- Step 1 : Letakkan gelasdi bawah keran
- Step 2 : Hidupkan air
- Step 3 : lihat gelas
- Step 4 : Apakah sudah penuh
- Step 5 : Jika tidak kembali ke step 3 (Untuk keadaan lain teruskan ke Step 6)
- Step 6 : Matikan air
- Step 7 : Pindahkan gelas dari bawah keran

Flow Chrat :
Gambar 3. Flow Chart Untuk Kasus Mengisi Gelas Dengan Air Dari Kran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar