Rabu, 20 Februari 2013

Kisah Inspiratif : Beyond Success Individu

MENUNDA-NUNDA KEWAJIBAN
         
          Dalam buku Beyond Success Individu tulisan Yulikuspartono dijelaskan bahwa sesuatu yang paling ringan di muka bumi ini bukanlah kapas, angin, udara atau bahkan dosa, tetapi adalah meninggalkan kewajiban beribadah (sholat). Saat waktu sholat tiba, biasanya banyak saja alasan untuk menunda-nunda, bahkan tidak mengerjakannya. Sangat ringan di bibir ini mengucapkan kata "nanti dulu" atau "entar dulu", kalau orang pontianak bilang "nanti luk". Padahal kalau kita sadar, saat kita menunda kewajiban dari Allah, maka Allah juga berhak menunda-nunda apa yang menjadi hak kita. Makanya terkadang rezeki seseorang menjadi sempit, karena terlalu seringnya kita menunda-nunda kewajiban dari-Nya.
          Sebagai ilustrasi di bawah ini akan kami sajikan kisah dialog antara seseorang yang sedang mengisi bensin kendarannya di sebuah SPBU dengan seorang Satpam penjaga SPBU tersebut.

Pengisi Bensin : Kerja di SPBU ini digaji Pak ?
Satpam           : Iya dong Pak !
Pengisi bensin : Alhamdulillah ya, masih bisa kerja dan mendapat gaji,. Sementara ada orang lain
                        yang nggak punya pekerjaan apalagi digaji !
Satpam          : Iya sih Pak, tapi saya bosan Pak, sudah tujuh tahun begini terus, jadi Satpam
                        melulu, gajipun tak naik-naik, kalaupun naik ala kadarnya !
Pengisi Bensin : Oooh begitu ya Pak ! Oh ya, sudah sholat Pak ?
Satpam           : Belum, nanti aja, tanggung, nanti sekitar jam 5-an aja deh !
Pengisi bensin : Waaah, sekarang jam 3-an, waktunya sholat Ashar. Kalau Bapak sholat jam 5
                        berarti menunda sholat selama 2 jam. Kalau satu hari ada 5 kali waktu sholat,
                        berarti rata-rata Bapak menunda 5 x 2 jam = 10 jam. Dalam satu minggu Bapak
                        menunda 7 x 10 jam = 70 jam. Kalau dalam satu bula bisa mencapai 4 x 70 jam
                        = 280 jam. Dalam satu tahun berarti Bapak menunda 12 x 280 jam = 3360 jam.
                        Dan akhirnya jika selama 7 tahun bekerja, Bapak menunda waktu sholat selama
                        7 x 3360 jam = 23.520 jam atau sama dengan tiga tahun. Naaah, jadi dari 7tahun
                        yang Bapak merasa bosan itu, Bapak telah kehilangan 3 tahun menunda sholat.
Satpam           : Waaah iya ya, Pak ! Banyak banget ya !
Pengisi Bensin : Sholatlah tepat waktu Pak !, kalau udah bisa tepat waktu, sholatlah berjama'ah dan
                         kalau udah bisa, lengkapi dengan sholat Dluha dan Tahajud, lalu sempurnakan
                         dengan sedekah.
Satpam           : Iya Pak ! Astagfirullah !, jadi selama ini saya sendiri yang menjadi penyebab
                        tertundanya rezeki Allah turun kepada saya. Oh ya, jadi Bapak ini seorang Ustad ?
Pengisi Bensin : Yaaa, begitulah !

          Beberapa kalimat tanya jawab antara seorang Ustad dengan seorang Satpam SPBU tersebut memberikan kesejukan sekaligus efek kejut bagi kita yang selama ini masih sering melewatkan sholat di awal waktu dan menunda-nunda kewajiban yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar