Kedua komponen yang tidak bisa ditinggalkan pada
operasional antena parabola adalah actuator dan antena positioner, karena kedua
komponen inilah yang bekerja untuk mencari atau menyesuaikan posisi antena
dengan sinyal TV yang kita inginkan. Nah untuk lebih jelasnya bagaimana blok
diagram dan skema rangkaian serta cara kerja kedua komponen tersebut ikuti
uraiannya berikut di bawah ini.
1.
Actuator
Pada dasarnya actuator merupakan
penggerak yang berisi motor arus searah (DC) dengan catu daya sebesar 24 Volt
dan tegangan tertinggi yang diperbolehkan adalah sebesar 36 Volt. Selain motor
DC, pada actuator juga berisi roda gigi-roda gigi yang berfungsi untuk
menurunkan kecepatan putar motor dan memperbesar tenaga putar. Tenaga putar ini
akan digunakan untuk memanjangkan atau memendekan batang tongkat actuator,
sehingga dish parabola dapat bergerak dan mengarah pada satelit yang
dikehendaki. Prinsip kerjanya hampir mirip dengan prinsip kerja dongkrak putar
pada dongkrak mobil.
Pendeteksian atau penghitungan banyak
putaran dlakukan dengan memberikan suatu magnet yang diletakan pada poros (as)
motor dan pemutar batang tongkat actuator. Selain itu sebuah red switch (saklar
lidi) juga diletakan dekat magnet
tersebut. Red switch adalah saklar kecil yang berfungsi sebagai penghitung
putaran dengan prinsip kerja sebagai berikut, bila magnet berputar yang
tentunya kutub-kutub magnet (utara dan selatan) akan bertukar-tukar pada satu
posisi, dimana pertukaran kutub magnet ini menyebabkan red swicth terhubung dan
terlepas. Karena pada prinsipnya red switch akan terhubung jika didekatkan
dengan magnet dan akan terlepas jika dijauhkan dari magnet.
Oleh karena red switch selalu
terhubung atau terlepas sesuai dengan timbul atau hilangnya magnet, maka dapat
dijadikan pulsa penghitung putaran motor DC. Caranya yaitu dengan menghubungkan
salah satu terminalnya ke ground dan ujung terminal lainnya diumpankan ke
resistor untuk mendapatkan sumber positip (+).
Gambar 1. Blok diagram actuator
Gambar 2. Bentuk fisik actuator
2.
Antena
Positioner
Prinsip kerja antena positioner dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Memberikan sumber tenaga pada actuator agar actuator
mampu bergerak untuk mencari posisi satelit yang dikehendaki.
b. Mengontrol jumlah putaran motor actuator yang berarti
juga mengontrol naik dan turunnya batang tongkat actuator.
c. Menghitung jumlah putaran motor dan mengingat atau
menyimpan memory jumlah putaran tersebut. Dengan demikian pada waktu antena
positioner dimatikan, ia harus tetap mampu mengingat panjang batang tongkat
actuator tersebut dari pangkal actuator (memory dari jumlah pulsa actuator yang
disampaikan ke antena positioner) dan tidak boleh hilang. Sehinga pada waktu
antena positioner dihidupkan kembali, ia masih mampu mendeteksinya.
Gambar 3. Blok diagram antena positioner digital
Keterangan :
- Converter Analog to Digital adalah rangkaian perubah
sinyal analog menjadi sinyal digital.
- Counter adalah
rangkaian penghitung bilangan digital
- Amplifier adalah rangkaian penguat sinyal digital
- Display Digital adalah display peraga dalam bentuk
bilangan digital
- Memory Write and Read adalah penyimpan ingatan dalam
bentuk bilangan digital yang dapat dimasukan maupun dkeluarkan
- East/West adalah saklar untuk memberikan sumber tenaga
positip dan negatip, untuk mengendalikan polaritas sumber tenaga agar motor dapat
berputar ke kanan atau ke kiri sesuai dengan yang dikehendaki.
- Pre Amplifier Voltage adalah penguat tegangan untuk
mengendalikan sumber tenaga amplifier voltage.
- Amplifier Voltage adalah pemberi sumber tenaga
pada motor actiuator.
Gambar 4. Blok diagram antena positioner analog (sederhana)
Gambar 5. Skema rangkaian antena positioner analog (sederhana)