Rabu, 17 Juni 2015

Membuat Pengalih Daya Otomatis (ATS) 1 Fasa

          Pertama-tama perkenankan penulis mengucapkan selamat menyambut datangnya bulan ramadhan 1436 H bagi umat muslim yang tentunya wajib menjalankan ibadah puasa tersebut. Selanjutnya pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang panel pengalih daya dari sumber listrik utama (PLN) ke sumber listrik cadangan (Genset) atau sebaliknya secara otomatis, yang biasa disebut ATS (automatic transfer switch) pada saat sumber listrik utama dari  PLN mengalami pemadaman.
          Di pasaran telah dijual panel ATS yang sudah jadi, tentunya dengan berbagai model, kwalitas, fasilitas dan harga, bahkan ada yang dilengkapi dengan AMF. Semakain lengkap fasilitas dan semakin baik kwalitasnya tentu saja harganya semakin mahal. Nah untuk itu tidak ada salahnya kalau sobat blogger bisa membuat atau merakit sendiri panel ATS sederhana tapi dengan kwalitas yang tidak diragukan lagi.
          Panel ATS sederhana ini diperuntukan untuk menjaga pasokan sumber listrik bagi rumah atau gedung perkantoran yang menggunakan sumber listrik 1 fasa, mengingat sampai dengan detik ini pasokan sumber listrik dari PLN belum bisa diandalkan, karena seringnya terjadi pemdaman, yang tentunya sangat mengganggu kelangsungan pasokan sumber listrik. Tetapi tidak menutup kemungkinan panel ATS ini untuk digunakan pada rumah/gedung yang menggunakan sumber listrik 3 fasa yang tentunya dengan merubah pengawatannya. Panel ATS 1 fasa ini sangat sedrhana hanya terdiri dari beberapa komponen antara lain yaitu :
-          MCB 1 fasa sebanyak 2 buah
-          Tmer (TDR) sebanyak 1 buah
-          Relay AC sebanyak 1 buah
-          Kontaktor magnet sebanyak 2 buah

Untuk lebih jelasnya sobat blogger bisa melihat skema diagram berikut dibawah ini.

*)kilk gambar untuk memperbesar dimensi

Gambar 1. Diagram kontrol panel ATS 1 fasa


Gambar 2. Diagram daya (pengawatan) panel ATS 1 fasa



Gambar 3. Komponen-komponen panel ATS 1 fasa yang telah dirakit


Cara Kerja Rangkaian Panel ATS :
          Pada kondisi utama atau kondisi suplai PLN maka yang bekerja adalah kontaktor PLN (K1), karena arus listrik mengalir ke koil K1 melalui MCB PLN (MCB1). Jika terjadi pemadaman dari PLN maka secara otomatis rangkaian menjadi tidak aktif atau kembali pada kondisi semula dan rangkaian tersebut siap menunggu apakah sumber listrik PLN akan menyala kembali atau sumber listrik genset yang akan masuk. Jika yang masuk adalah sumber listrik genset maka rangkaian akan mensuplai beban secara otomatis melalui MCB genset (MCB2), kontak normally close (NC) K1, NC relay dan ke koil kontaktor genset (K2) untuk mengaktifkan kontak-kontak K2.
        Selanjutnya jika sumber listrik PLN kembali meyala maka secara otomatis rangkaian akan memutuskan sumber listrik genset (meskipun saat itu masih disuplai sumber listrik genset) yaitu dengan membukanya kontak NC relay. Pada saat yang sama kontak normally open (NO) time delay relay (TDR) akan menunggu untuk terhubung (berdasarkan setting waktu TDR) sampai genset telah kita matikan, sehingga akan mengalirkan arus listrik ke koil K1 untuk mengaktifkan kontak-kontak K1 kembali. Dengan masuknya sumber listrik PLN maka koil TDR, Relay dan K2 dalam keadaan tidak aktif, sehingga rangkaian tersebut akan lebih aman.

Kamis, 04 Juni 2015

Membuat Voltage Stabilizer Untuk Mobil/Motor

          Perlu sobat blogger ketahui bahwa fungsi pemasangan atau penambahan perangkat voltage stabilizer pada sistem pengisian accu pada mobil atau motor adalah untuk menstabilkan tegangan charger yang berasal dari dinamo (generator) mobil/motor menuju ke accumulator. Dengan tujuan agar accumlator, lampu-lampu dan peralatan kelistrikan lainnya menjadi lebih awet karena besar tegangannya stabil sesuai dengan tegangan peralatan kelistrikan pada mobil/motor tersebut dan tidak mungkin mengalami overvoltage.
          Perangkat voltage stabilizer ini bisa dibuat sendiri dengan biaya yang relatif murah, yang hanya terdiri dari beberapa komponen elektronik seperti elektrolit kondensator (Elco), kapasitor, resistor, LED, PCB, wadah (casing), kabel dan sepatu kabel (Cablescoon). Untuk lebih jelasnya skema rangkaian dan ukuran (spesifikasi) komponen-komponennya dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2 di bawah ini. Sedangkan peralatan yang diperlukan untuk pembuatan perangkat voltage stabilizer ini antara lain adalah solder listrik dan kawat timah, multitester, tang potong, tang lancip (buaya), tang kombinasi, cutter dan obeng.

Gambar 1. Rangkaian voltage stabilizer untuk mobil/motor

Gambar 2. Komponen-komponen voltage stabilizer untuk mobil/motor

          Langkah-langkah pembuatan atau perakitan perangkat voltage stabilizer tersebut adalah sebagai berikut  :
1. Siapkan peralatan dan komponen-komponen yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi ukuran pada skema rangkaian.
2. Buat jalur rangkaian pada PCB polos seperti pada gambar 3 dan gambar 4 di bawah ini dengan menggunakan spidol permanen atau cat, kemudian rendam ke dalam larutan FeCl.

Gambar 3. Jalur rangkaian tampak depan (atas) PCB

Gambar 4. Jalur rangkaian tampak belakang (bawah) PCB

3. Jika menggunakan PCB lubang-lubang buat jalur dengan menggunakan inti kabel NYA 1,5 mm atau 2,5 mm seperti pada gambar 5 di bawah ini.

Gambar 5. Jalur rangkaian menggunakan inti kabel NYA 1,5 mm atau 2,5 mm

4. Pasang komponen dengan measukkan kaki-kakinya pada lubang jalur PCB yang telah disediakan sesuai dengan skema rangkaian, kemduian solderlah dengan baik agar melekat kuat seperti terlihat pada gambar 6 berikut ini.

Gambar 6. Komponen-komponen voltage stabilizer yang telah terpasang pada PCB

5. Potong kabel serabut (NYAF) 4 mm berwarna merah dan hitam, masing-masing sepanjang 30 cm. Kemudian pasang sepatu kabel pada ujung-ujung kabel tersebut seperti terlihat pada gambar 7 berikut ini.

Gambar 7. Ujung-ujung kabel yang telah dipasang sepatu kabel

6. Pasang kabel warna merah untuk kutub positif dan kabel warna hitam untuk kutub negatif seperti terlihat pada gambar 8 berikut ini.

Gambar 8. Pemasangan kabel pada kutub-kutub rangkaian voltage stabilizer

7.  Kemas PCB rangkaian pada wadah (casing) yang telah disediakan seperti terlihat pada gambar 9 berikut ini.

Gambar 9. PCB rangkaian voltage stabilizer yang telah dikemas kedalam casing 

8. Uji coba perangkat voltage stabilizer dengan memberi sumber tegangan 12 VDC, hingga lampu LED menyala.seperti terlihat pada gambar 10 berikut ini.

Gambar 10 Uji coba voltage stabilizer hingga lampu LED menyala

9. Pasang perangkat voltage stabilizer paralel dengan kutub-kutub accumulator mobil/motor sesuai dengan skema yang ditunjukkan pada gambar 11 berikut ini.

Gambar 11. Skema pemasangan voltage stabilizer pada accu mobil/motor