Komponen yang selalu ada dalam desain antena-antena penerima
sinyal wifi internet seperti antenna helix, antena yagi (antena colinier),
antenna kaleng (tincan antenna), antenna biquad (double biquad), antenna
slotted waveguide dan antena horn (antena parabolic grid) adalah N-type
Connector (N-type Male & N-type Female atau RP TNC Male & RP TNC
Female) dan Pigtail.
Dengan adanya komponen N-type
Connector dan Pigtail pada desain antena maka :
1. Perlu biaya untuk membeli
konektor dan pigtail tersebut,
2. Perlu penyolderan,
3. Timbul loss / redaman sinyal
RF (radio frequensi) akibat sambungan yang tidak baik dan panjang kabel pigtail,
4. Timbul SWR (standing wave
ratio), jika saluran transmisi (pigtail) dengan antenna tidak match.
Sedangkan desain
antenna yang tidak memakai N-type connector dan pigtail, kemudahan yang didapat
adalah :
1. Tidak memerlukan N-type
connector dan pigtail sehingga menghemat biaya,
2. Tidak memerlukan pekerjaan
penyolderan,
3. Tidak ada Loss / redaman
sinyal RF (radio frequensi),
4. Tidak ada urusan lagi dengan
SWR (standing wave ratio).
Nah kali ini penulis akan menyajikan
desain antena yang masih menggunakan N-type connector dan pigtail yaitu
modifikasoi antena grid 2,4 GHz sebagai penerima sinyal wifi internet yang
bekerja pada frekuensi 1900 MHz, skemanya seperti terlihat pada gambar 1 dan 2
berikut ini.
Gambar 1. Bentuk antena grid 2,4 GHz
Gambar 2.Hanya dengan memasang ring (spacer) setebal 1/2
inch
antenna 2,4 GHz akan bekerja dengan baik pada
frekuensi 1900 MHz
Hal hal yang mempengaruhi kwalitas sebuah antenna grid 2,4 GHz antara
lain sebagai berikut :
1. Resonansi frekwensi antenna
2. Impedansi
3. Voltage Standing Wave Ratio (VSWR)
4. Polarisasi
5. Penguatan (Gain)
6. Radiation pattern
7. Lebar beam (Beamwidth)
8. Interference
9. Front to Back Ratio
10. Power Capability
11. Intermodulation Tolerance
12. Kabel Coaxial (Transmission Line)
Tentang Voltage Standing Wave Ratio
(VSWR) dapat diilusterasikan seperti gambar 3 berikut ini :
Gambar 3. Skema Voltage Standing Wave Ratio (VSWR)
Dimana
antenna yang memiliki VSWR lebih tinggi atau terlalu tinggi akan mempunyai
reflected power lebih besar, yang berarti power output akan mengecil dan akan
mengakibatkan panas pada antena yang pada akhirnya akan terjadi kerusakan pada
antena.
Sedangkan tentang
interference yang menimbulkan noise pada penerimaan antena selain disebabkan oleh
letak pemasangan antena yang berdekatan dengan BTS, juga disebabkan oleh :
1. Mesin dari pabrik/industri,
2. Pesawat terbang,
3. Pemancar radio dan TV (baik amatir
maupun komersial),
4. Bumi/tanah diseputar pertambangan,
5. Saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET)
kabel transmisi jaringan listrik,
6. Solar flux,
7. Alat elektronik yang mengeluarkan
gelombang elektromagnetik,
8. Dan lain-lain.
Pada dasarnya antena penerima sinyal
wifi dari CDMA lebih kritis daripada antenna penerima sinyal wifi dari GSM,
karena selain bekerja pada output power
yang rendah (GSM = 125 mW s/d 2000 mW, sedangkan CDMA = 2 mW s/d 200 mW), sifat
gelombang carrier CDMA yang berlapis membuat RF lebih bersifat critical
dibandingkan GSM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar