Mulai pada pertemuan kali ini penulis akan membahas tentang pokok bahasan antena parabola sebagai penerima sinyal televisi satelit. Tapi untuk kesempatan yang perdana dalam pokok bahasan ini penulis akan menyajikan terlebih dahulu tentang istilah-istilah dalam antena parabola tersebut Oleh karena bentuk
bumi kita bulat, maka penguatan pancaran suatu antena televisi baik transmitter
maupun receiver memiliki batas jangkauan. Frekuensi di atas 30 MHz merupakan
frekuensi yang lebih lurus dan sulit dibelokkan oleh partikel-partikel udara,
sehingga frekuensi akan lepas ke angkasa (udara bebas).
Gambar 1. Antena Pemancar TV
Frekuensi pemancar
televisi yang dapat diterima oleh antena penerima pada umumnya tidak dapat
melebihi 300 KM dari stasiun pemancarnya, hal ini disebabkan oleh faktor bentuk
bumi yang bulat. Sedangkan kepekaan antena televisi yang disusun berjajar pada
umumnya hanya beberapa kali lipat dibanding dengan elemen utamanya.
Gambar 2. Antena Penerima TV Tipe Yagi
Oleh karena
faktor-faktor tersebut di atas, maka manusia mencari alternatif lain untuk
pengiriman yang jauh lebih luas jangkauannya, hingga pada akhirnya manusia
menemukan teknologi satelit dengan menggunakan antena parabola sebagai
penerimanya. Antena parabola mempunyai resonansi sekitar 4 GHz. (panjang
gelombang sekitar 8 cm), dengan demikian antena yang dipergunakan untuk ¼ gelombangnya
mempunyai panjang sekitar 2 cm.
Gambar 3. Antena Penerima TV Tipe Parabola
Satelit yang berada di
angkasa mempunyai ketinggian 36.000 KM dari permuakaan bumi, sehingga pengaruh
gravitasi bumi sangat lemah, dengan demikian tenaga atau energi yang diperlukan
untuk mengatur atau mengendalikan satelit cukup kecil sekali. Oleh karena jarak
antara satelit ke bumi cukup jauh (36.000 KM), maka frekuensi yang dipancarkan
oleh satelit ke antena di bumi sangat lemah sekali, untuk itu perlu dibuat
suatu pemantul berbentuk parabola, dimana semua energi frekuensi yang ada di
permukaan pemantul tersebut dapat dipantulkan semua ke titik fokus antena (feet
horn)
Frekuensi setinggi 4 GHz tersebut
tidak mungkin diterima langsung oleh televisi penerima biasa, karena batas
frekuensi tertinggi yang dapat diterima oleh televisi penerima hanya sekitar
680 MHz. Oleh karena itu frekuensi setinggi 4 GHz tersebut diolah terlebih
dahulu untuk diturunkan menjadi sekitar 950 MHz s/d 1450 MHz menggunakan
perangkat elektronik yang disebut dengan “Down Converter” atau lazim disebut
LNB (Low Noise Block). Dan karena frekuensi setinggi 950 s/d 1450 Mhz tersebut
masih terlalu tinggi bagi pesawat penerima televisi, maka frekuensi tersebut
diturunkan lagi menggunakan tuner pada satelit receiver, dengan demikian hasil
output dari satelit receiver inilah yang dapat diterima oleh pesawat penerima
televisi hingga gambar dapat terlihat oleh kita.
Sebelum memahami teknik pembuatan
antena parabola sebagai penerima sinyal televisi satelit, sebaiknya anda
mengenal lebih dahulu istilah-istilah dalam antena parabola, adapun
istilah-istilah tersebut antara lain adalah :
1. PARABOLA
Merupakan perangkat
komunikasi dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency = SHF). Parabola
yang memancarkan gelombang elektromagnetik untuk ditujukan ke satelit disebut
Parabolic Transmitter, sedangkan parabola yang menerima sinyal hasil pancaran frekuensi
dari satelit disebut Parabolic Receiver.
2. FEET HORN
Merupakan pemandu
frekuensi satelit untuk diumpankan pada blok desah rendah atau low noise block
(LNB).
3. LNB
Merupakan singkatan
dari Low Noise Block (blok desah rendah)
yang berfungsi sebagai pengolah dan penguat sinyal satelit.
4. RECEIVER
Merupakan peralatan
elektronik yang berfungsi untuk menseleksi gelombang pancar dari satelit agar
dapat diterima oleh pesawat penerima televisi.
5. ACTUATOR
Merupakan motor
penggerak untuk memindah-mindahkan antena parabola agar mengarah ke satelit
satu hingga satelit lainnya.
6. ANTENA POSITIONER
Merupakan peralatan
elektronik yang mensuplai tenaga listrik (power supply) ke actuator.
7. DISH
Merupakan suatu alat
benrbentuk piringan parabola untuk mengumpulkan sinyal-sinyal dari suatu
satelit agar sinyal tersebut terkumpul pada titik fokus dish.
8. SCPC
Merupakan singkatan
dari single carrier phase control atau satu sinyal pembawa yang dikontrol oleh
suatu phase. Dalam antena paarabola SCPC telah menyatu dengan receiver.
9. ENCODER
Merupakan suatu
perangkat elektronika yang berfungsi untuk memecahkan sandi-sandi acak dan
membuang sandi-sandi yang tidak berguna dalam sinyal sandi acak tersebut.
Sistem encoder merupakan kebalikan dari sistem decoder.
10. DERAJAT KELVIN
Merupakan satuan
bilangan temperatur yang menentukan besarnya desah (noise) sinyal satelit.
Semakin kecil derajat kelvin (°K) berarti semakin kecil pula desah (noise) yang
terjadi.
11. SISTEM NTSC
Merupakan sistem
pemberi warna pada pemancar dan untuk menerima hasil pancarannya harus
menggunakan pesawat penerima televisi yang mempunyai sistem yang sama. Jika
sistem penerima televisi berbeda, maka pada televisi tersebut tidak akan
berwarna, hanya hitam putih (black and white).
12. ELEVASI
Merupakan suatu sudut
kemiringan dish terhadap garis khatulistiwa
13. AZIMUTH
Merupakan suatau sudut
kemiringan dish tehadap arah barat atau timur
14. ANGLE
Merupakan suatu alat
ukur untuk menentukan sudut kemiringan suatu dish terhadap satelit, baik sudut
elevasi maupun azimuth.
15. KOMPAS
Merupakan suatu alat
untuk menentukan arah mata angin
16. RIBE
Merupakan jari-jari
atau tulang kerangka pada dish, untuk menentukan kelengkungannya.
17. MEAS
Merupakan daun pada
dish yang berfungsi memantulkan sinyal satelit ke titik fokus dish, biasanya
meas diselipkan atau direkatkan pada ribe.
18. MOON
Merupakan tapak dasar
untuk memasang ribe pada dish, biasanya berbentuk lingkaran dan terbuat dari
plat yang kuat dan anti karat (aluminium).
19. MOUNTING
Merupakan baut-baut
penjepit pada pangkal atau tapak dasar dish.
20. BREAKET
Merupakan peralatan
penyambung antena parabola ke tiang menara penyangga dish yang terletak pada
pangkal/tapak dasar dish.
21. TIANG FOKUS
Merupakan suatu pipa
penyangga feet horn agar tetap berkedudukan pada titikfokus dish.
22. WAVE GUIDE
Merupakan
jalur pandu sinyal pada feet horn dan LNB.
23. POLARITY
Merupakan polarisasi
medan pancar gelombang elektromagnetik yang biasanya terdapat dalam bidang
parabola. Polarity ini untuk mendapatkan hasil maksimum sinyal yang ditangkap
oleh fett horn.
24. LNA
Merupakan singkatan
dari low noise amplifier yaitu amplifier yang mempunyai desah rendah.
25. DOWN CONVERTER
Merupakan peralatan
elektronik penurun frekuensi.
26. OSCILATOR LOCAL/FIX
Merupakan pembangkit
sumber getar suatu frekuensi yang tidak dapat diubah-ubah (selalu tetap atau
konstan).
27. MIXER
Merupakan suatu blok
peralatan elektronik yang mencampurkan dua frekuensi yaitu frekuensi input dan
frekuensi yang dibangkitkan oleh oscilator, agar mendapatkan frekuensi yang
baru.
28. TUNER
Merupakan suatu
rangkaian elektronik penala gelombang dengan frekuensi 950 MHz s/d 1450 MHz
yang diturunkan menjadi 70 Mhz dengan cara mencampurkan oscilator yang dapat di
tuning (diubah-ubah).
29. DEMODULATOR
Merupakan perubah
signal intermediet frekuensi (sinyal IF) ke signal base band (sinyal dasar)
30. SIGNAL COMPOSITE
Merupakan sinyal
campuran antara sinyal video (gambar) dan sinyal audio (suara).
31. BAND WIDH IF
Merupakan penguat IF
dengan lebar frekuensi amplifier setinggi 6 MHz s/d 32 MHz.
32. MODULATOR
Merupakan suatu alat
yang berfungsi untuk merubah signal base band (sinyal dasar) menjadi sinyal
termodulasi.
33. SKEW PULSA
Merupakan suatu pulsa
berbentuk segi empat atau balok yang digunakan untuk mengatur polaritas pada
feet horn.
34. JALUR C BAND
Merupakan suatu jalur
frekuensi pada sistem penerima dan pemancar sinyal satelit yang mempunyai
frekuensi kira-kira 4 GHz s/d 6 GHz.
35. JALUR KU BAND
Merupakan suatu jalur
frekuensi pada sistem penerima dan pemancar sinyal satelit yang mempunyai
frekuensi kira-kira 12 Ghz s/d 14 GHz.
36. JALUR K BAND
Merupakan suatu jalur frekuensi pada sistem penerima
dan pemancar sinyal satelit yang mempunyai frekuensi kira-kira 12 Ghz s/d 17
GHz.
37. VHF
Merupakan singkatan
dari very high frequency yang berarti frekuensi sangat tinggi, biasanya untuk
gelombang frekuensi pada televisi dengan range channel 2 s/d channel 12.
38. UHF
Merupakan singkatan dari
ultra high frequency yang berarti frekuensi ultra tinggi, biasanya untuk
gelombang frekuensi pada televisi dengan range channel 21 s/d channel 69.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar