Rabu, 17 September 2014

Istilah Dalam Antena Parabola Sebagai Penerima Sinyal TV Satelit

          Mulai pada pertemuan kali ini penulis akan membahas tentang pokok bahasan antena parabola sebagai penerima sinyal televisi satelit. Tapi untuk kesempatan yang perdana dalam pokok bahasan ini penulis akan menyajikan terlebih dahulu tentang istilah-istilah dalam antena parabola tersebut  Oleh karena bentuk bumi kita bulat, maka penguatan pancaran suatu antena televisi baik transmitter maupun receiver memiliki batas jangkauan. Frekuensi di atas 30 MHz merupakan frekuensi yang lebih lurus dan sulit dibelokkan oleh partikel-partikel udara, sehingga frekuensi akan lepas ke angkasa (udara bebas).

Gambar 1. Antena Pemancar TV

          Frekuensi pemancar televisi yang dapat diterima oleh antena penerima pada umumnya tidak dapat melebihi 300 KM dari stasiun pemancarnya, hal ini disebabkan oleh faktor bentuk bumi yang bulat. Sedangkan kepekaan antena televisi yang disusun berjajar pada umumnya hanya beberapa kali lipat dibanding dengan elemen utamanya.

Gambar 2. Antena Penerima TV Tipe Yagi

          Oleh karena faktor-faktor tersebut di atas, maka manusia mencari alternatif lain untuk pengiriman yang jauh lebih luas jangkauannya, hingga pada akhirnya manusia menemukan teknologi satelit dengan menggunakan antena parabola sebagai penerimanya. Antena parabola mempunyai resonansi sekitar 4 GHz. (panjang gelombang sekitar 8 cm), dengan demikian antena yang dipergunakan untuk ¼ gelombangnya mempunyai panjang sekitar 2 cm.

Gambar 3. Antena Penerima TV Tipe Parabola

          Satelit yang berada di angkasa mempunyai ketinggian 36.000 KM dari permuakaan bumi, sehingga pengaruh gravitasi bumi sangat lemah, dengan demikian tenaga atau energi yang diperlukan untuk mengatur atau mengendalikan satelit cukup kecil sekali. Oleh karena jarak antara satelit ke bumi cukup jauh (36.000 KM), maka frekuensi yang dipancarkan oleh satelit ke antena di bumi sangat lemah sekali, untuk itu perlu dibuat suatu pemantul berbentuk parabola, dimana semua energi frekuensi yang ada di permukaan pemantul tersebut dapat dipantulkan semua ke titik fokus antena (feet horn)
          Frekuensi setinggi 4 GHz tersebut tidak mungkin diterima langsung oleh televisi penerima biasa, karena batas frekuensi tertinggi yang dapat diterima oleh televisi penerima hanya sekitar 680 MHz. Oleh karena itu frekuensi setinggi 4 GHz tersebut diolah terlebih dahulu untuk diturunkan menjadi sekitar 950 MHz s/d 1450 MHz menggunakan perangkat elektronik yang disebut dengan “Down Converter” atau lazim disebut LNB (Low Noise Block). Dan karena frekuensi setinggi 950 s/d 1450 Mhz tersebut masih terlalu tinggi bagi pesawat penerima televisi, maka frekuensi tersebut diturunkan lagi menggunakan tuner pada satelit receiver, dengan demikian hasil output dari satelit receiver inilah yang dapat diterima oleh pesawat penerima televisi hingga gambar dapat terlihat oleh kita.
          Sebelum memahami teknik pembuatan antena parabola sebagai penerima sinyal televisi satelit, sebaiknya anda mengenal lebih dahulu istilah-istilah dalam antena parabola, adapun istilah-istilah tersebut antara lain adalah :
1.    PARABOLA
Merupakan perangkat komunikasi dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency = SHF). Parabola yang memancarkan gelombang elektromagnetik untuk ditujukan ke satelit disebut Parabolic Transmitter, sedangkan parabola yang menerima sinyal hasil pancaran frekuensi dari satelit disebut Parabolic Receiver.  
2.    FEET HORN
Merupakan pemandu frekuensi satelit untuk diumpankan pada blok desah rendah atau low noise block (LNB).
3.    LNB
Merupakan singkatan dari Low Noise Block  (blok desah rendah) yang berfungsi sebagai pengolah dan penguat sinyal satelit.
4.    RECEIVER
Merupakan peralatan elektronik yang berfungsi untuk menseleksi gelombang pancar dari satelit agar dapat diterima oleh pesawat penerima televisi.
5.    ACTUATOR
Merupakan motor penggerak untuk memindah-mindahkan antena parabola agar mengarah ke satelit satu hingga satelit lainnya.
6.    ANTENA POSITIONER
Merupakan peralatan elektronik yang mensuplai tenaga listrik (power supply) ke actuator.
7.    DISH
Merupakan suatu alat benrbentuk piringan parabola untuk mengumpulkan sinyal-sinyal dari suatu satelit agar sinyal tersebut terkumpul pada titik fokus dish. 
8.    SCPC
Merupakan singkatan dari single carrier phase control atau satu sinyal pembawa yang dikontrol oleh suatu phase. Dalam antena paarabola SCPC telah menyatu dengan receiver.
9.    ENCODER
Merupakan suatu perangkat elektronika yang berfungsi untuk memecahkan sandi-sandi acak dan membuang sandi-sandi yang tidak berguna dalam sinyal sandi acak tersebut. Sistem encoder merupakan kebalikan dari sistem decoder.
10.  DERAJAT KELVIN
Merupakan satuan bilangan temperatur yang menentukan besarnya desah (noise) sinyal satelit. Semakin kecil derajat kelvin (°K) berarti semakin kecil pula desah (noise) yang terjadi.
11.  SISTEM NTSC
Merupakan sistem pemberi warna pada pemancar dan untuk menerima hasil pancarannya harus menggunakan pesawat penerima televisi yang mempunyai sistem yang sama. Jika sistem penerima televisi berbeda, maka pada televisi tersebut tidak akan berwarna, hanya hitam putih (black and white).
12.  ELEVASI
Merupakan suatu sudut kemiringan dish terhadap garis khatulistiwa
13.  AZIMUTH
Merupakan suatau sudut kemiringan dish tehadap arah barat atau timur
14.  ANGLE
Merupakan suatu alat ukur untuk menentukan sudut kemiringan suatu dish terhadap satelit, baik sudut elevasi maupun azimuth.
15.  KOMPAS
Merupakan suatu alat untuk menentukan arah mata angin
16.  RIBE
Merupakan jari-jari atau tulang kerangka pada dish, untuk menentukan kelengkungannya.
17.  MEAS
Merupakan daun pada dish yang berfungsi memantulkan sinyal satelit ke titik fokus dish, biasanya meas diselipkan atau direkatkan pada ribe. 
18.  MOON
Merupakan tapak dasar untuk memasang ribe pada dish, biasanya berbentuk lingkaran dan terbuat dari plat yang kuat dan anti karat (aluminium).
19.  MOUNTING
Merupakan baut-baut penjepit pada pangkal atau tapak dasar dish.
20.  BREAKET
Merupakan peralatan penyambung antena parabola ke tiang menara penyangga dish yang terletak pada pangkal/tapak dasar dish.
21.  TIANG FOKUS
Merupakan suatu pipa penyangga feet horn agar tetap berkedudukan pada titikfokus dish.
22.  WAVE GUIDE
Merupakan jalur pandu sinyal pada feet horn dan LNB.
23.  POLARITY
Merupakan polarisasi medan pancar gelombang elektromagnetik yang biasanya terdapat dalam bidang parabola. Polarity ini untuk mendapatkan hasil maksimum sinyal yang ditangkap oleh fett horn.
24.  LNA
Merupakan singkatan dari low noise amplifier yaitu amplifier yang mempunyai desah rendah.
25.  DOWN CONVERTER
Merupakan peralatan elektronik penurun frekuensi.
26.  OSCILATOR LOCAL/FIX
Merupakan pembangkit sumber getar suatu frekuensi yang tidak dapat diubah-ubah (selalu tetap atau konstan).
27.  MIXER
Merupakan suatu blok peralatan elektronik yang mencampurkan dua frekuensi yaitu frekuensi input dan frekuensi yang dibangkitkan oleh oscilator, agar mendapatkan frekuensi yang baru.
28.  TUNER
Merupakan suatu rangkaian elektronik penala gelombang dengan frekuensi 950 MHz s/d 1450 MHz yang diturunkan menjadi 70 Mhz dengan cara mencampurkan oscilator yang dapat di tuning (diubah-ubah).
29.  DEMODULATOR
Merupakan perubah signal intermediet frekuensi (sinyal IF) ke signal base band (sinyal dasar)
30.  SIGNAL COMPOSITE
Merupakan sinyal campuran antara sinyal video (gambar) dan sinyal audio (suara).
31.  BAND WIDH IF
Merupakan penguat IF dengan lebar frekuensi amplifier setinggi 6 MHz s/d 32 MHz.
32.  MODULATOR
Merupakan suatu alat yang berfungsi untuk merubah signal base band (sinyal dasar) menjadi sinyal termodulasi.
33.  SKEW PULSA
Merupakan suatu pulsa berbentuk segi empat atau balok yang digunakan untuk mengatur polaritas pada feet horn.
34.  JALUR C BAND
Merupakan suatu jalur frekuensi pada sistem penerima dan pemancar sinyal satelit yang mempunyai frekuensi kira-kira 4 GHz s/d 6 GHz.
35.  JALUR KU BAND
Merupakan suatu jalur frekuensi pada sistem penerima dan pemancar sinyal satelit yang mempunyai frekuensi kira-kira 12 Ghz s/d 14 GHz.
36. JALUR K BAND
Merupakan suatu jalur frekuensi pada sistem penerima dan pemancar sinyal satelit yang mempunyai frekuensi kira-kira 12 Ghz s/d 17 GHz.
37.  VHF
Merupakan singkatan dari very high frequency yang berarti frekuensi sangat tinggi, biasanya untuk gelombang frekuensi pada televisi dengan range channel 2 s/d channel 12.
38.   UHF
    Merupakan singkatan dari ultra high frequency yang berarti frekuensi ultra tinggi, biasanya untuk gelombang frekuensi pada televisi dengan range channel 21 s/d channel 69.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar