Bahasan berikut ini masih tetap tentang merakit charger baterai, kalau pada pertemuan sebelumnya penulis telah menyajikan rangkaian charger baterai menggunakan solar sel yang hanya untuk mengisi baterai 6 V dan rangkaian charger baterai menggunakan solar sel yang hanya untuk mengisi baterai 12 V. Selanjutnya untuk pertemuan kali ini kita mencoba merakit charger baterai yang digunakan untuk mengisi baterai bertegangan 6 V sekaligus juga bisa untuk mengisi baterai bertegangan 12 V.
Berikut ini (gambar 1) adalah rangkaian charger baterai solar sel
yang paling sederhana dan terjangkau untuk dibuat oleh penghobi elektronika.
Charger ini disamping memiliki beberapa kekurangan dibanding dengan charger lain yang
serupa, tetapi mempunyai lebih banyak keuntungan dan kelebihan. Charger ini dimaksudkan untuk pengisian baterai lead
acid, tetapi juga dapat digunakan untuk pengisian jenis baterai apapun pada
tegangan konstan antara 5 V hingga 14 V. Tegangan outputnya dapat disesuaikan/diatur dengan mengatur R3.
Gambar 1. Skema rangkaian charger baterai 6V dan 12V menggunakan solar sel
Gambar 2. PCB charger baterai 6V dan 12V menggunakan solar sel
Kelebihan
dari charger ini antara lain adalah :
+ Sederhana, bentuknya
kecil dan harganya murah
+ Menggunakan
komponen-komponen yang tersedia di pasaran
+ Tegangan dapat
diatur/disesuaikan (Adjustable)
+ Pengosongan
debit baterai nol (zero) ketika matahari tidak bersinar.
Sedangkan
kerugiannya antara lain adalah :
- Batas drop-out
tegangan untuk aplikasi 6V cukup tinggi
- Arus pengisian
terbatas hanya sampai 1,5 A
- Tidak ada LED
indikator, tidak ada bel atau alarm
Spesifikasi
charger baterai solar sel ini adalah sebagai berikut :
- Kapasitas daya panel
surya : 20W (untuk 12V) atau 10W (untuk 6V),
- Range tegangan
output : 5 s/d 14V (adjustable), dapat dikurangi lebih lanjut dengan menghubung singkat R2,
- Disipasi daya
maksimal : 10W (termasuk disipasi daya D1)
- Drop tegangan :
2 s/d 2,75V (tergantung pada arus beban)
- Arus maksimum :
1,5A (batas internal sekitar 2,2A)
- Pengaturan
tegangan : ± 100 mV (karena sambungan seri penyearah)
- Pengosongan daya
baterai : 0 mA (tidak perlu melepaskan baterai ketika matahari tidak
bersinar)
Untuk
aplikasi pada baterai 6V:
- Tegangan Output
: Set pada 7V
- Tegangan input :
Untuk baterai yang
telah kosong/habis (6V) : sebesar 8,75V dengan arus minimal 1,5A (sedikit lebih tinggi untuk
panel surya dengan operasi 6 V). Sedangkan untuk baterai
yang telah terisi (7V) : sebesar 9V dengan arus minimal 10 mA.
Untuk
aplikasi pada baterai 12V :
- Tegangan Output :
Set pada 14V
- Tegangan input :
Untuk baterai yang
telah kosong/habis (12V) : sebesar 14,75V dengan arus minimal 1,5A (tersedia dari panel surya untuk operasi 12V). Sedangkan untuk baterai
yang telah terisi (14V): sebesar 16V dengan arus minimal 10 mA.
Drop
Tegangan Minimum :
Oleh karena terdapat drop tegangan sebasar 2 s/d 2,75V, maka tegangan input harus lebih besar dari tegangan output sekitar 2,75V dengan arus minimal 1,5A. Untungnya, saat baterai habis, tegangan output lebih rendah sehingga tegangan
panel surya juga akan lebih rendah. Ketika terisi penuh, tegangan baterai akan
tinggi, tetapi arus sangat rendah pada saat itu, tegangan drop-out akan
mengurangi sekitar 2V dari tegangan
panel surya yang datang mengalir ke dalam rangkaian. Rectifier Schottky dipilih
untuk mengurangi drop tegangan ini dengan persyaratan bahwa drop tegangan dari
Schottky adalah sekitar 0,5V dengan arus minimal 1,5A atau sekitar setengah dari rectifier
silikon.
Disipasi
Daya Maksimum :
Dalam ramgkaian pengisi daya baterai
dengan solar sel, daya dibatasi oleh kedua faktor yaitu resistensi dan panas
dari IC LM317T dan heat zink. Untuk menjaga agar suhu keduanya di bawah 125
°C, daya harus dibatasi sekitar 10W. Jika heat zink lebih kecil atau kurang
efektif digunakan, disipasi daya maksimum harus dihitung ulang. Untungnya IC LM317T
telah membatasi suhu internal sehingga jika terlalu panas IC akan menutup, dengan demikian akan melindungi diri dari kerusakan. Daya maksimum mulai berlaku saat
pengisian baterai 12V dengan arus minimal 1,5A : misalnya tegangan baterai = 12V, panel surya =
18V, maka P = (18V - 12V) x 1,5A = 9W.
Jadi panas itu harus disesuaikan secara hati-hati dengan nilai arus.
Jika panel surya yang beroperasi untuk
12V, tetapi diaplikasikan untuk pengisian baterai 6V, maka arus maksimum harus
dikurangi menjadi sekitar 0,7A : misalnya tegangan baterai = 6V, tegangan panel
surya = 18V, maka P = (18V - 6V) x 0,7A = 9,6W. Dalam hal ini, daya panel surya
tidak boleh melebihi 10W.
Saat pengisian baterai mulai
berlangsung, biasanya heat zink menghangat. Ketika mulai "top off"
atau sedang menyelesaikan pengisian pada tegangan maksimum, heat zink panas.
Ketika baterai telah terisi penuh, heat sink mulai mendingin. Panas tersebut
tidak benar-benar terbuang, sehingga energi tersebut adalah kelebihan daya yang
tidak dibutuhkan dalam proses pengisian baterai.
Aplikasi
pada berbagai jenis tegangan baterai :
Sulit untuk menentukan bagaimana
menyesuaikan atau mengatur tegangan pada jenis baterai yang berbeda. Cara
termudah untuk melakukannya adalah dengan mengisi baterai sampai penuh
menggunakan cara lain dan kemudian mentransfer baterai yang terisi penuh dengan mengendalikan dan menghubungkan amperemeter secara seri. Selanjutnya mengatur
tegangan sampai ada arus yang signifikan dan kemudian kembali mengatur potensiometer
sampai arus mengalir sebesar 10 mA atau lebih. Beberapa jenis baterai seperti jenis
lithium ion harus diputus setelah pengisian penuh untuk mencegah kerusakan pada
baterai tersebut.
Perlindungan
Charger Baterai :
Kapasitor C1 memberikan perlindungan
substansial terhadap terbentuknya listrik statis, tetapi tidak ada perlindungan
terhadap polaritas terbalik. Hal ini dapat terlindungi jika panel surya
terhubung dengan polaritas terbalik tanpa terhubung dengan baterai, atau jika
baterai terhubung dengan polaritas terbalik tanpa terhubung dengan panel surya.
Namun, jika baterai atau panel surya terhubung dengan polaritas terbalik dan
kedua terhubung secara bersamaan, hal ini belum dapat terlindungi (perlu
dicarikan solusinya).
yang R3 nya itu resistor variabel, terus untuk mengatuk tegangan adjutsnya gimana?
BalasHapusyaitu R3 diputar-putar hingga didapatkan besar tegangan yang diinginkan (6 V)
HapusItu kapasitornya, kapasitor jenis apa?
BalasHapusSpesifikasi kapasitornya?
BalasHapusjenis elco 0,1uF/16V
HapusUntuk ngisi aku motor 12 v 5 ampere bisa gk mas
BalasHapusMas kalo buat isi aku 12vdc 5 Ampere bisa tak ??
BalasHapusBisa
Hapussemua resistor 10 watt ke? cara buat inverter 12v dc ke 220 acv 50 hz ada x?
BalasHapusBoleh,ttp sebaiknya disesuaikan dg daya baterai
Hapusada group telegram x,untuk membina alat elektronik seperti sekarang ni, klu ada saya nk masuk
HapusUp.. tegangan maksimal dari output nya berapa ya ?
BalasHapusAlat itu ke aki,terus dari aki ke imperter 12 v bisa nggk bos...
BalasHapusklo buat panel 10 wp ke aki 12v12ah bisa
BalasHapusJadi selama ini cara saya ngecas hp sudah keliru, Thank ya Informasi yang sangat bermanfaat.
BalasHapusCara Cepat Mengatasi Cegukan!!!