A. SUMBER CAHAYA DARI GAS
Dengan penemuan gas bumi di Amerika Serikat dan Kanada pada saat itu menyebabkan turunnya harga gas, sehingga pemakaian sumber cahaya dari gas
menjadi semakin luas. Awalnya bermula dari seorang ilmuwan Inggris yang bernama William Murdock pada tahun 1820
berhasil membuat sumber cahaya dari gas. Semula menggunakan alat pembakar yang
sederhana, dimana warna kuning daripada suluh itu sendiri menjadi sumber
cahaya. Namun pada tahun-tahun berikutnya diperoleh suatu bentuk alat pembakar
dengan memasukkan udara panas yang bisa diatur suhunya. Bahan yang dibakar
tersebut harus tahan bakar. Semakin panas suhunya semakin putih bahan tersebut
dan cahayanya bertambah semakin terang. Dalam penyempurnaannya bahan tahan
bakar tersebut dikembangkan pula Mantel Welsbach yang berbentuk
silindris atau linier yang direndam dalam garam thorium atau cerium. Lampu gas
ini cukup baik untuk penerangan, namun karena mengeluarkan aroma yang kurang
sedap sering mengganggu kesehatan.
B. LAMPU BUSUR
Lampu listrik yang pertama kali dibuat adalah berupa lampu busur. Lampu ini memanfaatkan sebuah busur sebagai sumber cahaya. Busur tersebut terjadi antara dua buah elektroda yang dibuat dari karbon. Lampu busur ini sangat cocok untuk penerangan jalan, karena mempunyai efisiensi dan tingkat kehandalan yang tinggi, lagipula warna cahayanya menarik untuk dilihat.
Bentuk busur yang terjadi tergantung dari sumber tegangan listrik yang dipakai. Bila menggunakan sumber arus searah (DC), maka pada ujung elektroda karbon sisi positif akan membara lebih kuat, sehingga pada ujungnya akan berkurang. Sedangkan ujung elektroda sisi negatif juga membara dan menjadi tajam (seperti pada gambar 4 (b). Bila menggunakan sumber arus bolak-balik (AC), maka busur yang terjadi seperti pada Gambar 4 (a). Sementara konstruksi lampu busur seperti terlihat pada gambar 5 berikut ini.
Gambar 1 Sumber cahaya dari gas butane
Gambar 2. Lampu dari gas butane
Gambar 3. Lampu dari gas LPG
B. LAMPU BUSUR
Lampu listrik yang pertama kali dibuat adalah berupa lampu busur. Lampu ini memanfaatkan sebuah busur sebagai sumber cahaya. Busur tersebut terjadi antara dua buah elektroda yang dibuat dari karbon. Lampu busur ini sangat cocok untuk penerangan jalan, karena mempunyai efisiensi dan tingkat kehandalan yang tinggi, lagipula warna cahayanya menarik untuk dilihat.
Bentuk busur yang terjadi tergantung dari sumber tegangan listrik yang dipakai. Bila menggunakan sumber arus searah (DC), maka pada ujung elektroda karbon sisi positif akan membara lebih kuat, sehingga pada ujungnya akan berkurang. Sedangkan ujung elektroda sisi negatif juga membara dan menjadi tajam (seperti pada gambar 4 (b). Bila menggunakan sumber arus bolak-balik (AC), maka busur yang terjadi seperti pada Gambar 4 (a). Sementara konstruksi lampu busur seperti terlihat pada gambar 5 berikut ini.
Gambar 4. Bentuk nyala lampu busur
Gambar 5. Lampu busur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar