1. Cone
of Vision - Bidang berbentuk kipas untuk memperluas pandangan
di depan operator kendaraan (pengendara)
2. Ambient
Light - Penerangan di dekat atau di sekitar fasilitas
lalu lintas tetapi berada di luar jalan sebelah kiri .
3. Ballast
- Perangkat tambahan yang digunakan pada lampu dengan pengosongan intensitas
tinggi (High Intensity Discharge) untuk memberikan start awal dan karakteristik
operasi yang tepat. Hal ini membatasi arus yang mengalir ke lampu dan juga
dapat mengatur tegangan lampu.
4. Candela
- Satuan intensitas cahaya (kekuatan menghasilkan fluks cahaya). Bentuk lain dari
penggunaan istilah "lilin".
5. Complete
Interchange Lighting - Peenerapan penerangan pada pertukaran
atau pusat persimpanga jalan untuk mencapai pencahayaan dari seluruh jalan raya
di pertukaran atau pusat persimpangan jalan tersebut.
6. Davit
Mast Arm – Satu pasang poros (ganda/kembar) yang berbentuk kurva melengkung dari vertikal
ke horizontal.
7. Efficacy
(Luminous Efficacy) – Efektifitas lampu yang merupakan hasil
bagi total flux cahaya dari lampu dengan total daya input ke lampu dalam satuan
lumen per watt.
8. Glare
- Kecerahan sumber cahaya yang dapat menyebabkan gangguan mata, ketidaknyamanan
mata, atau kehilangan kinerja dan visibilitas penglihatan.
9. Gore
– Area pada jalan bebas hambatan atau jalan tol, dimana arus utama dari jalan
raya dan jalan melandai yang bercabang (divergen) atau bertemu (konvergen).
10. High
Base
– Tapak dasar Transformer yang mengecil mulai dari pelat dasar ke poros yang lebih kecil.
11. Iluminasi
-
Kerapatan fluks cahaya pada permukaan, yang merupakan hasil bagi fluks cahaya dengan
area permukaan dari awal hingga terakhir diterangi secara seragam, yang dinyatakan
dalam satuan lumen per meter persegi.
13. Lamp
- Sebuah sumber cahaya, yang merupakan perangkat dalam luminer yang mengubah
energi listrik menjadi cahaya.
14. Light
Loss Factor - Faktor depresiasi yang diterapkan dengan
menghitung lux rata-rata awal untuk menentukan nilai penyusutan pencahayaan
rata-rata pada waktu yang telah ditentukan dalam siklus operasi (biasanya hanya
sebelum penyalaan ulang), dan yang mencerminkan penurunan output cahaya efektif
lampu dan luminer selama menyala.
15. Lumen
- Satuan fluks cahaya (tingkat waktu aliran cahaya).
16. Luminansi - Intensitas cahaya dari permukaan apapun dalam arah tertentu per satuan luas
proyeksi permukaan seperti yang terlihat dari arah itu, yang dinyatakan dalam satuan
candela per meter persegi.
17. Lux
– Satuan iluminasi (intensitas penerangan) siatem international (SI). Satu lux
didefinisikan sebagai kejadian pencahayaan pada permukaan satu meter persegi, dimana
semua titik permukaan satu meter persegi tersebut diterangi dari sumber lampu yang
seragam sebesar satu candela .
18. Partial
Interchange Lighting – Penerapan penerangan hanya menerangi pada
bagian dari pertukaran atau pusat persimapangan jalan yang paling penting saja untuk
pengendara pada malam hari.
19. Pavement
Refleksi Factor (Reflektansi)
- Rasio cahaya yang dipantulkan oleh permukaan perkerasan (aspal) untuk penerangan
jalan tersebut.
20. Post
Top Lighting Unit - Sebuah tiang lampu dengan poros
vertikal pendek untuk memasang luminer
21. Progresif
Shear Base - Sebuah tapak dasar yang tinggi yang terpaku atau dilas
titik pada pelat dasar yang dirancang untuk dapat digeser secara progresif.
22. Shoe
Base - Sebuah pengecoran low profile yang menghubungkan
poros dengan pelat dasar tiang .
23. Slip
Base
- Sebuah pelat dasar tiang yang dirancang untuk dapat meluncur turun ke plate yang
lebih rendah.
24. Specular
Glare - Silau yang dihasilkan oleh cahaya yang
dipantulkan dari permukaan jalan yang dipoles atau glossy.
25. Transformer
Base
- Sebuah struktur kotak di antara pondasi dan pelat dasar tiang yang dapat
digunakan untuk mengakomodasi ballast dan koneksi kabel bawah tanah.
26. Truss
Mast Arm - Sebuah braket atau klem horisontal yang digunakan
untuk mendukung luminer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar