Jumat, 03 Januari 2014

Mode Bypass & Mode Test Pada Sistem UPS Statis

A. Mode Bypass          
          Sistem UPS statis mungkin memiliki tiga susunan switching bypass yaitu switch statis UPS (SS), switch statis UPS dengan circuit breaker (SS-CB), dan circuit breaker perawatan.

1. Switch Statis UPS (SS)
          Ketika peralatan UPS terjadi masalah, beban otomatis dipindahkan oleh saklar statis bypass ke sumber listrik alternatif untuk mencegah terhentinya suplai daya listrik ke beban. Saklar statis juga berguna dalam mengatasi kesalahan beban downstream dari UPS. Saklar statis akan memindahkan beban ke sumber listrik alternatif pada seting 110% hingga 125% dari rated beban. Tanpa fitur saklar statis ini, inverter akan didorong untuk membatasi arus pada suatu kesalahan. Inverter tidak akan mensuplai arus yang cukup hingga pemutus bekerja (trip)dan akan terus terjadi kesalahan yang menyebabkan potensi bahaya. Pengalihan kesalahan ke sumber listrik alternatif dengan saklar statis memungkinkan arus hubung singkat penuh dapat terlewati, sehingga pemutus sirkuit bekerja (trip). Kemudian saklar statis akan memindahkan kembali ke UPS untuk operasi normal. Oleh karena sirkuit tidak bisa membedakan antara arus masuk dan arus kesalahan, dan itu adalah wajar untuk energisasi awal dari suatu beban menyebabkan terjadi pemindahan sementara ke sumber daya alternatif. Ketika inverter logik drop di bawah nilai yang telah ditentukan, SCR bypass bekerja (gated-on) oleh switch statis logik dan saluran bypass UPS untuk mensuplai beban. Pemindahan kembali ke modul UPS dapat terjadi secara otomatis ketika logik mendeteksi bahwa masalah keluaran UPS telah dieliminasi. Sistem logik sirkuit mempertahankan output inverter dalam sinkronisasi dengan daya bypass UPS. Konfigurasi pada gambar 1 tidak menyediakan kemampuan isolasi seperti halnya pada sistem gambar 2. Sebaliknya SCR paralel juga dapat digunakan sebagai UPS daya interrupter, yaitu sebagai saklar on-off untuk mengisolasi terjadinya kegagalan inverter dalam konfigurasi UPS yang berlebihan.
Gambar 1. SCR sebagai switching statis pengalih

Gambar 2. SCR sebagai switching pengalih dengan isolasi UPS

2. Switch Statis UPS dengan Circuit Breaker (SS-CB)
          Sistem UPS hybrid yang menggunakan saklar elektromekanis dalam output inverter dengan SCR paralel terbalik disediakan hanya di saluran bypass UPS. Dengan kerusakan output UPS, saklar statis bypass UPS akan diaktifkan sebelum circuit breaker output inverter terbuka secara otomatis. Jenis switching hybrid ini hanya memerlukan jangka pendek saklar statis membawa arus (panas) nominal dan menyediakan konfigurasi yang biasanya dapat diandalkan jika tidak ada masalah dengan penutupan circuit breaker dalam rating 300 milidetik (ms) switch statis. Gambar 3 menunjukkan konfigurasi SS-CB dimana circuit breaker SS-CB menutup setelah switch statis bypass UPS menutup. Circuit breaker SS-CB menyediakan bypass untuk switch statis dan oleh karena itu memungkinkan untuk penggunaan jangka pendek switch statis membawa arus (panas) nominal. Untuk mencegah kerusakan pada switch statis, circuit breaker harus mampu menutup dalam rating waktu singkat switch statis.

Gambar 3. Switching statis pengalih dengan circuit breaker

3. Circuit Breaker Baypass Perawatan
         Sebuah circuit breaker bypass disediakan untuk memotong sistem UPS secara lengkap bila pemeliharaan/perawatan sistem UPS diperlukan. Saluran bypass UPS memberikan kontinuitas suplai daya listrik selama periode kerusakan pada modul UPS. Jika kerusakan sepertinya membutuhkan perawatan UPS, maka beban harus bergeser atau dipindahkan ke saluran bypass perawatan, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4. Pemindahan dibutuhkan dalam konfigurasi dasar UPS untuk memberi kesempatan agar keseluruhan prosedur perawatan UPS dapat dilakukan.

a. Tujuan switch bypass perawatan
          Tujuan switch bypass perawatan adalah untuk memberi keamana dan keselamatan saat bekerja melakukan perawatan pada sistem energi UPS. Sistem yang lengkap harus terisolasi dari input ac, output ac dan link dc setiap kali perawatan dilakukan dengan mensyaratkan bahwa pintu panel pelindung dibuka. Karena ada tegangan ac mematikan masih mengalir dalam panel UPS, yang dihasilkan dari daya ac output inververter atau daya dc yang berasal dari baterai. Ketika energi sirkuit ini memberikan tegangan tinggi, setiap bagian dari sistem menyediakan jalur berlebihan, seperti lebih dari satu modul UPS atau switch statisby pass, terikat bersama oleh sistem logik, sehingga bagian sistem tidak dapat dishutdown untuk perawatan. Mematikan baterai untuk perawatan dan menjalankan bagian UPS sebagai pengkondisi daya tidak perlu dicoba karena ini juga berdampak pada sistem logik. Setelah shutdown, semua sistem UPS harus off-line. sebesar 85% untuk menjamin operasi selanjutnya yang lebih handal. Untuk mematikan sistem UPS secara lengkap, beban harus dipindahkan ke saluran yang diisolasi dari daya listrik dan sirkuit logik pada seluruh instalasi UPS.

b.  Operasi switch bypass perawatan
          Tutup switch statis bypass UPS, yang secara otomatis membuka output circuit breaker (UPS-CB) modul UPS, yang memungkinkan penutupan circuit breaker bypass perawatan (MBP-CB) sebelum membuka output circuit breaker (OUTPUT-CB) UPS. Transisi tertutup telah dilakukan pada suplai alternatif untuk masukan kepada beban kritis tanpa gangguan. Pada saat ini sistem UPS secara keseluruhan dapat dilakukan perawatan dan beban off-line. Hal ini merupakan dasar persyaratan interlok seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.


Gambar 4. Switching bypass perawatan UPS

B. Mode Test
          Pengujian beban off-line pada sistem UPS setelah instalasi dan perawatan selalu diperlukan. Sebuah tap uji beban tetap atau circuit breaker dan sirkuit interlok dapat diberikan sebagai bagian dari instalasi, jika koneksi sementara harus disediakan.

1 komentar:

  1. Mau nanya dong, apakah suhu ruangan UPS yg panas mempengaruhi terjadinya sistem bypass pada UPS ?

    BalasHapus