Sabtu, 24 Agustus 2013

Perawatan & Perbaikan Multimeter Analog (Ohm meter)

PERAWATAN DAN PERBAIKAN MULTIMETER ANALOG (OHM METER)

          Setelah kita bahas tentang perawatan dan perbaikan multimeter analog untuk bagian ampre meter dan volt meternya, pada pertemuan kali inikita lanjutkan dengan membahas untuk bagian ohm meternya. Oke sobat bloger langsung saja kita ikuti sajian berikut ini.

1. Ohm Meter Tipe Serie
          Ohmmeter tipe seri sesungguhnya mengandung  sebuah gerakan d'Arsonval yang dihubungkan seri dengan tahanan dan batere ke sepasang terminal untuk hubungan ke tahanan yang tidak diketahui. Berarti arus melalui alat ukur bergantung pada tahanan yang diketahui, dan indikasi alat ukur sebanding dengan nilai yang tidak diketahui, dengan syarat bahwa masalah kalibrasi diperhitungkan.

Gambar 1. Diagram Ohm meter tipe serie

Dimana : R1   = tahanan pembatas
                 R2  = tahanan pengatur nol
                 E    = batere didalam alat uku
                 Rm = tahnan dalam d’ Arsonval
                 Rx  = tahanan yang tidak diketahui
Desain dapat didekati dengan mengingat bahwa, jika Rh menyatakan arus ½ Idp, tahanan yang tidak diketahui harus sama denbgan tahanan dalam total ohmmeter. Berarti :
                 Rh = R1 + (R2 x Rm) / (R2 + Rm)
                 R1 = Rh - (Idp x Rm x Rh) / E

2. Ohm Meter Tipe Shunt
          Diagram rangkaian sebuah ohmmeter tipe shunt ditunjukkan pada gambar 2. Alat ini terdiri dari senuah tahanan pengatur R1 dan gerak d’Arsonval. Tahanan yang akan diukur dihubungkan ke terminal-terminal A dan B. Di dalam rangkaian ini diperlukan sebuah sakelar menghidupkan mematikan (off-on switch) untuk meutuskan hubungan batere ke rangkaian bila instrumen tidak digunakan. Analisa ohmmeter tipe shunt serupa dengan ohmmeter tipe seri, arus skala penuh adalah :
                 Idp = E / (R1 + Rm)                   Rh = (R1 x Rm) / (R1 + Rm)
Dimana : E     = Tegangan batere
                 R1  = tahanan pembatas arus
                 Rm = tahanan-dalam dari gerakan
                  Rh = tahanan luar yang menyebabkan defleksi 0.5 skala.

Gambar 2. Diagram Ohm meter tipe shunt

3. Perbaikan Ohm meter
a. Sebelum menggunakan ohmmeter hendaknya dikalibrasikan terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut :
- Hubung singkat test lead (positif dan negatif ) sedangkan posisi rotari saklar pada perkalian 1.
- Aturlah sehingga jarum penunjuk pada posisi 0 W. Caranya adalah dengan mengatur zero adjustment.
- Bila jarum tidak bisa menunjuk sampai pada batas 0 W, maka berarti kondisi tidak pada skala penuh (arus tidak penuh dikarenakan tegangan batere berkurang) sehingga harus dilakukan pengetesan tegangan dalam (batere).
- Jika batere tegangannya telah berkurang 20 % maka harus diganti.
- Jika batere tegangannya masih dalam batasan toleransi maka deteksilah kemungkinan yang lain.
- Saklar rotari harus dilakukan pengetesan hubungan (kontak ke rangkaian ohmmeter perkalian 1). Bila hubungan agak renggang secara mekanik maka harus dikuatkan lagi hubungannya.
- Jika hubungan saklar rotari normal, maka deteksilah kemungkinan yang lain.
- Pengetesan pada variabel resistor (zero adjustment) tanpa melepas komponen. Hasil pengukuran menunjukkan kondisi potensiometer, bila hasil pengukuran dibawah nilai standar potensiometer dengan toleransi 1 % maka gantilah potensiometer itu (membandingkan nilai potensiometer pada ohmmeter standar yang digunakan sebagai referensi). Bila potensiometer dalam kondisi normal kemungkinan kesalahan pada resistansi shunt.
- Ukurlah resistansi shunt tersebut bandingkan dengan meter standar. Bila resistansi shunt tersebut nilainya dibawah toleransi 1 %, maka gantilah resistansi shunt tersebut.Bila resistansi shunt masih dalam kondisi normal carilah kemungkinanan yang lain.
- Lihatlah pegas pada jarum penyimpangan bila kondisi sudah tidak standar tingkat ke kelenturannya maka gantilah sedangkan kalau pegas masih dalam kondisi normal maka kemungkinan lain dari semuanya adalah pada moving coil.
- Pengecekan pada moving coil adalah dengan  menggunakan ohmmeter standar dan ukurlah ujung-ujung dari moving coil, hasil pengukuran menunjukkan tingkat hubungan dalam kumparan moving coil, bila kumparan moving coil putus maka gantilah moving coil tersebut.

b. Cara perbaikan ohmmeter adalah sebagai berikut :
- Posisikan rotari saklar pada posisi 1k W.
- Ukur sembarang nilai resistor, langkah awal penggunaan ohmmeter harus dilalui terlebih dahulu yaitu kalibrasi pada zero adjustment.
- Catat hasil penunjukan.
- Bandingkan dengan meter standar yang sama.
- Berapa % penyimpangan.
- Besarnya penyimpangan memberikan data kesalahan ukur. 
- Jika kesalahannya lebih besar dari 10%, deteksilah kesalahan tersebut dengan cara sebagai berikut :
   1)  Lihat diagram rangkaian ohmmeter pada manual product.
   2) Ukurlah besarnya resistor yang digunakan untuk batas ukur 1 K W, dengan tanpa melepas komponen.
   3) Hasil pengukuran menunjukkan berapa % kesalahan pengukuran.
   4) Bila kesalahan lebih besar dari 1 % maka resistor tersebut harus diganti dengan nilai komponen yang sama pada manual product.
    5) Bila resistor masih normal maka carilah kemungkinan kerusakan yang lain.
- Saklar rotari harus dilakukan pengetesan hubungan (kontak ke rangkaian ohmmeter perkalian 1). Bila hubungan agak renggang secara mekanik maka harus dikuatkan lagi hubungannya.
- Jika hubungan saklar rotari normal, maka deteksilah kemungkinan yang lain.
- Pengetesan pada variabel resistor (zero adjustment) tanpa melepas komponen. Hasil pengukuran menunjukkan kondisi potensiometer, bila hasil pengukuran dibawah nilai standar potensiometer dengan toleransi 1%, maka gantilah potensiometer itu (membandingkan nilai potensiometer pada ohmmeter standar yang digunakan sebagai referensi). Bila potensiometer dalam kondisi normal kemungkinan kesalahan pada resistansi shunt.
- Ukurlah resistansi shunt tersebut bandingkan dengan meter standar. Bila resistansi shunt tersebut nilainya dibawah toleransi 1%, maka gantilah resistansi shunt tersebut.Bila resistansi shunt masih dalam kondisi normal carilah kemungkinanan yang lain.
- Lihatlah pegas pada jarum penyimpangan bila kondisi sudah tidak standar tingkat ke kelenturannya maka gantilah sedangkan kalau pegas masih dalam kondisi normal maka kemungkinan lain dari semuanya adalah pada moving coil.
- Pengecekan pada moving coil adalah dengan  menggunakan ohmmeter standar dan ukurlah ujung-ujung dari moving coil, hasil pengukuran menunjukkan tingkat hubungan dalam kumparan moving coil, bila kumparan moving coil putus maka gantilah moving coil tersebut.

          Untuk lebih jelasnya langkah-langkah perbaikan Ohm meter analog dapat dilihat pada flowchart berikut ini.


Gambar 3. Flowchart perbaikan Ohm meter analog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar