Jumat, 10 Mei 2013

Perbedaan Mikroprosesor dan Mikrokontroler

PERBEDAAN ANTARA MIKROPROSESOR DAN MIKROKONTROLER

          Sobat blogger yang berbahagia, pembahasan untuk sesi sistem mikroprosesor kita akhiri dulu dan sekarang kita beralih ke sesi sistem mikrokontroler. Pada pertemuan yang pertama untuk sesi sistem mikrokontroler kali ini kita akan bahas tentang perbedaan antara mikroprosesor dan mikrokontroler. Sebenarnya mikroprosesor dan mikrokontroler dikembangkan dari satu ide dasar yang sama dan dibuat oleh orang yang sama. Lalu apa perbedaan diantara keduanya ?, Nah untuk mengetahuinya ikuti dan simak uraian berikut ini.

1. Mikroprosesor
          Mikroprosesor dalam perkembangan komputer digital disebut sebagai Central Processing Unit (CPU) yang bekerja sebagai pusat pengolah dan pengendalian pada sistem komputer mikro. Sebuah mikroprosesor tersusun dari tiga bagian penting yaitu : Arithmetic Logic Unit (ALU), Register Unit (RU), dan Control Unit (CU) seperti terlihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Blok Diagram Mikroprosesor

           Untuk membangun fungsi sebagai komputer mikro, sebuah mikroprosesor harus dilengkapi dengan memori, biasanya memori program yang hanya bisa dibaca (Read Only Memory=ROM) dan memori yang bisa dibaca dan ditulisi (Read Write Memory=RWM), decoder memori, osilator, dan sejumlah peralatan input output seperti port data seri dan paralel.
        Pokok dari penggunaan mikroprosesor adalah untuk mengambil data, membentuk kalkulasi, perhitungan atau manipulasi data, dan menyimpan hasil perhitungan pada peralatan penyimpan atau menampilkan hasilnya pada sebuah monitor atau cetak keras.

2. Mikrokontroler
          Mikrokontroler adalah komputer mikro dalam satu chip tunggal. Mikrokontroler memadukan CPU, ROM, RWM, I/O paralel, I/O seri, counter-timer, dan rangkaian clock dalam satu chip tunggal seperti terlihat pada Gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. Blok Diagram Mikrokontroler

          Sama halnya dengan mikroprosesor, mikrokontroler adalah piranti yang dirancang untuk kebutuhan umum. Penggunaan pokok dari mikrokontroler adalah untuk mengontrol kerja mesin atau sistem menggunakan program yang disimpan pada sebuah ROM. Untuk melihat perbedaan konsep diantara mikroprosesor dan mikrokontroler di bawah ini ditunjukan tabel perbandingan konfigurasi, arsitektur, dan set instruksi diantara mikroprosesor Z-80 CPU dengan mikrokontroler 8051.

Tabel 1.  Perbandingan konfigurasi, arsitektur, dan set instruksi

          Sebagai catatan dari tabel ini, jika dilakukan perbandingan bukanlah berarti menunjukkan bahwa yang satu lebih baik dari yang lainnya. Kedua rancangan tersebut memiliki penekanan dan tujuan yang berbeda.

3. Survey Mikrokontroler
          Seperti halnya sebuah mikroprosesor, mikrokontroler juga berkembang dalam rancangan dan aplikasinya. Mikrokontroler berdasarkan jumlah bit data yang dapat diolah dapat dibedakan dalam :
Mikrokontroler 4 Bit
Mikrokontroler 8 Bit
Mikrokontroler 16 Bit
Mikrokontroler 32 Bit

a. Mikrokontroler 4 Bit
          Mikrokontroler 4 bit merupakan mikrokontroler dengan jumlah bit data terkecil. Mikrokontroler jenis ini diproduksi untuk meminimalkan jumlah pin dan ukuran kemasan.

Tabel 2. Mikrokontroler 4 bit

b. Mikrokontroler 8 Bit
          Mikrokontroler 8 bit merupakan mikrkontroler yang paling banyak digunakan untuk dalam pekerjaan-pekerjaan perhitungan skala kecil. Dalam komunikasi data, Data ASCII serial juga disimpan dalam ukuran 8 bit. Kebanyakan IC memori dan fungsi logika dibangun menggunakan data 8 bit sehingga interface bus data menjadi sangat mudah dibangun. Penggunaan mikrokontroler 8 bit jauh lebih banyak dibandingkan dengan mikrokontroler 4 bit. Aplikasinya juga sangat pariatif mulai dari aplikasi kendali sederhana sampai kendali mesin berkecepatan tinggi.

Tabel 3. Mikrokontroler 8 bit 

c. Mikrokontroler 16 Bit
          Keterbatasan-keterbatasan yang ada pada mikrokontroler 8 bit berkaitan dengan semakin kompleknya pengolahan data dan pengendalian serta kecepatan tanggap (respon), disempurnakanlah dengan menggunakan mikrokontroler 16 bit. Salah satu solusinya adalah dengan menaikkan kecepatan clock, dan ukuran data. Mikrokontroler 16 bit digunakan untuk mengatur tangan robot, dan aplikasi Digital Signal Processing (DSP).

Tabel 4. Mikrokontroler 16 Bit 

          Pulse Width Modulation (PWM) atau modulasi lebar pulsa sangat bermanfaat untuk mengontrol kecepatan motor listrik sebagai penggerak peralatan mesin industri.

d. Mikrokontroler 32 Bit
          Mikrokontroler 32 bit ditargetkan untuk aplikasi Robot, Instrumen cerdas, Avionics, Image Processing, Telekomunikasi, Automobil, dan sebagainya. Program-program aplikasinya bekerja dengan sistem operasi.

2 komentar:

  1. mari mampir ke sini http://blognyaeko.wordpress.com/ untuk tutorial mikrokontroler, plc, dan visual programming

    BalasHapus