Minggu, 14 April 2013

Rangkaian Kontrol Aktuator Jamak

RANGKAIAN KONTROL AKTUATOR JAMAK (LEBIH DARI SATU)


          Setelah sobat blogger berlatih menyusun atau membuat rangkaian kontrol dari silinder kerja ganda dalam sistem elektro pneumatik pada pertemuan sebelumnya. Saat ini pada pertemuan kelimabelas untuk sesi kontrol elektro pneumatik kita lanjutkan dengan membahas tentang rangkaian kontrol aktuator jamak atau rangkaian kontrol akatuator yang lebih dari satu.
          Dalam aplikasi industri penggunaan rangkaian kontrol dengan dua atau lebih aktuator adalah hal yang sangat lazim. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memilih media kontrol yang sesuai, diantaranya adalah :
1.      Tuntutan kerja dan keluaran yang dibutuhkan.
2.      Metode pengontrolan yang diprioritaskan.
3.      Sumber daya manusia untuk menunjang proyek.
4.      Lingungan sistem yang sudah ada dimana sistem yang baru akan dipakai.

       Sistem secara keseluruhan membutuhkan gabungan dari media kontrol dan kerja, oleh karena itu peralatan pengubah akan menjadi elemen penting dari suatu proses untuk menjamin kelangsungan dan keseragaman dari sinyal dan data.Penelaahan permasalahan secara jelas diperlukan untuk mengembangkan pemecahan sistem kontrol. Tersedia beberapa kemungkinan untuk menjabarkan masalah dalam bentuk teks maupun dalam bentuk grafik. Metode penjabaran dalam sistem pengontrolan yang digunakan untuk identifikasi permasalahan adalah sebagai berikut :
1.      Tata letak.
2.      Diagram rangkaian.
3.      Diagram gerakan langkah.
4.      Diagram gerakan waktu.
5.      Diagram kontrol.
6.      Diagram aliran.
7.      Diagram fungsi.

        Untuk pengontrolan pneumatik banyak menggunakan metode tata letak, diagram rangkaian, diagram gerakan langkah dan diagram gerakan waktu.
       Tata letak menunjukkan hubungan antara aktuator dengan mesinnya. Aktuator ditunjukan dalam orientasi yang benar. Diagram yang digunakan adalah penggabungan antara uraian proses kerja mesin dan diagram gerakan.
         Diagram rangkaian memperlihatkan aliran sinyal dan hubungan antara komponen dan lubang saluran udara, juga tidak menjelaskan tata letak secara mekanik. Rangkaian digambar dengan aliran energi dari bawah ke atas. Rangkaian meliputi sumber energi, masukan sinyal, pengolah sinyal, elemen kontrol akhir dan aktuator.
          Diagram gerakan langkah digunakan untuk menggambarkan gerakan yang berurutan di dalam daerah kerja pneumatik.Apabila sistem kontrol lebih dari satu aktuator, aktuator kedua dan seterusnya digambarkan dibawahnya dalam daerah yang sama. Hubungan antar atuator dapat dilihat melalui langkah-langkahnya.
         Penggunaan rangkaian kontrol pneumatik dengan aktuator jamak di industri diantaranya adalah kontrol pembalik beban, pemindah benda kerja datar oleh pengayun, kontrol untuk perbedaan tingkat distribusi benda kerja, kontrol perubahan arah dari konveyor, alat distribusi untuk 2 atau lebih lintasan, alat pembuang dan pemutar, dan sebagainya. Nah di bawah ini (gambar 1) ditunjukkan rangkaian kontrol dengan dua silinder kerja ganda yang bekerja secara berurutan.


Gambar 1

Sedangkan pada gambar 2 ditunjukkan suatu sistem produksi terdapat sub sistem pengecapan produk dengan menggunakan rangkaian pneumatik. Dua buah silinder kerja ganda digunakan untuk membuat sub sistem ini. Proses dimulai dengan menekan tombol pada katup 3/2 yang menyebabkan silinder A bergerak maju, setelah silinder A bergerak maju diikuti oleh silinder B bergerak maju untuk mengecap produk dan kemudian silinder B bergerak mundur, mundurnya silinder B menyebabkan silinder A kembali bergerak mundur ke posisi semula.

Gambar 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar