Sabtu, 06 April 2013

Mekanisme & Operasional Pengontrol Katup Pneumatik

MEKANISME DAN OPERASIONAL PENGONTROL KATUP PNEUMATIK

          Pada pertemuan ketujuh untuk sesi kontrol elektro pneumatik kali ini kita akan membahas tentang mekanisme dan operasional pengontrol katup pneumatik. Jenis-jenis penggerak katup pneumatik pada dasarnya dapat dikontrol baik secara manual, mekanik, dengan udara bertekanan maupun secara elektrik. Nah berikut ini akan disjaikan gambar jenis-jenis pengontrol katup pneumatik, contoh penggambaran katup pneumatik secara operasional dan contoh pemakaian katup pneumatik tersebut.

1. Jenis-Jenis Penggerak Katup Pneumatik

Gambar 1 Jenis Kontrol Katup Pneumatik Secara Manual

Gambar 2 Jenis Kontrol Katup Pneumatik Secara Mekanik

Gambar 3 Jenis Kontrol Katup Pneumatik Dengan Udara Bertekanan

Gambar 4 Jenis Kontrol Katup Pneumatik Secara Elektrik (Selenoid)

2. Contoh Penggambaran Katup Pneumatik Secara Operasional

Gambar 5 Contoh Katup Pneumatik Secara Operasional

3. Contoh Pemakaian Katup Pneumatik
          Perhatikan gambar 6 di bawah ini, pada kondisi normal (katup a maupun katup b) belum diberikan aktuasi, piston berada pada posisi "0" karena udara betekanan (garis tebal) dari kompresor P yang menuju katup a dan katup b alirannya tertutup oleh katup 3/2 Normally Close (katup a dan katup b), sehingga udara bertekanan mengalir ke silinder pneumatik melalui katup 4/2 yang posisinya sedang mengalirkan udara lubang sebelah kanan yang memposisikan piston berada pada posisi "1".

Gambar 6

          Perhatikan gambar 7 di bawah ini, ketika katup a (ditandai dengan anak panah) diaktuasi maka katup tersebut akan terbuka sehingga mengalirkan udara bertekanan yang akan merubah posisi katup 4/2 ke posisi sebelah kiri, sehingga udara bertekanan dari kompresor mengalir ke sisi kiri dari katup 4/2 dan keluar dari lubang A yang menyebabkan piston bergerak ke posisi "1". Sedangkan udara yang terdapat pada sisi kanan silinder akan dibuang melalui lubang pembuangan katup 4/2 (lubang R).

Gambar 7

          Perhatikan gambar 8 di bawah ini, ketika katup b di aktuasi (katup a dibiarkan bebas), maka katup tersebut akan terbuka sehingga mengalirkan udara bertekanan yang akan merubah posisi katup 4/2 ke posisi sebelah kanan, sehingga udara bertekanan dari kompresor mengalir ke sisi kiri dari katup 4/2 dan keluar dari lubang B yang menyebabkan piston bergerak ke posisi "0". Sedangkan udara yang terdapat pada sisi kiri silinder akan dibuang melalui lubang pembuangan katup 4/2 (lubang R).

Gambar 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar