Jumat, 01 Maret 2013

Kisah Inspiratif : The Secret of Mindset

PERBEDAAN POLA PIKIR ANTARA ORANG KAYA DENGAN ORANG MISKIN

          Selamat pagi sobat blogger, mengawali bulan maret ini tentunya sobat blogger lagi ceria, khususnya sobat blogger yang pegawai, karena biasanya awal bulan adalah terima gaji. Tapi tidak sedikit lho pegawai yang tetap cemungut (baca cemberut) walaupun awal bulan, karena daftar gaji yang mereka tanda tangani hanya bersisa Rp.0,-, habis dipotong untuk angsuran kredit berbagai macam kebutuhan. Jadi tidak ada lagi uang yang bisa dibawa pulang untuk keluarga tercinta di rumah, kasihan deh loe !!!
          Uang memang penting, karena uanglah yang membedakan sesorang bisa disebut sebagai orang kaya atau sebagai orang miskin. Pada prinsipnya sebenarnya bukan itu yang membedakan antara orang kaya dengan orang miskin, uang itu hanyalah sekedar hasil dari cara dan proses berpikir mereka untuk mendapatkannya.
          Menurut Tung Desem Waringin dalam bukunya yang berjudul Financial Revolution in Action, yang membedakan antara orang kaya dengan orang miskin hanya pada cara dan pola berpikirnya saja. Ketika sekelompok orang kaya dan sekelompok orang miskin dikumpulkan, kepada masing-masing kelompok diberi uang dengan jumlah yang sama, katakanlah Rp. 1 Miliar. Maka dalam waktu yang sama, katakanlah 2 tahun kemudian, akan terjadi perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok tersebut.
          Kelompok orang berpola pikir kaya dipastikan akan berpikir keras bagaimana agar uang yang mereka dapat, dalam waktu 2 tahun menjadi bertambah dan berlipat ganda. Sementara bagi kelompok yang berpola pikir miskin, uang sebesar Rp. 1 Miliar tersebut lama kelamaan akan habis dibelanjakan untuk aneka macam kebutuhan dan keinginan yang konsumtif. Jadi antara orang kaya dan orang miskin dipisahkan oleh garis pembeda tipis yaitu pola pikir (mindset).
          Sebagai ilustrasi untuk lebih memahami tentang pola pikir (mindset) tersebut, di bawah ini disajikan kisah guyonan dari negeri kanguru Australia sebagai berikut : Di kawasan pertokoan kota Sidney, ada pelayanan jasa pangkas rambut yang bernama XL BarberShop milik tuan Excellent. Klop dengan namanya, barbershop ini sangat terkenal karena konsep "layanan prima" nya atau "excellent service". Untuk menjaga kepuasan pelanggan dan mempertahankan reputasinya, tuan Excellent sengaja memberikan hari layanan gratis bagi pelanggan setiap bulan di hari tertentu. Berarti ada satu hari dalam sebulan tuan Excellent memberikan layanan "pangkas rambut gratis" dan benar-benar tidak bayar sepeserpun.
          Singkat cerita, di hari layanan gratis tersebut datanglah tamu dari Rusia yang hendak pangkas rambut. Setelah rambut kepala si tamu Rusia dipermak oleh tuan Excellent, selanjutnya giliran si tamu Rusia hendak membayar ongkos pangkas rambut tersebut, namun tuan Excellent menolak, sebab hari itu adalah hari layanan gratis bagi siapapun yang memangkas rambut di barbershop-nya.
          Lalu apakah si tamu Rusia senang ? Ya, bukan hanya orang Rusia saja yang hobi gratisan, siapapun termasuk penulis dan anda pasti juga suka gratisan. Kemudian bagaimana mindset si tamu Rusia ketika menerima layanan gratis tersebut ? Ternyata si tamu Rusia berpikir positip untuk membalas layanan gratis dari barbershop tersebut, maka esok harinya ia datang pagi-pagi sebelum rolling door barbershop dibuka si pemiliknya. Apa yang dilakaukan si tamu Rusia ? Ternyata si tamu Rusia membuat kejutan balik, ia meletakkan sebuah bingkisan yang disertai ucapan berbunyi "Terima kasih atas layanan prima anda, ini sebuah cincin hadiah khusus dari saya. Salam dari saya Borris from Rusia". Lantas ia pergi begitu saja meninggalkan bingkisan itu tergeletak di depan rolling door.
          Selang beberapa menit, pintu barbershop-pun dibuka dan muncullah tuan Excellent. Melihat ada bingkisan kecil, ia pun memungutnya, setelah membaca kartu ucapan, tuan Excellent pun memanjatkan do'a kesehatan, keselamatan dan rejeki berkah melimpah bagi si pemberi bingkisan tersebut.
          Pada kesempatan hari layanan gratis berikutnya, datanglah anak muda dari Inggris. Dari gayanya ia adalah mahasiswa yang sedang kuliah di Australia. Tidak jauh beda dengan apa yang dialami si tamu dari Rusia. Setelah rambut kepalaanya dipangkas rapi oleh tuan Excellent, ia pun mendapat layanan gratis dan akhirnya pulang dengan hati riang dan senang sambil berdendang. Esok harinya ketika membuka rolling door, tuan Excellent pun mendapati sebuah bingkisan dan kartu ucapan dengan kode pengirim Charles from London.
          Keberuntungan hari layanan gratis bukan hanya milik orang Rusia dan Inggris saja, melainkan juga milik mas Giman yag sudah hampir 2 tahun menjadi TKI di negeri kanguru tersebut. Begitu selesai dipangkas rambut kepalanya dan mendapatkan kabar gratis, ia begitu ceria. Dengan gerakan yang sigap ia menyalami dan memeluk tuan Excellent sambil mengucapkan terima kasih berkali-kali, "Alhamdulillah, Thank You, Terima Kasih, Matur Nuwun" dan Giman pun bergi bergegas buru-buru meninggalkan barbershop itu.
          Si tukang pangkas tuan Excellent geli juga menyaksikan mas Giman yang over acting, namun tetap berpikir positip ketika mas Giman buru-buru pergi setelah menyalaminya."Kalau si tamu Rusia dan si tamu Inggris datang pagi-pagi ke barbershop saya dan meletakkan kado, kira-kira si tamu Indonesia memberikan apa yah ?" tanya tuan Excellent dalam hati. Ia heran juga karena selama ini tidak pernah ia berpikir soal "bingkisan balasan" atas apa yang ia lakukan, iklhas lillahi ta'ala. Tapi kali ini pikiran tuan Excellent dibayangi keindahan, kekayaan dan keramah tamahan Indonesia, dan mempunyai felling bahwa si tamu Indonesia akan lebih pagi datangnya plus akan membawa kado khusus yang berbeda dengan lainnya. Apalagi menyaksikan ekspresi mas Giman yang begitu senang, minimal hadianya Blackberry atau Ipad tablet begitu bayangan tuan Excellent.
          Ternyata, apa yang menjadi dugaan tuan Excellent terbukti, esok harinya mas Giman datang jauh lebih pagi dari pada si tamu Rusia dan si tamu Inggris. Namun alangkah shock-nya tuan Excellent menjumpai kenyataan bahwa mas Giman tidak membawa satu kado-pun, bingkisan atau hadiah, yang ia bawa adalah teman-teman se-kost kost-an yang berjumlah 20 orang. Kesemuanya ingin antre untuk mendapatkan layanan gratis seperti yang dikabarkan oleh mas Giman, padahal layanan gratis hanya berlaku satu hari saja, yaitu hari kemarin sedangkan hari ini tidak. Hahahaaa.....!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar