Rabu, 27 Maret 2013

Bagian Penggerak (Actuator) Pada Kompresor Pneumatik

BAGIAN PENGGERAK (AKTUATOR) PADA SUMBER PEMBANGKIT/PENSUPLAI 
PNEUMATIK (KOMPRESOR)

          Untuk pertemuan kedua pada sesi kontrol elektro pneumatik kali ini, kita akan membahas tentang penggerak atau aktuator pada sumber pembangkit/pensuplai penumatik atau kompresor. Pada dasarnya aktuator tersebut terdiri dari dua jenis yaitu aktuator linier dan aktuator rotasi.

1. Aktuator Linier
          Aktuator linier berfungsi untuk mengubah tekanan udara menjadi gerakan translasi pada batang piston.  Jenis silinder pada aktuator linier terdiri dari dua jenis yaitu :
a. Single Acting Cylinder (SAC), gerakan keluar dari batang piston dilkukan oleh udara bertekanan, sedangkan gerakan balik dilakukan oleh pegas.
Simbol Single Acting Cylinder (SAC) adalah sebagai berikut :

Gambar 1

Prinsip kerja dari Single Acting Cylinder (SAC) dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pada kondisi normal posisi silinder seprti pada gambar di atas, yaitu batang piston selalu berada pada posisi "0" karena adanya gaya dorong dari pegas. Apabila udara bertekanan dimasukkan ke lubang P maka gaya tekan udara akan mengalahkan gaya dorong pegas, sehingga batang piston akan bergerak dari posisi "0" ke posisi "1" seperti gambar berikut ini.

Gambar 2 

Kemudian apabila aliran udara bertekanan pada lubang Pdihentikan, maka posisi silinder kembali seperti gambar 1 karena mendapat gaya dorong dari pegas.

b. Double Acting Cylinder (DAC), gerakan keluar maupun gerakan balik dari batang piston dilakukan oleh udara bertekanan.
Simbol Double Acting Cylinder (DAC) adalah sebagai berikut :

Gambar 3

Prinsip kerja dari Double Acting Cylinder (DAC) dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pada kondisi normal silinder, batang piston terletak pada posisi "0" seperti gambar 4 bagian atas atau terletak pada posisi "1" seperti gambar 4 bagian bawah.

 Gambar 4

Kemudian apabila udara betekanan dimasukkan ke lubang P maka piston akan bergerak dari posisi "0" ke posisi "1" dan jika dalam keadaan normal piston akan berada pada posisi "0" (gambar 4 atas). Sedanhkan apabila udara betekanan dimasukkan ke lubang P' maka piston akan bergerak dari posisi "1" ke posisi "0" dan jika dalam keadaan normal piston akan berada pada posisi "1" (gambar 4 bawah)

2. Aktuator Rotasi
          Aktuator rotasi berfungsi untuk mengubah tekanan udara menjadi gerakan rotasi pada poros aktuator. Simbol dari aktuator rotasi adalah sebagai berikut :

Gambar 5

Prinsip kerja dari aktuator rotasi (rotational actuator) dapat dijelaskan sebagai berikut :
Aktuator rotasi pada hakekatnya adalah sama seperti turbin yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu casing, blade (sudu) dan poros. Apabila udara betekanan dialirkan ke lubang P maka udara akan mendorong sudu-sudu yang menempel pada poros, sehingga poros akan berputar dan udara buang akan keluar melalui lubang R.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar